Mungkin kamu sedikit membenciku
Jongin merasa gelisah, jemarinya terus berputar di atas layar ponselnya. Ia menatap ruang chatnya dengan Kyungsoo.
Sudah hampir dua minggu mereka tidak saling berkomunikasi. Kyungsoo sesekali juga datang ke depan JL grup untuk menemui Na Hee, walaupun dalam hatinya ia sangat berharap bisa bertemu kekasihnya.
Saat ini, Jongin berada di depan apartemen Kyungsoo. Ia hanya berdiri menatap pintu berwarna kecoklatan di hadapannya.
Tangannya beralih dari genggaman ponselnya ke bel pintu apartemen Kyungsoo.
Ia memencet bel pintu rumah Kyungsoo dengan ragu-ragu. Namun, sebelum ia sempat menekan tombol itu, pintu apartemen Kyungsoo terbuka.
Jongin dapat melihat dengan jelas siapa sosok di hadapannya saat ini. Sosok yang membuat hatinya merasa khawatir dan membuatnya memendam rasa rindu selama beberapa waktu.
Tanpa aba-aba Jongin memeluk Kyungsoo dengan erat. "Aku merindukanmu." Bisik Jongin.
Kyungsoo mengerjabkan matanya, "Aku juga merindukanmu." Ujar Kyungsoo sembari mengusap pelan punggung Jongin.
Jongin melepaskan pelukannya dan menatap manik Kyungsoo, "Kenapa kau tidak menghubungiku?" Tanya Jongin.
Kyungsoo menghela nafas, lalu menunduk. "Aku juga butuh waktu, aku tidak tahu dengan perasaanku."
Jongin mengangkat dagu Kyungsoo agar ia bisa melihat dengan jelas wajah manis Kyungsoo, "Aku tidak akan melakukannya jika kau tidak mengizinkannya." Bisik Jongin.
Kyungsoo mendongak dan menggelengkan kepalanya kasar, "Bukan, bukan itu maksudku. Kau harus tetap melakukannya." Ucap Kyungsoo.
Jantungnya berdegup kencang. Pikiran dan perkataannya tidak sejalan. Jika ia bisa jujur kepada Jongin saat ini, ia tidak ingin Jongin menikah dua minggu lagi.
Jongin membuang mukanya dan memutar bola matanya, "Jangan berbohong." Jongin kembali menatap Kyungsoo yang sedang meremat ujung kausnya.
"Aku tidak berbohong-hiks-" Air mata Kyungsoo turun begitu saja, hatinya benar-benar belum siap.
Jongin menangkup pipi Kyungsoo, "Kau menangis." Ujar Jongin.
Mata Jongin memerah melihat kekasihnya menangis. Tangisan Kyungsoo juga tak kunjung berhenti.
"Aku hanya tidak ingin kehilanganmu." Jawab Kyungsoo.
"Tapi aku juga tidak melarangmu untuk menikah." Sambungnya.
Jongin menghela nafasnya, lalu berujar, "Aku berjanji akan tetap mencintaimu. Aku berjanji hanya akan memperdulikanmu. Aku berjanji akan kembali padamu suatu hari nanti."
Kyungsoo mendongak, ia cukup puas mendengar jawaban Jongin. Namun, bagaimanapun juga hal itu akan menyakiti perasaan istri Jongin kelak dan Kyungsoo sama sekali tidak mengharapkan hal semacam itu.
Lagi-lagi pikiran dan hatinya tidak sejalan. Kyungsoo hanya mengangguk, seolah menyetujui apa yang dikatakan Jongin.
"Kumohon jangan menangis." Ujar Jongin seraya mengusap pipi Kyungsoo yang basah.