Chapter. 9

595 28 0
                                    

setiap kali aku melihatmu , aku kehabisan napas

Setelah makan siang, Na Hee dan Jongin tidak saling berbicara. Mereka kembali ke ruang masing-masing tanpa berbicara sepatah katapun.

Jongin masih berfikir apakah ini jalan yang benar, ataukah ia semakin memperburuk keadaan dengan mempertaruhkan perasaan Na Hee.

Ia tahu, sekalipun ia memilih Na Hee, itu tidak akan menjadi masalah untuknya. Bahkan Na Hee bukan sahabat karibnya, tetapi ada yang berbeda di hati Jongin. Ia merasa tidak tega saat menatap manik Na Hee tadi siang.

Na Hee sendiri hanya melamun menatap layar komputernya. Pikirannya melayang bebas. Membayangkan bagaimana nanti jika ia menikah, memiliki banyak anak, dan hidup bahagia di hari tua.

Namun, pikirannya menjadi terpusat kepada Jongin yang melamarnya dengan cara yang cukup aneh. Memang benar bahwa ia mengagumi sosok Jongin, Jongin dengan wajahnya yang dingin, tetapi berhati lembut.

Ia membayangkan bagaimana Jongin dapat menjadi atasan dan teman yang baik untuknya. Jongin yang baru dikenalnya beberapa waktu lalu, melamarnya dengan tatapan yang tulus.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Baekhyun sembari menepuk pundak Na Hee yang sedang melamun.

Lamunan Na Hee berhambur. Pikirannya menjadi kacau untuk beberapa saat, "Tidak ada." Na Hee menggeleng, lalu mendongak untuk menatap Baekhyun yang berdiri di sampingnya.

"Berceritalah, Na Hee-ya. Kita berteman, bukan?" Baekhyun memposisikan dirinya untuk duduk di samping Na Hee.

Na Hee mengangguk pelan, "Apa kau sudah berfikir untuk menikah?" Tanya Na Hee.

Baekhyun tersedak air liurnya sendiri setelah mendengar pertanyaan Na Hee, "Mengapa bertanya seperti itu?"

Na Hee menggenggam ujung blusnya, "Apa pernikahan itu mudah?" Tanya Na Hee lagi.

Baekhyun menghembuskan nafasnya berat, "Itu bukan hal yang mudah. Aku tidak tahu bagaimana kehidupan pernikahan yang sebenarnya karena aku sendiri belum menikah. Chanyeol tidak pernah membicarakan hal seperti itu kepadaku. Kita baru berpacaran selama dua tahun." Jelas Baekhyun.

Na Hee mengangguk paham, lalu kembali bertanya kepada Baekhyun, "Apa kita harus berpacaran dulu dalam kurun waktu yang lama lalu baru bisa menikah?"

Baekhyun berdecak, "Tentu saja tidak. Semua tergantung hatimu. Jika kau siap menikah sekarang walaupun tanpa berpacaran dan hatimu memilih orang itu serta mencintainya, aku yakin pernikahan itu akan menjadi bahagia."

Na Hee kembali mengangguk lalu menatap Baekhyun, "Aku tidak yakin bagaimana aku harus menanggapinya, tapi aku juga harus menikah. Aku ingin mempunyai anak yang banyak dan hidup bahagia."

Baekhyun menatap Na Hee, "Apa kau akan menikah dengan seseorang?!" Pekik Na Hee.

Na Hee menghela nafas, lalu mengangguk. "Kurasa iya." Balasnya.

Baekhyun membulatkan matanya, lalu mengecilkan nada suaranya, "Dengan siapa?" Bisik Baekhyun.

"Kim Jongin." Jawab Na Hee.

Baekhyun kembali tersedak air liurnya sendiri dan menatap Na Hee tak percaya. "Apa kau bercanda?"

Na Hee menggeleng cepat, "Dia melamarku tadi, tetapi aku tidak tahu harus menjawab apa."

My Husband is a GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang