19. MISI BERHASIL

66.6K 1.7K 180
                                    

Masih yang sweeet-sweeet seperti para voters yang selalu Sweet😘😘😘😘

Hatur nuhun tengkiyu yach😍 atas vote dan dukungan nya yang masih setia dengan cerita ini. Kalau kata ARIL mah "KALIAN LUAR BIAZHAAA😘😘.
Semua nya karna kalian, sekarang cerita ini naik ke #700_👏👏👏👏 telimakasih ooo!!!!

Semua nya karna kalian, sekarang cerita ini naik ke #700_👏👏👏👏 telimakasih ooo!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING SYANTHIK🙆🙆😁😁😁
==========================

Dika masuk ke ruang dapur untuk mengambil minum karena haus setelah bertanding basket melawan Egi dan Tio. Baju kaos santai yang dipakai nya kini basah oleh keringat yang keluar dari tubuh nya.

"Kok ga ke luar dukung kak Dika sih, kak Dika kalah lawan Egi" lapor pada Uci yang sedang berada di dapur.

Dika memeluk pinggang Uci yang sejak tadi sedang membuat teh di dapur. Dika mengelapkan  manja butiran keringat yang keluar akibat pertandingan basket yang baru saja dilakukannya, pada bahu Uci.

"Kak... Ish... lengket, jorok tau" protes Uci.

"Mandi bareng yuk! Ke sungai belakang bareng anak-anak" Dika melepaskan pelukan nya pada Uci.

"Ga mau, dingin" tolak Uci sambil menyeruput teh yang telah selesai dibuat nya.

Udara kawasan puncak bogor memang terkenal dengan dingin nya. Selain udara nya yang segar dan pemandangan yang bagus, di villa Dani ini juga tedapat sungai kecil dan jernih yang mengalir dibelakang villa.

"Mau!" Pinta Dika sambil memanyunkan bibir nya, menunjuk cangkir teh yang dipegang Uci.

Uci menyodorkan cangkir teh nya ke bibir Dika.

Dika langsung menyeruput teh tersebut "aw.... Panas" Dika mengusap bibir nya.

Uci kaget, lalu meletakkan cangkir teh tersebut ke atas meja dapur dan spontan langsung mengusap bibir Dika. "Makanya ditiup dulu!"

Dika menyingkirkan tangan Uci dari bibir nya. Menarik tengkuk Uci kemudian mencium lekat bibir Uci.

Bhubbek..."Kak...." protes Uci ditengah napas sesak nya yang hampir kehabisan oksigen.

Dika melepaskan ciuman nya. "Kak Dika mandi Dulu kesungai belakang, yakin ga mau ikut?" goda Dika dengan lirikan mesum.

"Engaaaaaak"

Dika mengacak gemas rambut Uci, kemudian meninggalkan Uci di dapur.

Hari sudah mulai sore. Dika mengantar para sahabat nya yang akan meninggalkan villa, sampai parkiran mobil. Sementara Dika berencana pulang setelah Uci bangun dari tidur sore nya. Uci masih tertidur pulas karena keletihan seharian menyusuri perkebunan teh, bejalan-jalan menikmati udara pegunungan dan menyusuri sungai kecil dekat villa bersama Dika.

Istri Si Dokter Muda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang