part 1

544 54 2
                                    

Cit.. Cit.. Cit

"Ah tikus itu selalu saja menggangguku"

Hari ini adalah hari perayaan kematianku yang ke 4 tahun. Aku memang masih muda dibandingkan teman-temanku yang lainnya. Kebanyakan usia mereka berkisar 80-100 tahun. Tapi wajah mereka tetap terlihat muda sepertiku.

Entahlah, lupakan hal itu. Mengingatnya membuatku pusing sendiri.

"Lebih baik sekarang aku mandi lalu makan"

📝 pov

Setelah mandi dan bernyanyi untuk menyemangati dirinya sendiri hantu gadis itu berdiri didepan cermin dan menutup kedua matanya sebentar. Saat matanya terbuka gaun putih yang tadinya kumal telah merubah menjadi gaun selutut berwarna bunga sakura.

"Ehhmm.. cantik"ucapnya sambil memain-mainkan ujung gaunnya

"Hiks.. Hiks.. "

Tiba-tiba terdengar suara isak tangis dari atas kamarnya,gadis itu melihat atap kamarnya, seketika senyumnya mengembang.

"Yeay.. Makanannya sudah datang!!" gadis itu menaiki almari lusuh didekatnya, diraihnya sesuatu dibalik atap kamarnya. Saat tangannya merasakan sesuatu lantas ia tarik.

Terlihat seikat bunga mawar berwarna kuning-merah dan sebotol soju.

"Sudah lama aku tidak mencicipi mawar merah"gadis itu memakan satu kelopak bunga mawar yang ber warna merah

"Wueek.. pahit, tidak enak! "
Diludahnya bunga mawar merah itu lalu dengan sigap meneguk satu gelas soju didepannya

"Hah... rasanya lebih baik"gadis itu hanya tersenyum konyol

Setelah menghabiskan sarapannya gadis itu menaikkan salah satu tangannya keatas. Tiba-tiba keluar tanaman rambat dengan daun yang berbentuk hati mengikat pergelangan tangan gadis itu dan menariknya menembus atap kamar.

Saat berhasil melewati atap kamarnya terlihat bukit indah dengan pohon-pohon lebat di kanan-kirinya sehingga udara disini masih segar jauh dari polisi, eh polusi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat berhasil melewati atap kamarnya terlihat bukit indah dengan pohon-pohon lebat di kanan-kirinya sehingga udara disini masih segar jauh dari polisi, eh polusi. Dihiasi dengan berbagai jenis bunga dan sebuah nisan dibelakangnya.

Tertulis Peristirahatan Terakhir Busan diatas gerbang. Letaknya cukup jauh dari tepat gadis itu berdiri yaitu disamping bukit.

Disekitarnya terlihat beberapa orang yang sedang menangis dan membawa makanan dan minuman kesukaan gadis itu

"Padahal aku baru saja makan Mawar kuning, kenapa sekarang rasanya ingin lagi? "

Gadis itu mengusap usap perutnya dengan wajah sedih. Saat melihat seorang namja berkemeja warna biru tua membuat gadis itu sumringah karena ditangan namja itu terdapat 2 ikat Mawar kuning.

Gadis itu masih terus memperhatikannya, setelah meletakan 1 ikat mawar kuning disalah satu makam namja itu pergi meninggalkan area pemakaman dengan 1 ikat mawar kuning masih ditangannya. Namja itu berjalan dengan tergesa-gesa lalu memasuki mobil yang tidak jauh terparkir dari area pemakaman.

Gadis itu berjalan mendekati bunga mawar kuning tadi. Tapi, saat hendak mengambilnya, gadis itu menarik tangannya kembali.

"Jangan-jangan, itu bukan milikku. Itu milik orang lain"ucap gadis itu seraya menggelengkan kepalanya.

Dilihatnya namja mawar kuning tadi. Tiba-tiba terlintas ide bagus

"Sekalian aku jalan-jalan. Sudah lama aku tidak keluar dari sini, rasanya membosankan. Aku penasaran dengan dunia diluar sana."ucap  gadis  itu  saat  berjalan  mendekati  mobil milik namja  mawar  kuning  tadi.

Saat  akan  menyalakan  mesin  mobil namja itu merasakan jika pintu belakangnya baru saja terbuka. Tapi saat menoleh kebelakang namja itu tidak melihat ada siapapun, pintu mobilnya juga masih tertutup rapat.Namja itu hanya menghendikan kedua bahunya.

Disisi lain gadis itu tersenyum bahagia sambil memetik satu persatu bunga mawar kesukaannya itu.

"Daebak!! Daebak!! Benar-benar luar biasa rasanya.Emm!"

Setelah  menyala  mobil  itu  meninggalkan  area  pemakaman  dengan mulus menuju  kearah pusat kota .

"Go-go-go..!!!"teriak  gadis  itu  dari  bangku  belakang tidak dihiraukan  namja  itu

Yellow Rose NamjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang