7

10.4K 384 6
                                    

Hoeekk...

Hoeekk...

Ughh....

Perih...

Itu Yang kurasakan pada perutku sebelum pandanganku mengabur dan aku terjatuh dilantai toilet.

-------------------------

del??

deliaa??


Samar-samar kudengar suara memanggilku.

Adeliaaa!!!......


'Benar. Ada yang memanggilku'

Perlahan ku buka mataku menyesuaikan dengan cahaya silau dari jendela yang menghadap langsung dengan mataku, aku terbaring dikasur mungilku.

  'perasaan tadi aku pingsan ditoilet.  Siapa yang memindahkanku yah?.'

Samar penglihatanku menangkap sosok bayangan disampingku.

"Loren?." gumamku

"Ya Tuhan. Akhirnya kamu sadar juga del, aku khawatir kau tidak menjawab telfonku, pas sampai disini malah mendapatimu pingsan di wc, bagaimana jika aku tidak datang del kau mau membusuk sendiri di toiletmu? Tolong jangan sembunyikan apapun dariku adelia, kamu itu sahabatku.!"

'Oh ternyata loren yang sudah memindahkanku'. batinku

Aku hanya cengengesan melihat loren mengomel panjang lebar, aku bersyukur punya sahabat sepertinya.

Sejenak keheningan tercipta.

"Kapan datang, Ren?." gumamku mencoba mengangkat pembicaraan.

"Tolong jujur, del?."

'Kami bersamaan, kulihat keseriusan di matanya dan pandangan...
kecewa?

Aku terhenyak, ya Tuhan apa mungkin loren sudah tahu kejadian yang menimpaku? Aku belum siap.

"Tolong jujur kepadaku, Nadelia Hudgess, apa kau telah menodai janji kita? No Sex Before Marriage!!."

Aku memucat, tenggorokanku serasa tercekat.

'ya Tuhan, tolong aku'

"Adelia jawab aku!!."

Kunormalkan detak jantungku berusaha biasa saja.

"Apa maksudmu, Ren? Kau pasti salah paham!." Ucapku tersenyum kikuk

"Terus ini apa?!."

Loren melemparkan selembar kertas disampingku.

"Berdasarkan pemeriksaan nyonya Nadelia dinyatakan ham... "

Seketika tubuhku melemah, tidak mampu lagi melanjutkan perkataanku

"Ak-kuu... Ham-il...."
Bisikku kepada diriku sendiri

sambil menerawang jauh memikirkan masa depanku yang tidak akan sama lagi dengan planning masa depan yang kususun sebelum aku tahu bawah aku telah hamil. Sungguh, aku tidak sanggup menghadap orang tuaku disurga, mereka pasti sangat kecewa padaku. Mungkin menceritakan pada loren akan mengurangi sedikit bebanku.

'Kemudian mengalirlah semua kejadian dari awal hingga akhir'

Author POV


Sebutir air mata jatuh membasahi pipi chubby seorang gadis yang duduk termenung diatas kasurnya sambil memeluk lutut, Gadis itu 'Nadelia'. Gadis?(ralat) 'wanita' yang beberapa menit lalu mengetahui kehamilan yang tidak pernah diharapkannya.

"Aku harus bagaimana?."

Loren yang sedari tadi duduk di sampingnya mendengarkan ceritanya dari awal sampai kejadian dimana dia menemukan sahabat terkasihnya pingsan di toilet, memberikan pelukan hangat sebagai penguat untuk wanita 'rapuh' didepannya.

"Jangan menyerah! Ingat masih ada aku, del. Kamu tidak sendiri." ucap loren menguatkan

Tiba-tiba loren berdiri diatas kasur kemudian berteriak sambil melompat.

"Lagipula aku akan jadi Aunty  yeeeeeee."

"WHAT THE HELL, LOREN!!." jerit delia

---------------

Pendek? lagi kurang inspirasi soalnya, hehe..

Jangan lupa vote dan coment yeks 

Adelia (2nightstand)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang