Chapter. 3

879 32 2
                                    

Aku menghargaimu karena keberadaanmu sendiri seperti seni

Sesuai janjinya dengan Na Hee, Kyungsoo datang ke kafe yang terletak di depan gedung JL group.

Sorot matanya berkeliar bebas mencari sahabatnya, "Na Hee-ya" Kyungsoo melambaikan tangannya ke Na Hee yang duduk di sudut kafe dengan segelas es kopi di hadapannya.

"Hya! Kyungsoo-ya, kau tau berapa lama aku menunggu." Na Hee memberi pukulan kecil di lengan Kyungsoo yang menghampirinya.

"Maafkan aku." Kyungsoo mengusap tengkuknya. Sedetik kemudian ia mendudukkan dirinya di depan Na Hee.

"Kau ingin pesan sesuatu?" Tanya Na Hee.

Kyungsoo menggeleng. "Aku kesini karena kau berkata ingin menemuiku."

"Kukira kau akan mengabaikan sahabatmu ini. Aku gila karena terlalu merindukanmu, bodoh." Na Hee berdecih dan menyilangkan kakinya.

Kyungsoo melirik sekilas kaki Na Hee yang disilangkan. "Hey hey. Kau menjadi tidak sopan kepadaku, Na Hee-ya. Kau mau kupukul?"

"Aku bukan anak kecil lagi, Kyungsoo-ya." Na Hee mengembalikan kakinya ke posisi semula dan menatap Kyungsoo di depannya.

"Kau masih seperti anak kecil bagiku." Kyungsoo membenarkan posisinya dan sedikit mencondongkan badannya ke depan.

"Sudah ku bilang aku bukan anak kecil. Aku sudah berusia dua puluh tujuh tahun." Na Hee memajukan bibirnya.

Kyungsoo mengusak poni Na Hee dan mengulas senyum. "Arraseo. Kau sudah berusia dua puluh tujuh tahun." Kyungsoo mengulangi ucapan Na Hee.

"Dan itu sangat tua." Sambung Kyungsoo sambil menjulurkan lidahnya.

Na Hee hanya memberi tatapan tajam dan berhasil membuat Kyungsoo tak berkutik. Ia berdecih sebal dan beralih menatap ke luar jendela.

"Na Hee-ya. Bagaimana hari pertamamu?" Tanya Kyungsoo seraya menyesap es kopi milik Na Hee.

Na Hee mengikuti arah gerak es kopi yang disesap Kyungsoo. "Lihatlah siapa yang tidak sopan sekarang, sikapmu tidak berubah, Tuan Do."

Kyungsoo mengembalikan es kopi Na Hee ke tempat semula, lalu ia menopang dagunya dan mengulang pertanyaannya, "Bagaimana hari pertamamu, Na Hee-ssi?"

"Kau menanyakan pengalaman hari pertamaku disaat aku sudah bekerja selama dua hari. Sahabat macam apa kau ini?" Ucap Na Hee dengan memutar bola matanya malas.

"Kenapa mood-mu buruk sekali, Na Hee-ya?" Kyungsoo berdecak sebal.

"Maafkan aku, Kyung. Kurasa aku terlalu lelah bekerja." Na Hee memijit pelipisnya.

"Kau baru bekerja selama dua hari, Na Hee-ya." Kyungsoo menatap datar Na Hee. 

Ia cukup bingung dengan Na Hee. Na Hee tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil, tetapi faktanya Na Hee masih kekanak-kanakan. Na Hee ingin sekali bekerja di perusahaan besar, sekalinya Na Hee diterima, ia merasa lelah.

"Bagaimana jika kita ke kedai es krim di akhir pekan?" Tambah Kyungsoo.

Bola mata Na Hee berbinar. Sahabatnya selalu mengerti saat ia merasa tidak dalam mood yang baik. "Wah, Kyungsoo-ya. Aku menyayangimu."

My Husband is a GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang