Hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan, sekaligus menyedihkan untuk Adelia.
Kenapa?
Hari ini dia mendapatkan gelar sarjananya sebagai seorang 'Dokter muda' diusianya yang baru menginjak 20 Tahun. Akan tetapi kebahagiaan itu hanya mampu dirasakannya sendiri, karena orang tuanya yang harusnya duduk dikursi terdepan, melihat dirinya memakai toga dan sebuket bunga cantik ditangannya, telah pergi meninggalkannya ke surga.
Tapi Adelia sadar Cinta Tuhan tidak pernah habis untuknya, seperti saat ini, Tuhan mengambil kedua orang tuanya, tetapi Tuhan juga memberikannya sebuah janin mungil diperutnya, sehingga hari-harinya nanti tidak akan sesepi dulu lagi.
Adelia POV
Kurasakan air mata mulai melumer disudut mataku memikirkan nasibku, bagaimana tidak. Hanya aku yang diwisuda tanpa didampingi oleh orang tua. Hanya Loren yang menyempatkan diri menemaniku.
Menyedihkan bukan?
Ku lap sudut mataku sebelum ia menjadi sebuah sungai kecil yang mengalir deras dan menghancurkan make-up yang sudah susah-susah Loren buat di wajahku.
Tidak diragukan lagi, dia seorang wanita multitalenta. Termasuk melawak, dia jagonya.
Abaikan.
Seminggu lagi penempatanku mengabdi sebagai seorang dokter muda disebuah rumah sakit didaerah jakarta.
Dan artinya aku harus segera siap-siap karena sebentar lagi Loren akan menjemputku untuk menyiapkan segala keperluanku nantinya.
Kalian tanya aku dapat uang dari mana? Adelia kan kere.? Buat makan aja susah?
(Dari Author lah. ini cerita kan cerita Author. mau mau Author hehe)
'Bungkus bungkus' dalam hatiku meneriaki Author seperti halnya para pendemo sembako mahal.
Author POV
Disebuah pusat perbelanjaan, terlihat dua orang gadis sedang berjalan bergandengan dengan riang, tidak terlihat gurat kesedihan sedikitpun pada wajah mereka, seolah kesedihan adalah hal yang mustahil menghampiri mereka.
Mereka Adelia dan Loren
"Lelah juga bo, jalan sana sini nyari ini doang" keluh Loren sambil mengangkat belanjaan yang dimaksudnya
"Siapa suruh. Sudah tau kita mau beli alat kesehatan, ngapain masuk boutique". Cibir Adelia
"Gak tahan" Loren memberikan cengiran yang memperlihatkan deretan gigi-gigi putih rapinya.
Adelia yang tidak tahan melihat tingkah lucu sahabatnya, mengeluarkan sebuah seringai misterius
"Akhhh" pekik Loren, kesakitan karena Adelia yang dengan tampang tidak bersalahnya menjepit hidung mungilnya seperti sebuah kepiting. bisa kebayang sakitnya
Tanpa memperdulikan rintihan Loren, Adelia berjalan ke sebuah toko yang berlabel 'Baby Shop'. Tokoh perlengkapan bayi
Karena saking semangatnya Adelia bahkan tidak memperdulikan sekitar, dia terus berjalan sampai Adelia merasakan seseorang menabrak tubuhnya, 'lebih tepatnya' dia menabrak seseorang. Namun hal itu ternyata tidak terlalu berdampak, Adelia berbalik meminta maaf tanpa melihat siapa yang dia tambrak, kemudian kembali berjalan menuju tempat perlengkapan bayi yang sedari tadi telah mencuri perhatianya.
"Adelia, jangan tinggalin aku" terdengar suara membahana yang tidak lain adalah suara sahabtanya, Loren.
Adelia memukul wajahnya pasrah mendengar teriakan lengking memekakan telinga dari sahabatnya
Gadis itu menghampiri Adelia yang telah terhanyut dengan baju-baju mungil. sedangkan, sekarang mata yang terus mengawasi mereka sedari tadi...
TBC
***
Siapa sebenarnya orang yang sedang mengawasi gadis-gadis single berbeda 'tragedi' ini.? Saksikan kelanjutan Adelia selanjutnya
Setelah...
Vote dan Coment
Dan..
maafkan Author tidak pernah apdet, maklum anak kuliahan lagi sibuk nyari tanda tangan dosen.
plus sibuk jadi emak-emak dapur bikin kue persiapan lebaran sama mommy tercinta hehe...
LOVE YOU reader Setia yang udah myempatin baca Adelia
See ya..

KAMU SEDANG MEMBACA
Adelia (2nightstand)
RomanceBerawal dari 'Cinta Satu Malam'. Membuatnya harus mengandung tanpa mengetahui sosok pria yang harus bertanggung jawab akan hal itu. Dan.. Apa jadinya jika hubungan itu berlanjut menjadi 'Cinta Dua Malam' tanpa dasar Cinta.? "Haruskah aku pergi ja...