Apa ada lagi kebohongan yang kau simpan?
Na Hee tersenyum lebar. Setelah dua hari ia merasakan tubuhnya yang lemas dan mual, ia memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke dokter.
Dan, bahagianya ia saat mengetahui hasil pemeriksaannya tidak dapat digambarkan.
Malam ini adalah malam pergantian tahun, terlebih ada janin di dalam kandungannya.
Benar saja, hasil pemeriksaannya menunjukkan bahwa ia sedang mengandung.
Ia ingin sekali menghubungi Jongin saat itu juga, tetapi ia tahu semua barang pentingnya masih tertinggal di apartemen Kyungsoo.
Wanita manis itu menghela nafasnya.
Hingga sebuah mobil berwarna hitam yang sangat dikenalinya berhenti tepat di depannya.
"Butuh tumpangan, Nona Cantik?" Sesorang dari dalam mobil itu menurunkan kaca mobilnya.
Mata Na Hee berbinar melihat sosok dari dalam mobil tersebut.
"Bagaimana kau bisa kesini?" Tanya Na Hee.
Sosok itu turun dari mobil dan menghampiri Na Hee yang masih berdiam diri di tempat.
"Firasatku kau ada disini." Jawab sosok tinggi itu.
"Pembohong. Aku tahu kau baru saja kembali dari C Art, bukan?" Na Hee mencubit pelan perut Jongin.
Ya, sosok yang menghampirinya adalah Kim Jongin.
"Bagaimana dengan kencan kita?" Tanya Jongin seraya menaik-turunkan alisnya.
"Kencan apa? Kau tidak mengatakan apapun." Na Hee menautkan alisnya.
"Hey, malam ini malam pergantian tahun. Dan besok adalah anniversary pernikahan kita yang ke-1." Ujar Jongin.
Na Hee memutar bola matanya malas, "Pernikahan kita baru sebulan berjalan. Bukankah seharusnya menunggu satu tahun?"
"Jadi kau tak ingin?" Jongin memajukan bibir bawahnya dan menyilangkan tangannya di depan dada. Sungguh menggemaskan.
"Aku mengerti. Jangan merajuk, apa kau tidak malu dengan bayi kecilmu?" Na Hee mencubit pipi Jongin.
"Untuk ap-" Ucapan Jongin terpotong mengingat ucapan Na Hee barusan.
"Bayi?" Jongin mengernyitkan dahinya, lalu berpikir kritis.
"Apa kau mengandung?!" Pekik Jongin.
Na Hee mengangguk pelan dan tersenyum manis.
Jongin sontak memeluk tubuh Na Hee dan mengangkatnya, lalu mencium sekilas bibir Na Hee.
"Aku akan menjadi seorang ayah?" Tanya Jongin dengan mata yang berbinar.
Na Hee masih mengangguk dengan terkekeh geli, "Kita akan menjadi orang tua, sayang."
Jongin memeluk erat tubuh Na Hee dan menghujani wajah Na Hee dengan kecupan.
"Aku mencintaimu." Lirih Jongin, lalu mencium bibir Na Hee dengan lembut.