📝 pov
"Hiks.. Hiks.. "
Kini bona memilih untuk menyendiri ditengah kumpulan bunga mawar yang bermekaran ditaman sekolah. Suasana yang sepi adalah tempat yang paling dibutuhkan bona saat ini. Berusaha mengolah semua hal yang masih berputar-putar diotaknya. Hingga membuatnya tidak menyadari jika seseorang tengah berdiri didepannya. Orang itu melihat bona yang masih memeluk lutut menyembunyikan wajah cantiknya membuat rambut panjangnya tergerai bebas dan berterbangan saat terkena angin.
Karena sudah tidak tahan melihatnya menangis, yeoja yang tengah berdiri didepan bona itupun berjalan mendekat dan ikut berjongkok disamping bona.
Bona mengangkat wajahnya saat merasaan tangannya ditarik kesamping.
"App..-"
Lami pov
" Mundurlah sedikit! Kau ingin menjepitku!? " bisikku saat binnie memajukkan tubuhnya kedepan membuat tubuhku semakin terjepit diantara tubuhnya dan sebuah pohon didepanku.
Sekarang ini kami sedang mengintai calon-calon kakak iparku yang tengah bermain? ditengah-tengah tanaman bunga mawar dan itu membuatku sedikit ngeri.
Apa mereka tidak merasa sakit saat menduduki bunga berduri itu?.
"Daebakk! Mereka berdua sangat cantik dan kebal menduduki bunga mawar itu. " aku menyikut perut binnie dengan tangan kiriku membuatnya terpekik lalu aku kembali memfokuskan pandanganku kearah dua eonni didepan sana.
"Appo.. kau kenapa? " binnie mengelus perutnya dengan wajah heran
Aku hanya memutarkan mataku malas tanpa menengok ke arahnya. Aku mulai menajamkan mata elangku memastikan apa yang baru saja aku lihat. Bona eonni, dia menangis. Dan terlihat irene eonni tengah menenangkannya membuat bona eonni kembali tersenyum.
Apa yang terjadi dengan bona eonni?
Aku segera beranjak dari persembunyianku dan berjalan meninggalkan taman dan binnie sendiri disana.
Sepertinya ada seseorang yang menganggu bona eonni hingga membuatnya menangis seperti itu.
"Lami-lami-ahh! tunggu aku" aku menghentikan langkahku membuat binnei berhenti tepat disampingku. Dia terlihat membungkuk menopang tubuh dikedua lututnya dengan napas sedikit terengah-engah.
"Sepertinya kita memiliki misi baru,binnie." aku menoleh kesamping saat tidak mendengar suara dari binnie. Anehnya aku tidak menemukan sosok binnie sama sekali. Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang menindihi sepatuku. Saat aku melihat kebawah terlihat binnie tengah tergeletak direrumputan taman sekolah menggunakan sepatuku sebagai bantal. Aku hanya mendengus menahan tawa melihat wajahnya tertidur dikakiku, untung saja aku baru mencucinya kemarin jika tidak entah bau apa yang akan binnie cium.
Mungkin istirahat sedikit di jam kosong tidak masalah.
Aku memilih membaringkan tubuhku disebelah tempat binnie terbaring. Taman disekitar sini cukup sepi apalagi di jam pelajaran seperti ini. Para seonsangnimpun masih sibuk dengan rapat mereka jadi tidak akan menimbulkan masalah jika aku sedikit membolos beberapa jam kedepan. Berbeda dengan binnie yang tengkurap aku membaringkan tubuh menghadap kelangit biru diatas membuat pikiranku kembali jernih dan segar.
📝 pov
Lami dan Bona memilih menghabiskan waktu mereka tertidur ditaman sekolah tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika ada seonsaengnim yang menemukan mereka keluar kelas bahkan tidur diluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yellow Rose Namja
FanfictionKim dahyun, dia belum mati tapi dia juga tidak hidup. Selama 4 tahun dahyun tidak menyadari keanehan tersebut, karena ia pikir dia memang telah mati. Perjalanan dahyun pun dimulai saat ia telah berhasil meminjam raga milik adik temannya, Kim Ji-Yeon...