Dahyun pov
Aku bingung saat si bonbin..tidak-tidak. Maksudku saat jinjin mengajakku ke sebuah bangunan aneh. Disana banyak orang aneh, mereka menggunakan pakaian serba putih dan baunya, eughhh......... tidak enak.
"Dimana kita sekarang ini? Apakah ini salah satu objek wisata di Seoul?" Tanyaku gamblang membuat jinjin tertawa terbahak-bahak, namun itu tidak berlangsung lama saat menyadari ada manusia lain yang melihatnya tertawa sendiri.
Hehehe....., mungkin mereka pikir jinjin gila."Mian" ucapku pelan saat jinjin melanjutkan langkahnya dengan menunduk yang masih ditatap oleh orang-orang disekitar tempat jinjin tertawa tadi.
Saat keadaan sekitar sudah benar-benar aman atau jauh dari keberadaan manusia lain, aku mempercepat langkahku mengimbangi langkah jinjin.
"Tadi..kenapa kau tertawa?" Tanyaku penasaran.
Apakah pertanyaanku tadi terdengar seperti lelucon
"Hmm?" jinjin menaikkan alisnya
"Hmm?!"aku juga menaikkan alisku karena aku kira jinjin tadi mengatakan sesuatu. Jinjin mengerutkan kedua alisnya. Aku segera faham.
"Ahh...aku hanya penasaran kenapa tadi kau tertawa saat mendengar pertanyaanku. Apa itu terdengar seperti lelucon?" tanyaku kembali yang mendapat anggukan kepalanya lalu disusul dengan gelengan kepala darinya.
"Ohh...bukan. Aku hanya merasa lucu saat mendengar pertanyaanmu tadi." Kini aku yang mengerutkan alis karena tidak paham
"Kita sekarang berada disalah satu rumah sakit di Seoul, tapi ini bukan sebuah objek wisata tapi tempat dimana orang-orang sakit dirawat hingga sembuh seperti semula." terang jinjin yang kini sedang melihat beberapa manusia yang tengah bercengkerama di sebuah taman di samping kami.
"Tapi tidak semuanya kan? Aku bisa melihat beberapa dari mereka yang tidak bisa kembali seperti semula" aku mengatakannya saat melihat roh-roh berdiri disamping manusia yang tengah menangis tersedu-sedu. Semua roh tersebut terlihat sedih namun saat malaikat menjemputnya wajah mereka berubah menjadi senyuman yang menyejukkan.
Mereka semua manusia-manusia yang baik. Batinku
****
Aku bingung saat jinjin memintaku untuk memasuki tubuh seorang yeoja yang tengah terbaring diranjang mewah itu.
Flashback
Aku dan jinjin memasuki salah satu ruang inap VVIP. Didalamnya terlihat seorang yeoja tengah terbaring di ranjangnya, kata jinjin yeoja itu tengah koma.
"Masuklah" perintah jinjin
"Sekarang bukankah kita sudah masuk?" jinjiin sangat aneh bukankah sekarang aku sudah masuk diruangan yeoja itu.
"Maksudku masuklah kedalam tubuh yeoja itu" aku hanya terkejut mendengar penjelasannya
"Hahh!? Kenapa aku harus? Bagaimana kalau roh yeoja itu mencarinya?" ucapku sambil mengamati wajah yeoja itu
"Kau tidak usah khawatir"
tiba-tiba terdengar suara yeoja dari arah belakangku. Saat aku menoleh, terlihat roh yeoja yang terbaring di ranjang itu.
"Aku tidak akan menggunakannya lagi karena aku sudah bahagia dengan apa yang aku miliki sekarang. Saat hidup aku tidak merasakan kasih sayang dari orang tuaku, karena mereka adalah orang tua angkatku. Tapi, sekarang aku sudah bertemu dengan orang tua kandungku. Jadi aku mohon kau mau membantuku dengan masuk kedalam ragaku. Agar rohku ini benar-benar terlepas darinya." Jelas yeoja itu yang membuatku sedikit iba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yellow Rose Namja
FanfictionKim dahyun, dia belum mati tapi dia juga tidak hidup. Selama 4 tahun dahyun tidak menyadari keanehan tersebut, karena ia pikir dia memang telah mati. Perjalanan dahyun pun dimulai saat ia telah berhasil meminjam raga milik adik temannya, Kim Ji-Yeon...