part 4

285 29 0
                                    

Dahyun pov

"Aku lapaarrr.... hauuusss... "  (╥﹏╥)

" Huhh.., tidak adakah orang yang mau membantuku? Apa saja yang penting berhubungan dengan bunga?"

Saat aku melewati lapangan aku mencium aroma bunga mawar. Aku terus mengendusnya dan kulihat terdapat seorang namja tengah berdiri didekat pagar pembatas.

Sepertinya namja itu sedikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya namja itu sedikit.. emm.. bagaimana aku menjelaskannya ya... Dia terlihat sedang berbicara dengan ekspresi-ekspresi yang aneh padahal aku sama sekali tidak melihat ada orang maupun makhluk lain didekatnya. Bahkan sekarang kertas putih yang sedang ia pegang ia ajak bicara lalu diciumnya beberapa kali.

"Aish!"

"Kau sedang apa? "tanyaku tanpa basa-basi

"Aku sedang latihan membaca surat cinta untuk seseorang" ujar namja itu tenang

Tunggu. Dia baru saja menjawabku?

"Kau indigo? "tanyaku penasaran

"Tidak" jawabnya cuek lalu meneruskan latihannya

"Lalu kenapa kau bisa menjawabku?" tanyaku lagi sambil mengikuti gerak-geriknya, karena dari tadi namja itu berputar-putar tidak jelas menjauhiku.

"Tidak semuanya, hanya beberap-yak! Kau menggangguku, bisakah kau pergi dan membiarkan aku berkonsentrasi?!" bentak namja itu kesal

"Bisa, tapi setelah kau memberikan aroma mawar milikmu" jawabku cepat

"Aroma mawar? " aku hanya menganggukkan kepala dengan mulut tertutup seperti bebek

"Kau ingin ini? "aku hanya memiringkan kepala

"Apa itu" tanyaku saat melihatnya mengeluarkan sebuah botol cantik dari dalam sakunya.

"Ini namanya parfum. Aku punya banyak. Jika kau ingin kau boleh mengambilnya. Tangkap! " tiba-tiba namja itu melemparkan botolnya kearahku.

"Yak!! kenapa kau melemparnya, bagaimana kalau pecah!? " sungutku

"Tangkapan bagus. Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan. Sekarang bisakah kau pergi dari sini? " namja itu mengibas-ngibaskan kertasnya ke arahku

"Iya-iya cerewet" aku berusaha merebut kertas aneh itu tapi ia lebih dulu menariknya

Aku berjalan meninggalkan namja kertas itu dengan mulut masih komat-kamit.

Setelah dilihat-lihat, selain cantik, botol pemberian namja kertas itu juga memiliki aroma bunga kesukaanku.

Tiba-tiba rasa hausku dan laparku kembali datang. Aku mencoba membuka tutup botolnya tapi sangat susah, akhirnya dengan terpaksa aku mencicipinya dengan menyeprotkan ujung botol itu kedalam mulutku.

"Nyam-nyam, enak tapi kalau begini terus mulutku bisa pegal" aku memijat pipiku

"Fighting dahyun!!  demi mawar kuning akan aku lakukan apapun itu, meskipun mulutku sampai jatuh kebawah" aku meneruskan kegiatan menyemprot air dalam botol cantik itu kedalam mulutku dan berjalan ke lorong-lorong sekolah

Yellow Rose NamjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang