'Kau tahu? Akulah yang sangat kau rugikan disini, tapi kau bertingkah seolah akulah Yang membuatmu terbebani, kau memang tidak punya hati'
--------------------
Semenjak insiden kemarin aku lebih banyak menghabiskan waktu dikamar mengurung diri Karena shock.
Aku benar-benar merasa terpuruk(flashback)
Kurapikan barangku yang tercecer dilantai kamar, melangkah keluar dari apartment mewah menju lift, cukup lama sampai lift berdenting tanda aku Sudah sampai di loby, ternyata memang apartemen miliknya Ada dilantai paling atas.
Setelah melihat pintu keluar buru-buru ku percepat langkahku aku ingin segera keluar dari tempat ini.
"Lele"
Merasa ada Yang menyebut namaku, aku berbalik mencari siapa dia, ternyata....
"Dion! ".kagetku
Kupalingkan wajahku
Dari ekor mataku dapat kulihat dia semakin mendekat.
"Sedang apa disini? Kau punya simpanan disini?"
Kulihat pandangan meremehkan darinya semakin membuat hatiku hancur.'Secepat inikah kamu berubah Dion, aku tidak mengenalimu lagi'. Batinku
"Ah ya, sekertarisku mengatakan kau datang kekantorku kemarin, maaf sayang aku sedang sibuk".
Aku tertegun mendengar dia mengatakan 'sayang' sedetik kemudian aku sadar, tidak Ada senyum tulus disana hanya Ada seringai meremehkan yang sangat kentara.
"Kau belum menjawab pertayaanku, Lele!"
"Aku mengunjungi seorang teman". dustaku
"Oh kufikir kau Sudah jadi simpanan seorang taipan sehingga bisa datang ke tempat semewah ini, padahal kau sangat jual mahal padaku".
Baiklah jika Sudah tidak Ada lagi Yang perlu dibicarakan".ucapnya menggantung sambil melihat jam tangan mahalnya.
'Apa-apaan dia!
Kau duluan Yang mengajakku bicara bung'"Aku ingin pergi kencan dengan pacar baruku, calon tunanganku".lanjutnya memberikan penekanan pads kata 'tunangan'.
'Entah mengapa aku sangat muak melihat wajahnya'
Tiba-tiba seorang wanita mengahmpiri kami, lebih tepatnya Dion.
Ia bergelayut manja dilengan dion, mereka melangkah pergi sebelum mecapai lift dion berbalik.
"Setelah ini seharusnya kau Sudah mengerti, Lele!".Hatiku perih
'Secepat itukah dion? 'Kecewa? Ya itu Yang kurasakan saat ini, pria yang sangat kucintai.
Cinta? Aku ragu apakah aku masih mencintainya melihat dia meninggalkanku demi wanita lain serta sikapnya malah membuatku merasa jengkel.
(FlashbackOff)
Kupejamkan mataku mencoba tertidur, dikasur kecil tempat terhangat di kontrakan mungilku.
Aku tidak boleh terus terusan seperti ini, kuputuskan besok aku akan masuk kuliah lagi.
Toh,tidak lama lagi aku akan wisudah diumurku Yang baru 20 tahun.'Mengapa aku begitu cepat lulus?'
Karena dulu orang tuaku memasukkanku sekolah sebelum waktunya karena ibuku adalah seorang guru di sekolah dasar tempatku sekolah, awalnya aku hanya diajaknya Karena tidak ada Yang menjagaku dirumah, ayah juga pergi bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta, tapi karena aku Sudah pintar menangkap pelajaran seperti membaca Dan menghitung, ibu mendaftarkanku sebagai seorang murid diumurku Yang baru 5 tahun kemudian waktu SMA aku memutuskan mengambil akselerasi.
Tak terasa aku Sudah terbang ke alam mimpi bertemu ibu dan ayah Yang sangat kurindukan.
------------------
Perlahan kubuka mataku menyesuaikan dengan cahaya matahari yang mengintip disela gorden.
Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi merendam tubuhku dalam 'bathup' berisi busa beraroma mawar kesukaanku.
'Tuhan semoga hari ini sedikit lebih baik'. Batinku memohon
Setelah selesai ku tautkan diriku didepan cermin memperhatikan penampilanku.
Tak terasa sudah seminggu sejak kejadian 'itu' terjadi, aku sudah mulai melupakannya sedikit. Kalau ditanya apa aku 'ikhlas'? Tentu saja tidak, tapi nasi sudah menjadi bubur, aku tidak bisa apa-apa, menuntut? Mungkin aku yang akan dimasukkan dalam penjara olehnya aku tidak punya bukti dan juga uang untuk membayar pengacara.
'Kurasan air mataku mulai menggenang lagi'
"Mungkin lebih baik jika aku sarapan nasi goreng dengan banyak tomat segar diatasnya".gumamku
Bukannya air mata yang jadi menetes malah air liurku yang kurasa akan segera menetes jika tidak segera membuat nasi goreng extra tomat yang ku fikirkan tadi, betul-betul perubahan mood yang sangat signifikan.
Padahal aku bukan orang moodi-an, aku cenderung menjalani hidupku dengan apa adanya, membiarkannya mengalir seperti air.
Kurasakan pusing menyerang kepalaku tiba-tiba aku hampir limbung
Sebelum kurasakan sesuatu yang mendesak keluar.
"Hooeeekk...
-----------------------
Panjang yah? Hehe athor lagi bahagia karena udah banyak yang baca ceritaku, ada juga yang baik hati mau voment jadi tambah semangat update.
Voment ditunggu love
See ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelia (2nightstand)
RomantizmBerawal dari 'Cinta Satu Malam'. Membuatnya harus mengandung tanpa mengetahui sosok pria yang harus bertanggung jawab akan hal itu. Dan.. Apa jadinya jika hubungan itu berlanjut menjadi 'Cinta Dua Malam' tanpa dasar Cinta.? "Haruskah aku pergi ja...