Part Thirty (Flasback)

22.2K 976 77
                                    

Ehm....
.
.
.
.
.
Ehm...
.
.
.
.
.

Apa masih ada yang nunggu cerita ini..? Kalau iya aku ucapkan makasih banyak ya.. 😘

Ngomong-ngomong apa disini ada yang juga seorang penulis..? Kalau ada bilang ya, siapa tau kita bisa kolaborasi buat cerita.. 😁

Ini kejadian kilas balik sebelum Jane meninggal ya..

Happy reading..
















Aku pikir semua orang pasti pernah membuat kesalahan, terlepas dari besar atau kecilnya bukankah sama saja. Perasaan kecewa pasti ada untuk mereka yang tersakiti karna kesalahan tersebut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Siang itu langit begitu mendung,Jane tergesa-gesa keluar dari kantornya. Baru saja ia mendapat telfon dari nomor asing yang mengatakan kalau Kayla dalam bahaya. Dia begitu panik sampai meninggalkan rapat yang sedang berlangsung, baginya tidak ada yang lebih penting selain Kayla.

Jane mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, dia begitu khawatir dengan keadaan Kayla. Apalagi saat ini perempuan itu sedang hamil. Dan setelah sampai ditempat yang diberi tahu si penelpon tadi, Jane segera masuk kedalam gudang. Dia mencari keberadaan Kayla, namun nihil, dia tidak melihat satupun orang disini, hingga suara yang tiba-tiba menginterupsinya membuatnya kaget.

"Akhirnya kau datang juga" kata orang itu dengan seringainnya.

"Jo..kau disini, lalu dimana Kayla..?" tanya Jane yang merasa bingung. Dia masih menatap sekeliling,mencari keberadaan Kayla.

"Dia tidak ada disini.." kata Jovand singkat, awalnya Jane tidak menaruh curiga sama sekali. Namun,Jovand semakin mendekat kearah Jane, membuat Jane mundur secara perlahan.

Belum sempat Jane berbicara, Jovand sudah menyuntikkan obat bius yang sudah ia siapkan.

"Sorry Jane, aku terpaksa melakukan ini" kata Jovand sebelum Jane benar-benar kehilangan kesadarannya.

Jane perlahan-lahan membuka matanya, dia terkejut saat mengetahui dirinya diikat disebuah kursi, didepannya ada Jovand yang menatapnya dengan tajam.

"Jo lepaskan aku,Apa-apan Ini. Apa yang kau lakukan padaku!" teriak Jane,tidak habis pikir dengan adik iparnya ini.

Jovand hanya diam,dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakan nya. Ditatapnya mata Jane dengan datar. Sebelum ia tersenyum dan berkata.

"Hentikan Jane" entah apa maksud dari pria itu,yang jelas setelah mendengar itu,Jane malah semakin marah. Dia meludah kearah Jovand,membuat lelaki itu hilang kesabaran sampai akhirnya satu pukulan diterima Jane.

"Apa maksudmu brengsek, cepat lepaskan atau aku akan mengatakan nya pada Kayla!" ancam Jane.

"Maka dari itu, sebelum kau mengatakannya, aku akan menghabisimu lebih dulu" kata Jovand,ia membuang rokoknya dan perlahan mendekat ke arah Jane. Sejujurnya Jane sudah ketakutan,tapi perempuan itu tidak mau memperlihatkannya. Ia berusaha mempertahankan ekspresi tidak takutnya.

"Kayla akan benar-benar membencimu, jika ia tahu kau yang melenyapkan aku dan aku pastikan dia akan pergi dari sisimu!" kata Jane dengan sengit,napasnya naik turun,mendakan kalau ia benar-benar marah.

"Dia tidak akan tau Jane, kalaupun dia tau dia tidak akan bisa pergi. Karena dia membawa anakku bersamanya.. " Jovand tersenyum dengan culas.

"Kurang ajar. Apa maumu brengsek!" teriak Jane yang mulai kehilangan kesabarannya.

"Nyawamu tentu saja.. "kata Jovand tersenyum dengan menakutkan nya.

"Kenapa kau mau membunuhku?"
Jane mencoba untuk tenang,jika dia marah itu akan menghabiskan energinya.

"Karena aku mencintai Kayla, aku tidak mau kau mengatakan semua kebenarannya yang berakibat dia membenciku, mungkin kau tidak percaya. Pada awalnya aku memang menjadikan dia sebagai rencana untuk membalas Ethan saudara kandungnya, tapi rencana itu aku ubah saat aku sadar kalau aku mencintainya. Aku tidak ingin dia pergi, maka dari itu aku menjebaknya untuk mengandung anakku. Karena aku tahu, dia tidak akan pernah bisa pergi saat anakku ada bersamanya. "
Jovand mengatakannya dengan raut muka yang tidak bisa ditebak sama sekali.

Jane geram mendengar penjelasan Jovand barusan, laki-laki didepannya ini benar-benar iblis. Dia iblis yang bersembunyi pada raga malaikat.

"Kau benar-benar keparat, seharusnya aku segera memberi tahu Kayla semuanya!" Kata Jane berteriak, dia ingin memberi tahu Kayla kalau Jovand lelaki yang berbahaya, tapi bagaimana bisa jika sebentar lagi nyawanya akan hilang.

"Penyesalan memang selalu datang terlambat Jane...hahahahhaha...
Tapi tenang saja, aku tidak akan menghabisimu segera, kau masih bisa bersantai sebelum ajal menjemputmu."

"Kau memang BASTARD KEPARAT.. "

"Kenapa kalau aku bastard, apa kau lupa statusmu.. JALANG.. ah.. Apa aku perlu memasukimu dulu.. Aku penasaran dengan suaramu saat menyebut namaku diatas Puncak pelepasan kita, pasti sangat merdu"
Jovand tersenyum dengan tatapan mengejek pada Jane.

"Jaga mulutmu bastard, aku bukan jalang..!!! "

"Ckckc sayang sekali aku tidak suka Barang bekas.. "

Setelah mengatakan itu Jovand segera menempeli bibir Jane dengan lakban, sehingga jeritan Jane tidak terdengar karena teredam oleh lakban tersebut.

Sudah hampir seminggu Jane disekap oleh Jovand, dia tahu istrinya sudah mulai curiga mengenai hilangnya Jane, meskipun dia sudah mengirim pesan dari handponnya Jane kalau ada pekerjaan diluar kota, tapi tetap saja Kayla tidak mudah percaya.

Beberapa hari yang lalu Jovand bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Clarisa,perempuan itu mengaku jika ia punya dendam dengan Jane,dan ingin menghabisi nya. Akhirnya Jovand bekerja sama dengan Clarisa untuk menghabisi Jane, karna jovand tidak ingin mengotori tangannya. Clarisa yang membuat rencana, dan Jovand hanya mengikuti saja, dia hanya terima beres, dan bodohnya Jovand percaya begitu saja pada Clarisa, tanpa mencari tahu siapa sebenarnya wanita itu. Dan ternyata Clarisa adalah Irina. Ibu kandung dari Kayla. Bukan Jane yang ingin Irina habisi,melainkan Kayla istrinya sendiri.

Flasback End.

Jovand memeluk Kayla degan erat saat dirasanya wanita itu akan melepaskan diri dari pelukannya.

"Jo lepas.. Aku harus bangun, ini sudah siang.. "

"Biarkan seperti ini sweetheart, hari ini aku harus pergi untuk waktu yang cukup lama, itu berarti aku tidak bisa melihat wajahmu untuk beberapa hari kedepan" kata Jovand menghela napasnya kasar.

Kayla mengelus pelan rambut Jovand, membuat lelaki itu semakin menenggelamkan kepalanya diantara dada Kayla. Dasar laki-laki mereka hanya menyukai dua hal kalau tidak dada ya paha..

"Aku pasti akan merindukan ini"

"Kamu hanya pergi tiga hari Jo.. Bukan untuk selamanya, setelah kamu pulang aku berjanji akan selalu memelukmu sepanjang hari.. " kata Kayla mencium kening Jovand,berusaha menenangkan lelakinya.

"Janji..?"

"Iya sayang, aku berjanji"

"Tapi entah mengapa aku mempunyai firasat ini terakhir kita berpelukan.."
Kata Jovand dalam hati, sambil mempererat pelukannya.


Tbc.

Gimana part ini menurut kalian...?
Jangan lupa vote sama comentnya ya, makasih. 😍😘

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang