Tidak semua bunga hitam menandakan ia busuk, ada sebagian jenis yang memang ditakdirkan hitam, seperti halnya Mawar hitam, ia legam dan berduri, tapi memiliki keindahan yang tidak semua bunga miliki
***
Hari ini penempatan Adelia disebuah Rumah sakit didaerah Jakarta Selatan.
"Perkenalkan nama saya Nadelia Hudgess, Biasa dipanggil Adelia. Mohon bantuannya" Adelia memperkenalkan diri didepan para petugas Rumah sakit. Serentak mereka membalas ucapan Adelia dengan ucapan 'selamat datang' kepada Adelia.
'Semoga kedepannya lancar-lancar saja'. Batin Adelia sambil menampilkan senyum manisnya.
Adelia memandangi setiap sudut tempat yang akan ditempatinya untuk beberapa Bulan kedepan ini. Tatapannya tertuju pada suatu ruangan bercat broken white campur ungu lembut, dengan sebuah meja kosong berwarna putih dan memiliki kursi berwarna pink lembut, yang mulai saat ini resmi menjadi ruangan kerjanya sebagai seorang dokter 'magang'.
"Hay, Adelia" sapa seorang wanita cantik berjas dokter yang sepertinya lebih tua beberapa tahun dari Adelia.
"Halo, Dokter--"jawab Adelia tergantung karena tidak mengetahui nama wanita berjas dokter didepannya ini.
"Marsya" ucap Dokter yang ternyata bernama Marsya
"Senang berkenalan denganmu Adelia. Aku seniormu disini, dan ruanganku pas disebelah kamu yah." lanjut dokter Marsya memberikan penekanan pada kata 'senior' tetapi dengan intonasi jenaka
Adelia yang mendengarnya, mengulaskan sebuah senyum dipipinya
'Sepertinya aku akan dapat teman baru'. Batin Adelia"Mohon bantuannya, Senior" ucap Adelia tak kalah jenaka, sambil memberikan sebuah hormat bak prajurit kepada atasannya.
Dokter marsya tersenyum melihat tingkah Adelia. 'gadis polos yang menggemaskan'. Batinnya
"Baiklah Adelia. Saya keluar dulu yah, pasien sudah menunggu" Dokter marsya berjalan keluar, sebelum mencapai pintu dia berbalik. "oh iya, jangan lupa. Setelah ruangan kamu beres, segera keruangan saya, kita sama-sama ke ruangan petinggi, menyambut CEO baru kita"
"Oke, Dokter" jawab Adelia cepat
Setelah kepergian dokter Marsya, Adelia cepat cepat membereskan barang-barangnya, menata satu persatu alat-alat diatas meja kerja barunya, sampai sebuah bingkai kecil menampilkan foto masa kecilnya bersama kedua orang tuanya. Tiba-tiba Adelia merenung.
"Hari ini Adelia sudah mulai bekerja, seharusnya kalian ada disini mengantarku" gumamnya sendu kepada diri sendiri.
***
"Siang dok" panggil Adelia riang saat memasuki ruangan dokter Marsya.
"Kamu itu ditunggu dari tadi, lama banget. Ayo cepat kita keatas, katanya direktur baru itu galak loh" Dokter Marsya sudah melupakan segala formalitas yang ada, dia berbicara seolah kepada teman lama.
Adelia memberikan cengiran dan mengangguk kemudian berbalik melangkah menuju ruangan penyambutan CEO.
***
Setelah sampai diruangan penyambutan CEO baru, Adelia mengambil barisan disamping para 'Dokter magang' lainnya. Sedangkan dokter Marsya telah mengambil tempat dibarisan para Dokter senior Rumah sakit Bratawijaya.
"Hey, kamu dokter magang juga? Unit apa? " tiba-tiba ada seseorang yang mencoleknya dari samping.
Adelia berbalik, melihat siapa kiranya yang mencoleknya. "Iya, saya dokter gigi magang" jawab Adelia berbisik
'Ternyata seorang gadis cantik'. Batin Adelia saat matanya menatap sosok gadis muda dengan tampan khas baby yang sepertinya seumuran dirinya.
"Oh, tempat kita bersebelahan. saya Dokter umum, pas disamping Ruangan para dokter gigi" bisik dokter 'imut' yang tidak diketahui namanya itu
Adelia yang merasa nyaman, terhanyut dengan pembicaraan mereka sampai sebuah suara menginterupsi pembicaraan mereka.
"Apa semua Dokter magang tidak sopan seperti ini?". Suara berat Seorang pria yang menginterupsi mereka
Adelia yang merasakan hawa menakutkan disekelilingnya, mengangkat wajah dan yang pertama dilihatnya adalah tatapan-tatapan horror dan kaget dari orang-orang yang tertuju kepada mereka berdua.
"Oh.. Jadi kamu rupanya, sepertinya kamu memang membuntutiku" celetuk pria itu lagi sambil menunjuk wajah Adelia dari kejauhan
Adelia yang mendengarnya perlahan mengarahkan wajahnya kesumber suara. Seketika matanya membulat
"Kamu" teriak Adelia sambil menunjuk tepat kearah wajah seorang pria tampan dengan setelah formal (mulmed) yang begitu memikat bagi orang-orang yang melihatnya, tidak terkecuali Adelia. Hanya saja ia menyembunyikan hal itu demi gengsinya.
Semua orang yang ada disekeliling mereka shock .
'Berani-beraninya seorang anak magang menunjuk-nunjuk CEO baru Rumah sakit ini, berteriak lagi' batin seorang perawat yang melihat pertunjukan 'tunduk menunjuk' tersebut.
"Ngapain kamu, dasar tukang untit" teriak Adelia menggebu-gebu
Terlihat beberapa dari mereka kejang-kejang terkaget karena tindakan Adelia.
Dokter Marsya yang sedari tadi shock memperhatikan Adelia, berteriak. Dokter Marsya menekan sebuah tombol kecil dibalik punggungnya, Sontak mereka yang berada didekatnya berteriak, sehingga perhatian teralihkan padanya.
Tidak lama, Sirine kebakaran berbunyi. Seketika para barisanpun berhamburan tidak beraturan. Pria yang tadi beradu tunjuk dengan Adelia entah sejak kapan sudah berada disampingnya membisikkan sesuatu ditelinganya. Sedangkan kerumunan orang-orang tidak lagi memperdulikan eksistensi mereka.
"Sepertinya kita berjodoh" bisik pria itu tepat ditelinga Adelia
TBC
-----
JODOH?? jangan bahas soal jodoh, Author SENSI.!
Semoga enjoy dan suka sama part ini yah
ini khusus buat kalian yang sudah setia menunggu Adelia, aku berusaha 'up' disela-sela kesibukan yang benar-benar tidak bisa diabaikan.
Vote dan Komen kalian sangat berarti
Love ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelia (2nightstand)
RomanceBerawal dari 'Cinta Satu Malam'. Membuatnya harus mengandung tanpa mengetahui sosok pria yang harus bertanggung jawab akan hal itu. Dan.. Apa jadinya jika hubungan itu berlanjut menjadi 'Cinta Dua Malam' tanpa dasar Cinta.? "Haruskah aku pergi ja...