Aku mencintaimu melebihi apapun di dunia ini.
Na Hee terbangun dari tidurnya. Merasakan lelah di sekujur tubuhnya.
Semalam ia melakukan hal yang sewajarnya dilakukan oleh pasangan suami istri.
Di sampingnya, Jongin masih memejamkan mata di saat Na Hee mulai membuka matanya.
Wanita manis itu mencoba bersandar di headboard ranjangnya dengan susah payah.
"Sayang." Na Hee menusuk pipi Jongin dengan telunjuknya, berharap suaminya itu segera bangun.
Jongin tetap terlelap tanpa memperdulikan Na Hee yang membangunkannya.
"Bangunlah." Na Hee beralih menepuk pelan pipi Jongin.
"Hm." Jongin bergam tanpa membuka matanya.
"Ini sudah pukul sembilan. Kau tidak bekerja?" Na Hee mencubit pipi Jongin dengan keras.
Mendengar ucapan Na Hee sontak membuat Jongin terbangun.
Jongin lupa bahwa ia hanya mengambil cuti sehari dan hari ini harus meeting dengan C Art.
"Ah, kenapa tidak membangunkanku daritadi?" Jongin bangkit dari tidurnya dan mondar-mandir di sekitar ranjang.
Na Hee hanya melayangkan protes lewat mimik wajahnya. Ia bahkan sudah membangunkan Jongin sedari tadi.
Lelaki di hadapannya menoleh saat Na Hee hanya diam tak bersuara, "Aku tidak memarahimu, Sayang. Aku hanya terlalu panik."
Jongin menghampiri Na Hee dan memeluk tubuh Na Hee erat.
"Gendong." Bisik Na Hee pelan.
Jongin melepas pelukannya dan mengernyit bingung, "Kenapa?"
Wanitanya hanya menunduk, lalu berujar dengan nada yang dibuat sedikit manja, "Masih sakit."
Jongin mengusap tengkuknya. Bukankah ia terlalu hm, kasar semalam?
"Mianhae. Baiklah sini." Ia mengangkat tubuh Na Hee ke dalam gendongannya dan membawa Na Hee ke dapur.
Jongin memeluk tubuh Na Hee dari belakang dan menumpukan kepalanya di atas pundak Na Hee.
"Kau ingin makan apa, Tuan Kim?" Na Hee mengusap pelan punggung tangan Jongin yang berada di atas perutnya.
Lelaki itu semakin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Na Hee, "Aku menginginkanmu."
Seketika Na Hee memasang ekspresi datarnya, mengingat Jongin yang terlalu buas semalam.
"Kau ingin mati?" Na He melepaskan pelukan Jongin.
Jongin memajukan bibir bawahnya dan memasang puppy eyes nya lucu.
Na Hee terkekeh dan mencubit kedua pipi Jongin, "Apa suamiku merayuku?"
Jongin mengangguk layaknya bocah kecil, "Kim Na Hee jahat."
"Sejak kapan Kim Jongin-ku menjadi manja seperti ini?" Na Hee mengusap rambut Jongin yang terasa lembut di sela-sela jemarinya.