Part Eight (Really?)

29.8K 1.2K 18
                                    

Terimakasih karena sudah membuatku tahu bagaimana rasanya pelukan seorang ibu..





Sebenarnya Jovand sempat merasa was-was takut keluarganya tidak bisa menerima Kayla, tapi ternyata diluar dugaannya keluarganya menyambut  baik Kayla, bahkan Amora mamanya Jovand langsung memeluk Kayla saat Jovand memperkenalkannya sebagai calon istri. Aneh memang, biasanya orang memperkenalkan dulu baru merencanakan pernikahan tapi Jovand malah sebaliknya.

"Kamu cantik sekali Nak." puji Amora saat melihat Kayla yang tersenyum padanya, senyum tulus bukan semacam senyuman yang biasa ditunjukkan oleh wanita yang dibawa Jovand. Amora suka pada gadis ini. Dia bisa melihat Kalo Kayla anak yang baik dan juga sangat sopan, tipe idaman untuk jadi menantunya.

"Terimakasih Tante" kata Kayla yang masih malu-malu. Dia masih merasa canggung jika berbicara dengan calon mertuanya ini. Dari kecil Kayla tidak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dari kecil ibunya hanya memberinya luka,jadi wajar jika Kayla merasakan perasaan aneh semacam ini.

"Jangan panggil Tante Nak, panggil Mom. Aku ibumu sekarang" kata Amora yang memeluk Kayla dengan penuh kasih sayang. Dan hal itu membuat Kayla meneteskan air matanya. Sungguh ia benar-benar terharu. Untuk yang pertama kali dalam hidupnya dia merasakan pelukan seorang ibu. Nyaman sekali,Kayla bahkan berharap ia bisa terus merasakan pelukan ini.

"Baik Mom" Kata Kayla yang cepat-cepat menghapus air matanya, sebelum ada yang melihat kalau ia menangis.

Dan kurang dari satu jam mereka sudah akrab dengan Kayla, bahkan Viona adik Jovand yang biasanya selalu judes dengan wanita yang selalu menjadi pacar Jovand sekarang sedang tersenyum manis dan terus memeluk Kayla.

"Aku suka denganmu kakak ipar,kau cantik sekali. Beruntung sekali monkey itu bisa mendapatkan mu. Biasanya dia selalu membawa nenek-nenek bermuka tebal yang membuatku ingin menjambak nya. Beruntung kali ini yang ia bawa bidadari" kata Viona yang terus saja berceloteh,ia tidak memperdulikan muka Jovand yang sudah berubah sedari tadi. Pria itu menekuk mukanya,merasa kesal dengan adiknya ini.

"Mom senang kamu yang menjadi calon istri Jovand nak, kamu wanita baik-baik tidak seperti wanita yang selalu dibawa Jovand kemari"kata Amora menyindir Jovand.

Jovand yang dari tadi diacuhkan bertambah kesal saat mamanya selalu mengungkit-ngungkit wanita jalang nya.

"Ayo pulang sweet heart"kata Jovand karena merasa tidak dianggap sedari tadi.

"Kenapa cepat sekali Jovand, mama masih ingin bersama Kayla" Amora menatap Jovand dengan tatapan heran, tidak biasanya ia cepat-cepat pergi saat membawa seorang perempuan kerumah.

"Ini sudah malam ma, aku akan sering mengajak Kayla kesini nanti" katanya menggandeng tangan Kayla bersiap untuk pergi.

"Kenapa tidak menginap disini saja kakak ipar. Kau bisa tidur di kamar ku. Dan aku sangat senang jika kau mau" kata Viona berusaha menahan Kayla yang akan pergi.

"Tidak bisa Vio. Dia harus pulang sekarang." kata Jovand dengan cepat. Viona yang mendengar itu memajukan mulutnya dia sangat kesal dengan kakaknya ini.

"Baiklah hati-hati sayang." Akhirnya Amora mengalah, ia mengantar Jovand dan Kayla sampai ke depan pintu. Tak lupa ia memeluk Kayla sekali lagi.

"Sampai jumpa kakak ipar,lain kali aku akan mengajakmu berbelanja bersama" kata Viona,gadis itu melambaikan tangannya.
Kayla yang melihat itu tersenyum,bahagia rasanya punya keluarga baru.

~~~~~~~~~~

Mungkin karena kelelahan Kayla tertidur saat menuju perjalanan pulang, Jovand yang sedari tadi sampai hanya diam memandangi Kayla, tidak ada niat sedikitpun untuk membangunkan gadis itu. Entahlah ia ingin terus menatap wajah cantik itu.

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang