Chapter. 17

697 31 0
                                    

Terima kasih untuk waktu yang berikan.

Na Hee terbangun dari tidurnya dan melirik ke sosok yang masih tertidur di sampingnya.

Ia mengulas senyum tipis dan mengangkat tubuhnya yang masih pelan untuk bersandar pada headboard ranjangnya.

Perlahan tangannya terangkat untuk menyibak sebagian rambut yang menutupi dahi Jongin.

Dan membuat sosok di sampingnya menguap pelan seraya mengerjapkan matanya pelan.

"Kau sudah bangun, sayang?" Tanya Jongin yang mensejajarkan posisinya dengan Na Hee.

Wanita di sampingnya hanya mengangguk kecil dan tersenyum.

"Aku akan memasakkan sarapan untukmu." Ujar Jongin sambil mengangkat tubuhnya pelan.

Na Hee menarik jemari Jongin, "A-aku yang memasak." Ucap Na Hee dengan suara yang masih serak.

Suaminya menggeleng, seolah tidak mengizinkan Na Hee untuk melakukan aktivitas apapun, "Kau istirahat saja. Aku akan mengambil cuti sehari dan menemanimu ke rumah sakit."

Na Hee menggeser posisi duduknya dan mencoba berdiri dengan kakinya yang masih dibalut oleh perban.

"Apa yang kau lakukan?!" Jongin sedikit berteriak sembari memutari ranjangnya dan menghampiri Na Hee.

Wanita yang menjadi beban pikirannya hanya tersenyun dengan sedikit berjinjit.

"Aku ingin memasak juga." Jawab Na Hee dengan terkekeh.

Jongin menghela nafas, urat nadinya terasa terputus saat melihat Na Hee yang terlalu ceroboh.

"Sudah kukatakan untuk tetap disini." Lelaki tan itu mendudukkan Na Hee di pinggir ranjang dan memegangi pundak Na Hee.

Ia mengusap lembut rambut Na Hee, "Aku akan membawakan pasta kesukaanmu."

Na Hee memajukan bibirnya dan menyilangkan kedua lengannya, tetapi tak lama kemudian matanya berbinar dan ia merentangkan kedua tangannya.

Jongin mengernyitkan dahinya tak paham, lalu sedikit berjongkok dan memeluk tubuh Na Hee.

"Bukan." Na Hee mendorong tubuh Jongin.

Jongin kembali mengernyitkan dahinya setelah melepas pelukan singkat itu.

"Gendong." Sambung Na Hee.

Jongin menganggukkan kepalanya paham dan terkekeh.

"Ayo kita masak bersama, Tuan Kim." Na Hee berdiri dan melingkaran tangannya di perut Jongin.

"Baiklah, Nyonya Kim." Jongin mengangkat tubuh Na Hee ke dalam gendongannya.

Na Hee tak bisa menyembunyikan rona di wajahnya.

Aku akan tetap mencintaimu dan kau akan mulai mencintaiku- eun na hee

***

Di sisi lain, Kyungsoo masih terdiam menatap barang bawaan Na Hee yang tertinggal.

Lelaki manis itu hanya menatap nanar sebuah koper dan tas kecil berwarna biru muda.

Pelan-pelan ia mendekati dua barang itu dan meraih tas kecil milik sahabat kecilnya.

Ia membukanya dan menemukan ponsel Na Hee yang masih aktif.

Perasaannya kembali tak karuan saat membuka galeri Na Hee, dan disana Na Hee tetap menyimpan satu album yang berisi kenangan masa kecilnya dengan Na Hee.

Kyungsoo menggenggam erat ponsel itu dan sesekali mengumpati dirinya sendiri di dalam hati.

Ia sangat bersalah. Na Hee bahkan tidak mempunyai kesalahan kepadanya.

My Husband is a GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang