13 ini ya

3.3K 337 82
                                    

.
"Ten ayo makan"

"Tidak mau"

"Ten cepat buka mulutmu"

"Tidak"

"Sayang ayo makan, setelah itu minum obat."

"Tidak dad"

"Ten jangan membantah. Kau mau sembuh tidak?"

"Mau"

"Yasudah makan"

"Tapi ada syaratnya"

"Apa lagi sayang?" Taeyong menggigit bibirnya gemas.

"Weekend kita ke taman bermain ya?" Ten menatap taeyong dengan mata berbinar.

Taeyong diam.

"Dad?" Ten menggoyangkan lengan taeyong.

"Daddy mau kan?" Taeyong mengerutkan keningnya berusaha untuk berpikir.

"Ten akan makan kalau daddy mau" Taeyong tetap diam.

"Daddy nanti ten tidak akan makan kalau daddy tidak mau ten ajak ketaman bermain"

Sebenarnya ten umur berapa sih? Masih saja merengek seperti ini.

"Daddy jawab dong!" Ten yang kesal akhirnya melompat kepangkuan taeyong. Taeyong langsung memeluk ten agar ten tidak terjatuh.

"Apa?"

"Mau ya?"

"Mau apa?"

"Daddy don't kidding me!" Ten menjambak rambut taeyong.

"Hahaha" Taeyong tertawa kencang melihat wajah kesal ten.

"Janji akan makan?" Taeyong melepaskan tangan ten yang masih memegang kuat rambutnya.

"Janji kok, ten janji dad" Ten menganggukkan kepalanya agar taeyong percaya.

"Oke. Kiss me"

"No! Aku sedang sakit" Ten menjauhkan diri dari taeyong berpindah duduk di pinggiran kasur.

Ten mengambil makanan yang berada dimeja. Ten dengan perlahan memakan bubur yang sudah tidak terlalu hangat itu.

"Habiskan" Taeyong mengusak rambut ten.

. . . .

. . . .

Ten sedang menonton ditemani oleh taeyong yang sedari tadi asik memeluk pinggang ten dengan ten yang duduk di antara kedua paha taeyong. Ten menyenderkan punggung nya disebelah bahu kiri taeyong dan menyamankan kepalanya dileher taeyong.

Ten yang terlalu fokus menonton tidak protes saat taeyong terus-terusan mencium pipi ten.

"Daddy, suara ten serak seperti kodok" Ingin rasanya taeyong memakan ten karna saking gemasnya menghadapi tingkah laku ten.

"Hm" Taeyong menanggapinya dengan deheman.

Biasanya ten akan protes jika taeyong hanya menjawab dengan singkat. Tapi beda dengan saat ini karna drama kesukaannya sedang tayang didepan mata.

Taeyong yang memang sedari tidak berminat menonton hanya fokus melihati berbagai macam ekspresi yang ten keluarkan.

Bosan, akhirnya taeyong memasukan tangannya kedalam baju ten, mengelusnya perut ten dengan perlahan.

"Daddy" Ten memegang tangan taeyong yang sedang mengelus perutnya.

Ten hanya memegang tangan taeyong tanpa berniat untuk menghentikan pergerakan tangan taeyong yang semakin liar naik keatas.

Taeyong berkali-kali mengecup leher ten. Menjilatnya sehingga membuat ten menggeliat karna merasakan geli.
Wangi tubuh ten selalu saja membuat dirinya mabuk.

Taeyong menghisap leher ten membuat hasil karyanya. Taeyong masa bodo jika ada orang yang melihatnya, justru taeyong akan bersyukur jika orang melihat tanda yang dibuatnya supaya mereka tau kalau ten hanya miliknya.

"Hngg" Tubuh ten menegang saat tangan taeyong sudah berada di dadanya.

Taeyong menemukan benda kecil menonjol kesukaannya. Taeyong langsung memainkan nipple ten. Taeyong memilin nipple ten dengan gemas. Memencet nipple ten sehingga membuat nipple milik ten semakin menegang.

"Shhh dadhh" Ten mendongakkan kepalanya dan memejamkan matanya ketika taeyong menarik nipple ten dan menekannya lalu menariknya kembali.

Sialan, begini saja sudah membuat taeyong horny.

Taeyong mengelus-ngelus dada ten sebelum mengakhiri kegiatannya.

Jantung ten berdebar dengan kencang. Perlakuan taeyong hampir membuatnya mati.
Ten mengatur nafasnya setelah taeyong kembali merapihkan pakaiannya.

"Daddy akan kembali"
Taeyong dengan terburu-buru meninggalkan ten.

Sial, taeyong harus menuntaskannya dikamar mandi.

. . . .
. . . .

"O-ohhh ten" Taeyong mengocok juniornya.

"Shhhh" Taeyong membayangkan bagaimana dirinya bisa berada diatas ten.

Mengingat kembali kejadian beberapa menit lalu, bagaimana taeyong memainkan nipple ten.
Taeyong membayangkan bagaimana dirinya akan menjilat nipple ten dan menghisapnya dengan kuat.

Taeyong memejamkan matanya kembali berimajinasi dalam khayalannya bagaimana dirinya memasuki hole ten dengan hole ten yang menjepit kuat seluruh juniornya.

Taeyong terus mengocok juniornya dan sesekali memijatnya. Taeyong menggigit bibirnya saat juniornya sudah mulai berkedut.

Dengan cepat taeyong mengocok juniornya dengan sekuat tenaga.

"Hhh...hhh.."
Taeyong mengatur nafasnya saat cairan kental berwarna putih sudah muncrat keluar mengotori lantai kamar mandi.

Te be ce

Yaudah iya no banyak bacot karna saya keringet dingin ngetik nya😌
Voment nya dongseu jangan forget say😌

D-daddy! (Taeten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang