📝 pov
Selama pembelajaran bona hanya diam dibangku menatap papan tulis didepannya dengan pandangan kosong. Mungkin bona bisa memaksakan raganya untuk tetap tinggal tapi tidak dengan pikirannya. Sedari tadi bona hanya memikirkan kilasan memori yang baru saja ia ingat kembali. Irene yang duduk dimeja sebelah bona hanya bisa menatapnya iba, ia melihat bona bukan seperti manusia karena irene melihat roh dahyun yang mulai enggan menetap ditubuhnya.
Apa dahyun bisa keluar?
" Dahyun" panggilan irene menyadarkan bona dari lamunannya membuat roh dahyun sepenuhnya kembali masuk ke dalam tubuh bona.
Bona belum menyadari apa yang baru saja terjadi hanya menengok ke arah irene dengan mata mengerjab lucu. Irene menghela napas saat melihat dahyun kembali masuk kedalam tubuh bona sepenuhnya. Jika dahyun benar-benar keluar bisa-bisa terjadi kekacauan di sekolah ini karena ditemukan seorang siswa meninggal saat jam pembelajaran disekolah. Membayangkannya saja sudah membuat irene merinding karena itu tandanya semua guru akan sibuk mengurus kematian bona membuat para siswa berhidung zebra seenak jidatnya mengganggu irene. Meskipun cantik jiwa irene tetaplah jiwa laki-laki, tepatnya jiwa seorang byun-baekhyun.
Kau ingin bona mati huh?. Tanya baekhyun lewat batin.
Memang apa yang aku lakukan? Irene mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan aneh dari baekhyun.
Kau hampir saja meninggalkan raga bona. Apa itu salah satu kelebihanmu selama menjadi manusia pengganti?. Tanya baekhyun.
Bona hanya menatap sosok baekhyun dalam bentuk irene dengan penuh tanda tanya. Seingatnya ia tidak pernah bisa melakukan hal sehebat itu, tapi mungkinkah ia melakukannya? Seperti yang dikatakan baekhyun tadi?
"Aa.. -" belum sempat bona menyelesaikan ucapannya bona langsung menutup rapat mulutnya saat menyadari chen ssaem mulai memperhatikan tingkah aneh bona.
"Bona-ssi saya tahu jika kau sangat senang memiliki teman baru seperti irene. Tapi kau bisa melakukannya nanti, setelah mengikuti pembelajaran hari ini dengan tenang.." setelah mengatakan itu chen ssaem mulai menjelaskan materi yang ia tulis dipapan tulis tadi.
Flashback
Irene, dia memberikan sebuah gelang dengan bentuk anak panah yang melingkar pas dipergelangan tangan bona.
"Kau tahu alasan kenapa aku menyamar menjadi manusia? " bona mengamati irene yang tengah memasangkan gelang ditangannya tersebut dalam diam. Tidak terdengar suara isakan dari bibir bona padahal aliran air matanya masih terlihat jelas diwajahnya.
"Karena selain untuk menjagamu dari manusia dan makhluk lain yang berniat jahat kepadamu, aku juga akan menjagamu disaat kau rapuh seperti saat ini..-" irene merapikan anak rambut yang menutupi wajah cantik bona dengan satu tangannya.
"...disaat kau mulai mengingat kejadian dimasa lalumu itu, hingga kau terjatuh lagi ke dalam lubang kesedihan di masa lalu membuatmu menjadi sosok yang gelap menjauhi sosok dahyun yang kukenal selalu berani dan terang tanpa mengenal kesedihan dan ketakutan. Kau dahyun. Kau teman satu-satunya yang aku miliki, kau jangan berubah, kau jangan pergi,.."Jangan pergi. Kumohon..
".. kau jangan lari. Tetaplah kuat dan jangan takut untuk terluka, karena untuk itulah aku disini, tempat untukmu melabuhkan semua kesedihan yang kau rasakan tanpa mengenal waktu aku selalu siap menampung semuanya. Jadi, apakah kau mau membaginya untukku? Aku memang tidak bisa menjamin akan membuatmu merasa bahagia tapi setidaknya aku dapat ikut merasakan kesakitan itu, ketakutan itu hingga membuat semua bebanmu lebih ringan. Aku akan merasa senang dan menjadi teman yang berguna jika kau mau membaginya denganku. Maukah kau membaginya denganku, kim dahyun?" irene menatap intens mata bona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yellow Rose Namja
FanfictionKim dahyun, dia belum mati tapi dia juga tidak hidup. Selama 4 tahun dahyun tidak menyadari keanehan tersebut, karena ia pikir dia memang telah mati. Perjalanan dahyun pun dimulai saat ia telah berhasil meminjam raga milik adik temannya, Kim Ji-Yeon...