Aku membayangkan ini semua setiap hari karena itu adalah mimpi yang berarti.
Jongin mengacak rambutnya. Ia melirik ke luar ruangannya. "Bagaimana bisa manajer Tak berlibur disaat aku membutuhkannya?"
Seharusnya hari ini Jongin bertemu dengan kliennya dari C art. Ia memutuskan untuk mengajak asisten manajer Han.
Jongin melangkahkan kakinya untuk keluar ruangan dan menghampiri meja asisten Han. "Asisten manajer Han, kau harus menggantikan manajer Tak untuk menjumpai direktur dari C art."
Manajer Han berdiri untuk menghadap Jongin, tetapi raut wajahnya menampakkan penolakan, "Aku harus turun ke lapangan sore ini. Bagaimana dengan nona Byun?"
Baekhyun menoleh ke arah asisten manajer Han saat namanya dipanggil dan ia segera menghampiri Jongin dan juga asisten manajer Han.
"Maafkan saya, Tuan Kim dan Tuan Han. Saya harus bertemu dengan direktur untuk menanyakan proyek yang sedang kita jalankan." Ujar Baekhyun dengan sedikit menunduk.
Jongin mengusap wajahnya kasar dan berkacak pinggang, "Lalu siapa yang akan menjadi asistenku sore nanti?"
Baekhyun memutar bola matanya dan mendapati Na Hee yang sedang mengetik di komputernya. "Bagaimana jika Nona Eun Na Hee saja? Kurasa ia tidak memiliki acara sama sekali."
Na Hee menoleh ke Baekhyun dan menunjuk dirinya sendiri, "kenapa harus aku?" Ucap Na Hee tanpa bersuara.
Baekhyun mengisyaratkan Na Hee untuk segera menghampiri Jongin dengan ekor matanya.
Na Hee secepat kilat berjalan ke arah Jongin dan membungkukkan badannya 45'.
Jongin menelisik Na Hee dari atas hingga bawah. "Kau akan menjadi asistenku?" Tanya Jongin.
Na Hee menggaruk pelipisnya dan perlahan keringatnya bercucuran di dahinya, "Aku tidak yakin akan--"
"Kau ikut denganku sore ini." Jongin memotong ucapan Na Hee dan kembali ke ruangannya.
Na Hee kebingungan dan menyenggol lengan Baekhyun, "Kenapa?"
Baekhyun melewati Na Hee dan perlahan duduk di kursinya, lalu menoleh ke Na Hee yang masih membuntutinya, "Kau akan menjadi asisten Tuan Kim untuk menanda tangani kontrak dengan direktur C art nanti sore."
Baekhyun menatap kembali layar komputernya dan mulai mengetik sesuatu.
Na Hee hanya mengangguk paham dan kembali ke tempatnya. Na Hee tersenyum karena membayangkan bagaimana sore nanti ia akan menikmati waktu bersama Jongin, walaupun itu adalah pertemuan dengan klien penting.
***
Jongin menyelesaikan tugasnya lebih cepat dan bergegas meninggalkan ruangannya.
Ia menghampiri Na Hee yang juga mengumpulkan berkas-berkasnya.
"Tuan Kim." Na Hee membungkukkan badannya cepat.
Jongin melihat ke sekitarnya dan ia sama sekali tidak mendapati seseorang pun disana.
"Sudah kubilang tidak perlu terlalu formal saat hanya berdua, Na Hee-ssi." Ujar Jongin.