Part Twenty One (Ada Apa Denganmu?)

22.5K 1.1K 67
                                    

Update lagi nih,moga kalian gak bosen ya🙃




Seperti malam yang selalu menunggu sang bulan untuk meneranginya dari kegelapan, sama sepertiku yang selalu menunggumu untuk memberiku setitik cahaya terang didalam hidupku yang kelam.







Dan benar saja saat Jovand masuk ke kamarnya dia melihat Kayla yang sudah tidak sadarkan diri dengan Abela yang menangis disampingnya, dia menyesal karena menuruti ucapan Kayla untuk pergi kekantor. Dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Kayla.

Jovand langsung membawa Kayla kerumah sakit,tak lupa ia menitipkan Abela pada Nick.

Ketika dokter keluar, Jovand langsung membrondong nya dengan banyak pertanyaan..

"Kau tahu siapa aku kan..aku akan melenyapkan mu jika kau membawa kabar buruk tentang istriku, sekarang katakan bagaimana keadaannya, jangan diam saja dokter sialan...!!!!!!!!!!!!!!!!!"

"Tenang tuan biarkan dokter menjelaskannya dulu.." kata suster yang merasa kasihan dengan sang dokter yang sudah pucat melebihi pasiennya.

"Ehmm...nyonya Kayla baik-baik saja, hanya saja kondisi kandungannya sedikit lemah mungkin dikarenakan nyonya Kayla banyak pikiran dan itu berpengaruh pada kondisi bayinya." Jelas dokter itu dengan takut-takut.

"Ba..yi apa dia hamil..?" Tanya Jovand bingung.

"Jadi tuan tidak tahu?"

"Kenapa kau malah bertanya padaku dokter bodoh, cepat jelaskan!!!!!"kata Jovand membentak.

"Usia kandungannya masih 6 minggu dan kondisi ini sangat rentan bagi janin, apalagi jika sang ibu banyak memikirkan hal-hal yang berpengaruh pada kondisi janinnya, jadi saya sarankan untuk nyonya Kayla agar tidak berpikiran yang macam-macam dulu.

Dan jika nyonya Kayla mengalami morning sickness berikan dia biskuit asin, atau roti jahe untuk mengurangi rasa mual nya, saya akan memberikan vitamin untuk menguatkan kandungannya" kata dokter panjang lebar, yang hanya dibalas Jovand dengan dengusan.

Setelah perginya dokter,bukannya masuk kedalam ruangan Kayla, Jovand malah memilih untuk duduk diam didepan ruangan, dia bingung harus melakukan apa, bukannya senang Jovand malah merasa takut dengan kehamilan Kayla. Jika Kayla hamil itu hanya akan menghambat rencananya, dia tidak mungkin bisa meninggalkan Kayla. Haruskah ia meminta Kayla untuk menggugurkan bayi itu, apa dia tega membunuh anaknya, darah dagingnya sendiri..

Akhirnya Jovand masuk kedalam rungan Kayla, di sana Kayla sedang tersenyum padanya meskipun wajahnya masih nampak pucat.

"Jo kita akan menjadi orang tua, kamu akan menjadi ayah apa kamu senang..?"tanya Kayla tersenyum.

Jovand hanya terdiam, ekspresinya sangat datar entah apa yang dia pikirkan sekarang..

"Bagaimana bisa kamu hamil Kayla, sudah aku bilang aku belum siap menjadi seorang ayah!!" Jovand membentak Kayla.

"A..pa maksudmu Jo, kamu tidak senang..?" mata Kayla sudah berkaca-kaca, dia pikir Jovand akan senang dengan berita kehamilannya tapi ini malah sebaliknya.

Bukannya menjawab Jovand malah pergi begitu saja meninggalkan Kayla yang terisak didalam ruangannya.

"Jangan sedih sayang, mungkin daddy mu hanya sedang lelah. Mommy akan selalu bersamamu" kata Kayla sambil mengelus perut ratanya.

***

Dua hari berlalu dan selama itu pula Jovand tidak pernah menjenguk Kayla, dan Kayla mencoba berfikir positif mungkin saja Jovand sedang sibuk bekerja. Hari ini begitu sepi, Abela sudah pulang kemarin dan Jane tidak bisa menemaninya karena harus pergi keluar kota selama tiga hari. Entah mungkin hanya perasaannya saja atau memang benar, kalau Jovand menghindarinya setelah mengetahui kalau Kayla sedang hamil. Entah salah Kayla dimana,yang jelas perlakuan Jovand setelah tahu kalau dirinya hamil benar-benar membuat Kayla sedih.

"Kayla.." Kayla pikir Jovand yang datang tapi ternyata itu hanya harapannya saja.

"Ethan...darimana kau tahu kalau aku dirumah sakit?" tanya Kayla berusaha tersenyum.

"Jane, dia memintaku untuk menjagamu selama ia pergi" kata Ethan, menatap wajah Kayla sendu membuat wanita itu sedikit tidak nyaman.

"Tidak perlu Eth, aku baik-baik saja"

"Aku tahu kau tidak baik-baik saja Kay, jangan berusaha menutupinya dariku, kau adiknya Jane jadi sudah sepantasnya aku menjagamu, lagipula aku tidak suka melihatmu seperti ini"
Entah sadar atau tidak dengan ucapannya barusan,Ethan mendekat dan mengelus puncak kepala Kayla.

"Terimakasih Eth" kata Kayla, meskipun dirinya tidak benar-benar paham apa maksud perkataan Ethan.

~~

Jovand uring-uringan di kantor, sudah dua hari ini dia tidak bertemu dengan Kayla. Rasa rindu begitu menyiksanya namun sekali lagi ego menahannya. Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkannya sekarang, rasa takut, senang, kecewa dan marah bercampur menjadi satu, membuat kepalanya serasa ingin pecah.

"Hay sayang aku merindukanmu.." kata Flow memeluk Jovand, melihat Jovand yang tidak membalas pelukannya, Flow semakin merapatkan dirinya ke Jovand. Flow mulai menciumi leher Jovand mencoba merayu tapi sepertinya dia tidak tahu jika Jovand saat ini tidak ingin diganggu, Jovand berdiri dari duduknya membuat Flow jatuh terjengkang kebelakang.

"Jangan ganggu aku Flow, aku sedang ingin sendiri!!"kata Jovand tenang namun penuh dengan penekanan.

"Kamu kenapa sayang..apa ada masalah..butuh pelepasan?" dengan tidak tahu malunya Flow malah menawarkan dirinya.

"Pergi dari sini sebelum aku kehilangan batas kesabaran!!!!!!!" kali ini Jovand membentak Flow, membuat perempuan itu lari terbirit-birit.

"Kau kenapa lagi Jo.?" tanya Nick merasa heran karena Jovand menolak Flow tidak seperti biasanya.

"Nick, Kayla hamil.." kata Jovand sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Bukannya bagus lalu apa masalahnya..?"

"Kau kan tahu aku tidak benar-benar mencintainya, lalu bagaimana aku bisa meninggalkannya setelah rencana ku berhasil"kata Jovand mengacak rambutnya.

"Sekarang aku tanya, apa kau benar-benar tidak mencintainya?"

"Ya.." kata Jovand dengan ragu, sebenarnya dia juga merasa was-was dengan jawabannya barusan, semoga dia tidak akan menyesalinya.

"Kalau begitu setelah rencana mu berhasil yang entah aku tidak tahu apa itu, berikan Kayla padaku?"

"Apa maksudmu...aku tidak akan membiarkan siapapun mengambil Kayla dariku..!!!!!!!" kata Jovand marah.

"Kau bilang kau tidak mencintainya kan lalu untuk apa kau marah?"

Jovand tak bisa menjawabnya, dia hanya memandang Nick tajam. Dia tidak tahu kenapa ia marah saat mendengar laki-laki lain ingin memiliki Kayla. Ada yang bia menjawab kenapa..???

"Pikirkan baik-baik Jo, jangan sampai kau menyesal pada akhirnya, karena kalau kau sudah kehilangan cinta sejatimu air matapun tak akan bisa membuatnya kembali" Nick meninggalkan Jovand yang masih termenung di ruangannya.

"Agghhh...Nick sialan! Kenapa kau malah membuatku semakin kacau memikirkan semuanya"

TBC.

Maaf jika part ini mengecewakan, aku tidak tahu mau diapakan cerita ini setelah aku baca ulang kok ancur ya..menurut kalian gimana?? aku butuh vote dan coment dari kalian ya supaya aku semangat. THANK YOU.. .

Sampai jumpa dipart depan..

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang