Part Thirty Two (Kenyataan)

24.1K 1K 87
                                    

"Tidak ada kata BAHAGIA dalam Hidup ku"

Kayla masih saja menangis setelah mengetahui fakta yang baru saja di ketahui nya, dia masih belum percaya kalau ternyata dia punya kakak. Seorang kakak yang selama ini selalu ia impikan, dan orang itu ternyata adalah Ethan, laki-laki yang sempat di sukanya diawal pertemuannya. Dan untuk yang pertama kali dalam hidupnya dia melihat seorang laki-laki yang.... entahlah Kayla sendiri bingung harus mengatakan apa. Perasaan rindu, takut, dan marah menjadi satu, saat ia bertemu dengan ayahnya, ayah kandungnya Robert Alexander William.

Seakan tersadar kalau ternyata ia masih berada di rumah Ethan, Kayla langsung beranjak untuk pergi. Di aktifkan ponselnya yang memang sengaja ia matikan setelah mengetahui fakta tersebut, karena ia ingin menenangkan diri dulu. Dan betapa terkejutnya Kayla saat melihat notif di layar ponselnya.

469 calls and 165 messages

Dan semua itu dari Jovand.

Pesan 1
From : My hubby

Kamu dimana sweetheart, kenapa panggilanku tidak diangkat.

Pesan 2

Angkat teleponku sweetheart, jangan membuatku takut.

Pesan 3

Persetan dengan menyakitimu Kayla..! Aku akan langsung mengurungmu dan mengikatmu diatas ranjang!

Dan masih banyak lagi, Kayla tidak sanggup jika harus membaca semuanya. Pesan terakhir dari Jovand cukup membuat Kayla bergidik ngeri membayangkan wajah menyeramkan Jovand. Kayla langsung menelfon Jovand dan ketika panggilan itu tersambung...

"Kenapa baru menelfon, apa kau tidak tahu betapa khawatirnya aku, katakan dimana kau sekarang, jangan hanya diam KAYLA ZOEY LEVIND, katakan sesuatu!!!!! " Jovand berbicara tanpa mengambil napas, membuat Kayla takjub sekaligus takut dengan tingkah Jovand.

"Aku dirumah Ethan Jo, ternyata ia..."
Belum sempat Kayla menjelaskan Jovand sudah berteriak marah...

"Sialan!!! Keparat itu benar-benar!!!!! Aku segera kesana, jangan pernah kabur Kayla, tunggu aku lima menit lagi"

Setelah itu panggilan terputus, Kayla mengernyitkan keningnya.

"Bukannya ia di Kanada..?" Kayla masih berada di dalam kamar. Jantungnya masih saja berdegup dengan keras. Rasanya ia belum siap jika harus menemui Ethan sebagai kakak nya. Namun tak berselang lama, terjadi keributan di bawah. Kayla yang mendengar itu langsung turun, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Jovand dan Ethan sedang berkelahi.

"Astaga.. Hentikan Jo...!!!! "
Kayla langsung berlari untuk memeluk Jovand, saat laki-laki itu terus saja memukul Ethan. Mereka sudah babak belur walaupun begitu masih saja tidak ada yang mau mengalah.

Merasakan adanya tangan yang memeluknya, seakan terhipnotis Jovand menghentikan pukulannya pada Ethan, dia langsung berbalik dan memeluk Kayla dengan erat, bahkan sangat erat membuat Kayla sesak tapi tidak apa, bagi Kayla yang terpenting Jovand sudah menghentikan perkelahian.

"Jangan pernah tinggalkan aku sweetheart" Jovand berbicara sangat pelan bahkan Kayla nyaris tidak mendengarnya..

"Apa maksudnya Jo, aku sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu.. "
kata Kayla mengelus pelan rambut Jovand.

Tanpa memperdulikan Ethan yang meringis kesakitan, Jovand langsung menarik Kayla untuk pergi menjauh dari rumah terkutuk itu. Saat mereka sudah sampai dimobil ada satu pesan yang masuk ke handpone Jovand.

"Jangan senang dulu Jv karena aku belum memberitahu Kayla tentangmu, jangan salah sangka aku baik padamu. aku melakukan itu karena aku ingin kau hidup dalam bayang-bayang ketakutanmu. Bukankah aku keren?"

Dan pesan itu berhasil memancing emosi Jovand kembali. Jovand mengeram, memegang stir dengan kuat sampai kuku jarinya memutih.  Kayla yang melihat itu berusaha menenangkan Jovand, namun sepertinya usahanya sia-sia, Jovand masih terlihat sangat marah.

Sesampainya dirumah Jovand langsung menarik tangan Kayla untuk menuju keatas, ke kamar mereka. Tanpa berbicara Jovand langsung mengambil koper dan memasukkan baju-bajunya dan juga Kayla secara asal, Kayla yang dari tadi diam akhirnya mulai berbicara.

"Apa yang kamu lakukan Jo, kenapa baju-bajunya.. "
Sekali lagi Jovand memotong ucapan Kayla.

"Kita akan pergi dari negara ini..!! "

"Apa..? Tapi kenapa Jo..? " Kayla masih bingung,ia belum paham akan situasi yang sedang terjadi sekarang.

"Tidak usah banyak bertanya, turuti saja ucapanku!" kata Jovand yang masih sibuk memasukkan baju-baju itu.

"Aku tidak mau Jo, aku sudah nyaman disini. Kenapa kamu tidak mengerti!"

"Ini demi kebaikanmu! "

"Kebaikan apa maksudmu? Aku tetap tidak mau" Kayla berusaha melepaskan tangan Jovand yang sedari tadi terus mencengkram erat pergelangan tangannya.

"Jangan membangkang Kayla, aku tidak suka..! " kata Jovand penuh dengan penekanan. Sorot matanya benar-benar tajam,Kayla yang melihat itu seketika menangis.

"Hiks... Hiks.. " Tapi kali ini bukannya menenangkan Kayla seperti biasanya, Jovand malah kembali membentak Kayla,membuat wanita itu menangis tersedu-sedu.

"Tidak usah menangis Kayla, jangan jadi wanita cengeng karena aku benci itu! "

"Hiks...hiks..  Kamu jahat Jo, kamu membentakku! aku tetap tidak mau pergi, kamu pergi saja sendiri, aku akan kerumah Ethan saja"
Mendengar itu reflek Jovand langsung menampar Kayla.

Plakk

"Kamu bahkan menamparku Jo.. "

"A..ku.. " seakan tersadar sudah menyakiti Kayla, Jovand panik. Dia berusaha memegang pipi Kayla yang baru saja di tamparnya, tapi Kayla menepisnya.

"Aku membencimu Jo.. "
Kayla langsung berlari keluar tidak memperdulikan Jovand yang terus-terusan memanggil namanya.

"Bagaimana apa kau sudah menyiapkan rencana selanjutnya?"

"Tenang saja, aku sudah menyiapkan semuanya. Untuk sekarang kita nikmati saja dulu drama yang sedang berlangsung. Sebentar lagi, dia akan kehilangan segalanya. Aku bahkan tidak yakin jika ia akan bisa kembali hidup normal" katanya dengan senyum mengerikan.

"Aku tidak sabar melihat detik-detik kehancurannya. Apa kau berniat membunuhnya juga?"

"Tidak,biarkan ia mati perlahan. Aku akan menyiksanya sampai ia sendiri yang meminta untuk mati"

"Kau benar-benar membencinya ternyata"

"Dia pantas mendapatkan itu semua! Semua yang aku lakukan sekarang tidak cukup untuk membayar apa yang dulu ia lakukan pada ku!"

"Baiklah aku mengerti,semoga kau beruntung" katanya sebelum pergi dari ruangan itu.

Hatinya benar-benar sesak dengan perlakuan suaminya. Kenapa Jovand menyakiti nya,belum tenang hatinya mengetahui kenyataan yang baru saja di terimanya,sekarang Jovand malah semakin membuat kepalanya pusing dengan tingkah anehnya. Kayla masih saja menangis,dia mengabaikan Jovand yang terus mengejarnya,di hiraukannya teriakan Jovand yang terus memanggil namanya. Pikiran Kayla benar-benar sedang kacau sekarang,rasanya ia ingin menghilang.

Sementara itu Jovand begitu amat menyesal karena telah menyakiti istrinya, emosi benar-benar membuatnya kehilangan kendali.

"Kayla tunggu..Kayla.."

Teriak Jovand berlari,berusaha mengejar Kayla yang semakin jauh dari pandangannya.

"Maafkan aku sayang,ku mohon berhenti berlari,kasihan anak kita"

Jovand tersenyum saat melihat Kayla perlahan menghentikan larinya,namun tak berselang lama,Jovand semakin panik saat melihat Kayla terjatuh tidak sadarkan diri.

"Kayla..."

Tbc.

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang