Part Thirty One (Salah)

21.6K 1K 124
                                    

Biarkan imajinasimu membawamu kedalam mimpi buruk.

.
...
....
.......

Aku membenci apa yang mereka sukai dan aku menyukai apa yang mereka benci, memang aneh tapi itulah diriku..
.
.
.
.
.
.
.

Kayla termenung sendirian, dia hanya menatap kosong pandangan kota New York dari atas balkon kamarnya, dia menyesali takdirnya. Seseorang menepuk pelan pundaknya, membuat Kayla menoleh kepada orang tersebut, Kayla tersenyum lebih tepatnya senyuman yang tidak sampai kematanya.

"Kenapa..?" tanya orang tersebut, sambil menatap lembut mata Kayla.

"Aku tidak papa Jane, aku hanya bingung pada diriku. Apa benar aku tidak pernah diharapkan, apa kehadiranku membawa sial. Apa aku mati saja Jane..?" kata Kayla dengan mata yang berkaca-kaca,hatinya benar-benar lelah. Bahkan untuk sekedar memberi semngat kepada dirinya sendiri ia tidak bisa.

Jane yang mendengar itu langsung memeluk Kayla.

"Tidak Kay.. Jangan pernah mengatakan itu, karena kamu adalah anugrah untuk ku, aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu. Apa kamu tega meninggalkan aku sendiri..?" tanya Jane sedih.

Kayla menggeleng. Ia semakin mempererat pelukan nya.

"Aku ingin terus bersamamu karena hanya kamu Jane, satu-satunya yang aku miliki di dunia ini" kata Kayla,wanita itu terisak dipelukan Jane.

"Maka dari itu berjanjilah, jangan pernah berpikiran untuk meninggalkan kakakmu ini, mengerti!!" Kata Jane pura-pura marah.

"Baik aku berjanji tidak akan pernah pergi" mendengar itu Jane tersenyum. Dia menghapus air mata Kayla dengan tangan nya.

"Aku sedih ketika melihat mu menangis Kay, apapun yang terjadi,kamu harus ingat. Aku selalu ada disini,tidak akan pernah membiarkan satupun orang menyakitimu. Jadi jangan takut lagi,semua akan baik-baik saja."

Jane memang penenang bagi Kayla, dan Jane adalah satu-satunya hal baik yang dimiliki Kayla. Jadi wajar saja,jika gadis itu sangat mencintai Jane.

~~~~

Air mata itu mengalir, membasahi nisan yang bertuliskan Jane Adderson. Sudah lebih dari tiga jam Kayla menangis, tidak di perdulikannya langit yang sudah mendung, bahkan tetesan air hujan mulai turun, tidak ada niat sedikitpun untuk Kayla beranjak dari sana. Hatinya begitu sesak,dia masih belum bisa menerima kenyataan kalau Jane sudah tidak ada lagi di sisi nya. Ia kehilangan cintanya,separuh hidup nya.

"Jane kamu tega sekali padaku, kamu menyuruhku untuk tidak meninggalkanmu, tapi lihatlah sekarang, kamu yang melanggar janji itu. Kamu alasan satu-satunya untuk aku bertahan didunia yang kejam ini, lalu sekarang apa yang harus aku lakukan Jane, kenapa kamu pergi sendiri, kenapa kau meninggalkan aku..!!!!!! Hiks.. Hiks.. "

Hujan turun semakin deras, tapi Kayla masih bertahan disana. Tidak diperdulikan nya bibirnya yang sudah pucat membiru, bahkan badannya mulai menggigil.

Hingga seseorang memanggil namanya, membuat Kayla menoleh dan terkejut melihat orang tersebut.

Sementara itu...

Jovand berusaha menghubungi Kayla berkali-kali, tapi hanya suara operator yang terdengar, dia sangat khawatir, perasaannya tidak enak.

"Angkatlah sayang, jangan membuatku khawatir.. "

Dia mencoba untuk menghubugi Kayla satu kali lagi, jika tetap tidak diangkat, Jovand akan segera pulang. Tidak perduli seberapa pentingnya dia berada di sini.

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang