Part Thirty Four (Melepaskan)

21.2K 953 41
                                    

Ngomong-ngomong kalau mereka bahagia tapi tidak bersama, apa kalian setuju..???


.
.
.
.

Hal yang paling menyakitkan adalah saat aku harus melepas mu disaat aku masih benar-benar mencintaimu...
.
.
.
.

"Sweetheart... Apa kamu percaya padaku?" tanya Jovand menggenggam erat tangan Kayla.
Terbesit sedikit keraguan untuk mengatakan semuanya.

"Tentu saja Jo, kenapa kamu tanyakan itu?"tanya Kayla heran karena dari semalam Jovand bersikap aneh, seolah-olah ada yang sedang disembunyikannya.

"Kamu tahukan jika setiap tindakan pasti memiliki alasan"

Kayla semakin bingung dengan yang Jovand katakan. Namun, walaupun begitu ia tetap mengangguk, merespon perkataan suaminya itu.

"Tentu saja, sebenarnya ada apa Jo, kenapa dari kemarin kamu kelihatan tegang sekali, apa ada yang mengganggu pikiranmu? "
Kayla menatap lembut Jovand,sebelum akhirnya memeluk Jovand dan mengelus punggungnya.

Alih-alih menjawab, Jovand malah membalas pelukan erat Kayla, menenggelamkan kepalanya ditempat favoritnya, yakni ceruk leher Kayla.

"Apa kamu mencintaiku?" tanya Jovand dengan lirih.

"Kamu tahu jawabannya Jo"kata Kayla mulai kesal dengan perkataan Jovand yang sedari tadi tidak jelas.

"Maka Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku saat kamu tahu semuanya.. "

"Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan Jo.. " Kayla mulai benar-benar kesal sekarang.

Jovand menghela napasnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Sebenarnya..aku...aku..yang sudah mem..."

"Kring.... Kring"

Bunyi handphone Jovand menghentikan ucapan lelaki itu, alisnya mengerut melihat nama id sang penelpon. Akhirnya mau tidak mau Jovand mengangkatnya.

"Halo.. "

"...."

"Aku tidak bisa"

" ...."

"Shit!!!! Tunggu aku disana!!! "
Jovand pergi begitu saja, membuat Kayla bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Jovand langsung menemui sang penelpon, dia langsung masuk kedalam apartemen, dia memasukkan password yang sudah sangat di hafalnya.

"Jo.. Kau datang.. "
Melihat orang yang ditunggunya datang, perempuan itu langsung berlari untuk memeluk Jovand.

"Kau mengganggu waktuku!! Cepat katakan keinginanmu..!! "
Sorot matanya benar-benar tajam,kebencian terpancar jelas dari matanya.

"Jo, aku hamil...! " Kata perempuan itu menangis.

"Itu urusanmu, kenapa malah mengatakannya padaku!"

"Aku hamil anakmu Jo.. "

"Apa... Jangan bercanda, kita sudah lama tidak berhubungan Flow, dan dengan seenaknya kau mengaku-ngaku kalau dia anakku!! "kata Jovand sinis.

"Tapi ini benar-benar anakmu Jo.." kata Flow dengan sesegukan.

"Jangan tipu aku dengan air mata buaya mu itu Bicth..!!"

"Kalau kau tidak mau bertanggung jawab, maka aku akan mengatakannya pada istrimu, biar dia meninggalkanmu.." kata Flow berteriak.

Jovand mengeraskan rahangnya, dia berjalan cepat ke arah Flow dan mencengkram rahang wanita itu dengan erat, seperti ingin meremukkan nya.

"Jangan pernah membawa nama istriku atau kau akan tahu akibatnya!!!" Kali ini Jovand sudah tidak bisa menahan rasa marahnya lagi,jika saja ia tidak mengingat istrinya,mungkin ia sudah membunuh wanita didepannya ini.

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang