Part Twenty (Dia baik-baik saja)

22.2K 1K 34
                                    

Hey maaf banget karena baru bisa muncul sekarang. kesibukan di real life dan beberapa masalah membuat diriku ini baru bisa buka wattpad lagi. semoga kalian masih inget cerita ini ya. Terimakasih

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku tidak akan kehilangan arah jika tetap diam ditempat namun aku tidak bisa kembali  ke masa lalu dan aku terlalu takut untuk melangkah ke masa depan.

Hari yang melelahkan untuk pasangan yang sangat romantis. terlihat lelaki itu menggendong seorang perempuan yang nampak terlelap tidur. Jovand pulang dengan Abela yang tertidur di gendongannya. Sedari tadi pria itu menghembuskan nafasnya kasar.

Dia kesal dengan Kayla karena sudah melanggar janjinya untuk datang ke kantor menjemput Abela, gadis kecil ini benar-benar merepotkan setelah meminta banyak makanan, Jovand kira Abela akan duduk dengan diam, tapi ternyata bocah itu malah menghilang entah bagaimana dia bisa keluar dari ruangan tanpa bisa diketahui oleh Jovand, semuanya kacau bahkan Jovand menyuruh semua karyawan untuk mencari Abela. Ketika semua panik mencari keberadaan Abela, gadis kecil itu ternyata sedang asik makan permen kapas didepan kantor Jovand.

Jovand menyerngitkan dahinya saat melihat lampu rumahnya mati bahkan pintunya tidak dikunci, perasaan kesal langsung berganti menjadi perasaan khawatir, dia segera masuk kerumah dan mencari keberadaan Kayla.

"Sweetheart kamu dimana..?" Dengan masih menggendong Abela Jovand berusaha untuk tetap tenang karena tidak ingin gadis kecil digendongan nya ini terbangun.

Hening tidak ada sahutan dari Kayla dan itu semakin membuat Jovand panik, dia bahkan lupa untuk membawa Abela ke kamarnya, dengan masih menggendong Abela Jovand berjalan cepat menuju ke kamar mereka, dan ternyata Kayla sedang berdiri melamun diatas balkon bahkan dia tidak menyadari jika Jovand sudah berdiri dibelakangnya.

"Sweetheart.." Mendengar suara yang tiba-tiba membuat kayla kaget dan sedikit terhuyung kebelakang.

"Kamu sudah pulang Jo, aku tidak mendengar suara mobilmu" katanya berusaha untuk tersenyum,namun bibir pucat nya tidak bisa menutupi raut mukanya.

"Apa yang kamu pikirkan sweet heart sampai tidak mendengar aku pulang?"

"Astaga..maafkan aku Jo, aku lupa ke kantormu tadi, apa Abela membuat masalah?" tanya Kayla khawatir karena Jovand terlihat sangat kusut hari ini. Kayla terlalu sibuk melamun sehingga lupa jika ia harus menjemput Abela di kantor Jovand, ini semua karena ibunya yang muncul lagi dalam hidupnya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan sweet heart, apa yang sedang kamu pikirkan dan hey kamu baik-baik saja wajahmu pucat sweet heart"

"Aku tidak kenapa-napa Jo, mungkin karena aku kedinginan" kata kayla berusaha menenangkan suaminya. dia belum berani jika harus mengatakan yg sebenarnya kepada Jovand.

Kayla berusaha untuk meyakinkan dirinya jika ibunya tidak akan berani mengganggunya lagi.

"Kalau begitu masuklah ke kamar, Aku akan membawa Abela dulu ke kamarnya"

~~~~~~~~~~

"Kami sudah menemukan lokasinya boss, dia tinggal bersama suaminya.  Jovand Rylee Levind" kata lelaki itu sambil menyerahkan beberapa lembar foto.

"Jadi dia sudah menikah, wow sepertinya permainan akan lebih seru, sekarang tugasmu bawa dia kehadapan ku dan pastikan jangan sampai terluka karena aku yang akan menghabisinya sendiri, dan ingat jangan sampai gagal!!"

"Baik bos"

Irina tertawa memandangi foto Kayla, hatinya panas saat mengetahui Kayla bahagia sedangkan dirinya menderita dan dia akan mengakhiri semuanya segera.

"Aku pastikan kau tidak akan bisa selamat dari kematian seperti sepuluh  tahun lalu putriku sayang" katanya penuh dendam.

***

Pagi harinya..

Hoek...hoek..

Kayla sibuk memuntahkan semua isi perutnya, meskipun yang keluar hanya air saja. Wajahnya sangat pucat dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya kepalanya terasa berputar-putar, perutnya juga sakit.

Jovand yang baru saja bangun dari tidurnya karena tidak merasakan kehadiran Kayla disampingnya langsung berlari menuju ke kamar mandi saat mendengar Kayla yang muntah-muntah.

"Astaga.. kamu kenapa sweet heart.."kata Jovand khawatir, dia memijit tengkuk Kayla.

"Jangan kesini Jo, aku.." belum sempat Kayla meneruskan ucapannya rasa mual kembali menyerangnya.

Hoek..hoek..

"Kita kerumah sakit sekarang.."

"Tidak Jo, aku hanya masuk angin saja setelah minum obat aku pasti akan baik-baik saja"

"Tapi sweet heart wajahmu pucat sekali.."

"Aku hanya perlu istirahat Jo" Jovand langsung menggendong Kayla untuk membaringkannya di ranjang, dia berencana tidak akan masuk kantor hari ini, mengingat kondisi Kayla yang sedang sakit.

"Kamu tidak kekantor Jo..?" tanya Kayla heran karena melihat Jovand yang masih santai menyelimuti dirinya padahal sudah jam delapan.

"Aku tidak akan kekantor sweetheart"

"Aku tidak kenapa-napa Jo, lagian bukannya kamu ada meeting penting hari ini aku akan langsung menghubungimu jika terjadi sesuatu jadi pergilah" kata Kayla tersenyum berusaha meyakinkan Jovand.

Akhirnya Jovand menuruti ucapan Kayla untuk pergi kekantor karena ada rapat penting yang memang harus dihadirinya mengingat dia pemilik perusahaan.

"Telfon aku jika terjadi sesuatu sweet heart." Sebenarnya Jovand ragu meninggalkan Kayla sendirian di rumah. Meskipun ada Abela,tapi nampaknya gadis kecil itu tidak bisa diandalkan.

"Aku mengerti Jo kamu sudah mengatakannya berulang kali"

"Kalau begitu aku pergi dulu sweetheart" katanya sambil mencium kening,hidung dan bibir pucat Kayla.

Meskipun masih sedikit pusing tapi Kayla berusaha untuk bangun, dia harus mengantarkan Abela kerumahnya. Kayla berusaha untuk tetap berdiri meskipun sakit di kepalanya semakin menjadi-jadi, setelah merasa agak baikan Kayla langsung berganti baju tidak mungkin dia mandi disaat kondisinya seperti ini.

Belum sampai menuju pintu, rasa pusing itu kembali hadir bahkan semakin menjadi, perutnya juga semakin sakit, pandangannya semakin kabur, meskipun Kayla sudah memegangi kepalanya tapi rasa sakit itu tidak hilang, Kayla sudah tidak bisa menahannya lagi, dan akhirnya Kayla tidak sadarkan diri.

"Jane, bagaimana dengan kabar Kayla?" tanya Ethan, yang membuat Jane menyerngitkan dahinya bingung.

Melihat raut muka Jane,Ethan langsung memperbaiki ucapannya.

"Maksudku.. kamu kan tahu bagaimana Jovand, aku hanya takut saja Kayla tidak bahagia" kata Ethan dengan gugup.

"Dia baik-baik saja Ethan, kau tidak perlu khawatir. Aku bisa melihat kalau Jovand mencintai Kayla, dan aku yakin Jovand bisa menggantikan ku menjaga Kayla nanti" kata Jane dengan senyum sedih.

"Syukurlah kalau begitu, aku hanya khawatir, kalau Jovand menyakiti Kayla"
kata Ethan ambigu sambil berlalu pergi.

"Ada apa dengannya,kenapa aneh sekali hari ini"
Kata Jane,yang berlari mengejar Ethan yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Sedari tadi perasaan Jovand gelisah. Hatinya benar-benar tidak tenang. Sepanjang perjalanan dia terus saja memikirkan keadaan Kayla dirumah.
Akhirnya karena rasa khawatir yang amat sangat dia memutar balikan mobilnya. Dia memutuskan untuk pulang. Dia tidak perduli dengan rapat penting yang harus ia hadiri.

"Persetan dengan rapat itu!!! Kaylaku lebih penting" katanya sambil menambah kecepatan mobilnya.

Tbc.

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang