Part Thirty Five (Aku Ingin Pergi)

21.4K 914 34
                                    

Mereka hanya bisa melihat tanpa mau mengerti..

Terus saja sakiti aku,karena suatu saat nanti aku akan menjadi rindu yang paling menyakitkan mu. Terus saja sakiti aku,karena kelak jika kau ingin melihatku,maka kau hanya akan melihat luka dan rasa sakit ku

.
.
.
.
.
.

"Ceraikan aku."
kata Kayla menatap sendu kearah Jovand, air mata masih saja mengalir membasahi pipinya. Kenapa takdirnya begitu buruk sekali,dari ia kecil sampai detik ini pun dia tidak pernah merasakan kebahagiaan. Dunia tidak adil untuk dirinya,gadis rapuh sepertinya harus menginjak ratusan duri menyakitkan yang diberikan oleh orang-orang terdekatnya, ibunya,kakaknya bahkan suaminya.

"Aku mohon jangan katakan itu sweetheart, aku tidak bisa hidup tanpamu." kata Jovand, bahkan lelaki itu sudah meluruh kelantai dia bersujud didepan kaki Kayla.

"Apa kau belum puas menyakitiku Jo, tolong biarkan aku pergi,tolong lepaskan aku,aku sudah tidak sanggup lagi dengan rasa sakitnya." Mendengar itu,
Jovand berdiri menatap lurus mata Kayla.

"Tidak sweetheart, bagaimana bisa kau mengatakan itu disaat anakku masih bersamamu, kau tidak boleh egois dengan memisahkan aku dan anakku..!!!!!"kata Jovand berteriak, ia bahkan reflek mencengkram bahu Kayla membuat wanita itu meringis kesakitan.

Seakan dibutakan amarah dan juga ketakutan, Jovand tidak menyadari jika ia kembali menyakiti istrinya. Lagi dan lagi, emosi benar-benar membuatnya gelap mata. Yang ada di pikirannya saat ini hanya ia tidak ingin Kayla meninggalkannya, pergi dari hidupnya.

Ia pasti akan gila,sungguh jika ia tahu akhirnya akan seperti ini, ia tidak akan pernah memulai rencana bodoh ini. Akhirnya tidak hanya istrinya yg terluka,tapi juga dirinya. Menyakiti Kayla sama dengan menyakiti dirinya sendiri. Oh tuhan semoga kali ini engkau mengampuni aku.

"Aku tidak mengizinkanmu untuk pergi, sekalipun kau memohon dan berlutut padaku. Kau milikku, dan aku tidak akan membiarkan milikku pergi tanpa seijin ku.."

"Hiks... hiks... apa maumu sebenarnya Jo, kenapa kau begitu kejam.." kata Kayla terisak, di abaikan rasa sakit dipundaknya akibat cengkraman Jovand yang terlalu kuat, hatinya jauh lebih sakit. Jovand berhasil menghancurkan hatinya dan juga hidupnya, dia benar-benar hancur sekarang.

"Aku sudah mengatakan kalau aku mencintaimu, dan kau tetap akan pergi, jadi jangan salahkan aku jika mulai sekarang kau ku kurung."

Setelah mengatakan itu Jovand keluar dari kamar, mengunci pintu dari luar. Meninggalkan Kayla yang hancur karena cintanya. Dia bahagia karena harapan dan disadarkan oleh kenyataan. Jovand tidak mencintainya,suaminya hanya terobsesi dengannya.

"Jane tolong aku..." kata Kayla lirih, sebelum akhirnya kehilangan kesadarannya. Bahkan di akhir kesadarannya air mata itu masih menetes,air mata yang penuh dengan luka yang diberikan suaminya.

~~~~

"Aku tidak setuju dad, bagaimana bisa kau dengan mudahnya memisahkan Kayla dan suaminya..!!!" kata Ethan dengan marah saat mengetahui kalau Robert akan memisahkan Kayla dengan Jovand. Meskipun Jovand membencinya sekarang, tapi Ethan tetap menganggap Jovand sebagai sahabatnya, alasan sebenarnya dia tidak mengatakan kebenarannya pada Kayla adalah karena ia tidak ingin melihat sahabatnya kembali hancur seperti dulu, karena kehilangan orang yang dicintainya, dia tahu Jovand sangat mencintai Kayla meskipun caranya salah dengan menjebak adiknya itu.

"Jangan menasehati ku Et, dad tahu mana yang terbaik, dia bukan pria baik, dia menjebak putriku karena ingin balas dendam padaku, pria itu begitu bodoh dengan merencanakan balas dendam tanpa mencari tahu dulu kebenarannya."

Mendengar itu Ethan hanya diam, Daddy nya ini adalah orang yang keras kepala, akan sangat sulit untuk mengubah pikirannya.

"Apa kau sudah melakukan apa yang aku suruh Ethan..?"

"Sudah dad, aku sudah membuat kesepakatan dengan wanita itu, dan dia menyetujuinya."

"Bagus kalau begitu, kau segera siapkan keberangkatan Kayla, urus semuanya dan jangan sampai lelaki bodoh itu tahu"

"Baik dad, aku akan mengurusnya"

~~

Kayla mengerjapkan matanya, kepalanya benar-benar pusing, ia ingat sekarang, tadi dia menangis hingga tak sadarkan diri.

"Apa yang harus mommy lakukan sayang, Daddy mu menyakiti mommy..dia tidak benar-benar mencintai kita..hiks.. hiks.." tangisan kembali terdengar dari kamar itu.

Pintu terbuka, bi Lola masuk membawakan makanan untuk Kayla. Wanita itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan tuannya.

"Makan dulu nyonya, kasihan bayi anda.."

Kayla hanya diam, pikirannya kosong. Dia tidak nafsu makan, hatinya hancur berkeping-keping. Dunia begitu kejam padanya.

"Kalau begitu saya permisi nyonya.."

Sepeninggal bi Lola, Kayla kembali termenung, dia berjalan ke balkon kamarnya, memandangi taman bunga yang tepat berada dibawah kamarnya.

"Ibu benar, seharusnya aku mati saja.." gumam Kayla.

~~~
"Bagaimana keadaannya.. Apa dia mau makan?"
tanya Jovand bertubi-tubi pada bi Lola saat dilihatnya wanita itu keluar dari kamar Kayla.

"Nyonya hanya diam saat saya mengantarkan makanannya tuan, dan saya pikir nyonya tidak baik-baik saja saat ini"

"Holy shit!!!!, perempuan itu benar-benar menyusahkan.."

Jovand membuka pintu kamarnya, dilihatnya makanan yang dibawa Bi Lola masih utuh tak tersentuh, dia melihat Kayla yang memandang ke depan dengan tatapan kosong.

"Apa kau ingin membunuh anakku dengan tidak mau makan??"

Kayla tersentak karena suara jovand,entah datang kapan tiba-tiba Jovand sudah ada disampingnya.

"Kau akan menjadi seorang ibu sebentar lagi, jangan hanya memikirkan dirimu saja, anakmu juga butuh makan..!!" Meskipun dengan nada kesal,akan tetapi ada rasa khawatir dibalik itu.

"Ceraikan aku Jo..."

"Tsk.. sudah aku katakan, aku tidak akan pernah menceraikan mu sampai kapanpun.."

Jovand menarik tangan Kayla, membawanya kembali keranjang.

"Ayo makan, aku suapi.."

Kayla hanya menurut, Jovand benar dia tidak boleh egois, dia tidak hidup sendiri sekarang, ada anaknya yang juga membutuhkan makanan.

"Sekarang tidurlah.."

Kayla kembali menurut, karena ia benar-benar lelah memikirkan semuanya. Tak butuh waktu lama mata itupun terpejam.

Jovand mengelus pelan rambut Kayla, dia terpaksa melakukan ini, karena dia benar-benar tidak ingin kehilangan Kayla, dia tidak sanggup jika harus kembali kehilangan orang yang paling berharga di hidupnya. Biarlah dia dianggap kejam, dia tidak perduli. Dia hanya berusaha untuk mempertahankan apa yang dia punya. Apakah itu salah???

Jovand berbaring disamping Kayla,dipeluknya wanita itu dengan erat,wanita yang ia sangat cintai yang sudah ia sakiti berkali-kali. Ia takut jika anaknya kelak akan membencinya jika tahu kalau ayahnya selalu membuat ibu ya menangis.

"Apa benar kamu akan bahagia jika aku melepas mu. Apa kamu akan melupakan aku jika kita tak lagi bersama?" Gumamnya dengan air mata yang sudah menetes, akhirnya pria itu menangis. Pria yang begitu jahat pun akan kalah dengan rasa cintanya.

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang