Mengenalimu

9K 360 9
                                    

'Awal bertemu denganmu'
mungkin memang sebuah kebetulan.
Tapi..
'Bertemu 'kembali' denganmu'
tidak bisa ku pungkiri kalau itu adalah 'rangkaian takdir'

--------------------------

'Apa cuma kebetulan?. Atau dia memang orang yang sama'. batin Dave

Disebuah pantai berpasir putih dengan diwarnai oleh lampu kerlap-kerlip membentang sepanjang pesisir pantai.

Ditengah suasana yang terkesan romantis ini terdapat dua orang berbeda gender tengah berdiri dengan keadaan saling berhadapan.
Si pria terlihat berdiri kaku tatapannya mengisyaratkan jika pria itu 'terpanah' dengan apa yang ada didepannya saat ini. Sedang, si wanita merasa salah tingkah ditatap terlalu lama oleh seseorang yang tidak dikenalinya.

'Ya Tuhan. Jangan sampai dia orang jahat yang berniat menculikku' batin Adelia

Ya, dia 'Adelia'

Adelia yang dilanda ketakutan mulai berjalan meninggalkan sesosok pria yang sedari tadi diam membisu ditempatnya.

Tapi...

Belum seberapa langkah, ia dikagetkan oleh sebuah suara

"Namamu?,,," ucap pria itu seperti berbisik. tetapi, masih mampu didengar oleh Adelia

Turun satu oktaf saja mungkin suaranya sudah tertelan, suara ombak yang begitu 'serasi' dengan hembusan angin malam yang menerpa wajah.

Adelia yang kaget. tidak mampu menjaga keseimbangan tubuhnya. Ditutupnya rapat-rapat matanya seolah pasrah tubuhnya sebentar lagi akan menubruk pasir pantai

'Semoga bayiku tidak apa-apa, Tuhan' batinnya memohon dengan kedua tangan refleks mendekap erat perutnya.

Tapi setelah beberapa menit berlalu. Adelia tidak merasakan tubuhnya terjatuh atau membentur pasir. 
Merasa kejanggalan, akhirnya dia memberanikan diri membuka salah satu matanya, mengintip apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, bukannya jawaban atas pertanyaannya, yang pertama kali dilihatnya adalah sebuah mata hijau kelam, memandangnya dengan.... Khawatir??

Pria yang terus memandanginya memperlihatkan raut khawatir?

Dan apa ini? Sebuah tangan kekar telah melilit pinggangnya.

'Oh, dia yang menyelamatkanku ternyata' batin Adelia
Hampir saja bayinya celaka jika saja pria ini tidak menolongnya.

Entah kenapa mata hijau itu begitu menghipnotis. Adelia yang sedari tadi menatap, seolah ditarik masuk dan menyelam kedasar iris memikat itu.

"Siapa namamu? " ucap pria itu tiba-tiba menarik Adelia kmbali ke dunia nyata.

'Hening sejenak'

"Ak---ku..  Ade.. Lia" Jawab Adelia terbatah setelah berhasil menetralkan degup jantungnya.

Pria yang mendengar jawaban Adelia tertegun. Mungkin lebih tepatnya. 'Suara' Adelia yang membuatnya tertegun

"Hmmm..."
"Bisa bantu aku berdiri?" bisik Adelia meringis takut merepotkan pria itu

"Ahh??  Ya.. Yah" pria itu mengangguk kikuk karena tertangkap basah tengah melamun.

"Ahhh... Terima Kasih" Adelia menghembuskan nafas lega disertai sebuah senyuman manis tersungging dibibir indahnya

Wanita itu pergi, dengan sepasang mata hijau yang terus memandangi kepergiannya.

Suara itu...

Rambut panjang itu...

Tarikan nafas itu...

Sekebelat bayangan berdatangan diotaknya, samar-samar memperlihatkan sebuah adegan yang terjadi beberapa saat lalu.
Sebelum sebuah teriakan dari arah gedung membuyarkan semua lamunannya.

"Dave... "

TBC

***

Ingat-ingat lagi, Dave.!! Biar chapter selanjutnya langsung flashback biar cepet cepet Ending.
Author mau Hiatus, focus kuliah sama lanjutin cerita-cerita Author yang terbengkala walaupun nggk ada yang minat sih, tapi namanya juga penulis sejati (walau masih amatir) yah karya lah wong harus di pertanggung jawabkan! Dilanjutin sampai selesai.

Betul apa bener?

VOTE & KOMEN yang BANYAK. terserah koment apa yang penting sopan yah..

See ya..

Adelia (2nightstand)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang