Eun woo pov
Krik.. Krik... Krik
" Bisakah kalian diam!?. Kalian membuatku ingin segera pulang. " Aku mengarahkan pemotong rumput kearah mereka.
Krik.. Krik.. Krik
Dugaanku salah tentang D.o ssaem. Setelah dia mengetahui jika aku terlambat datang ke sekolah D.o ssaem langsung menghukum diriku untuk memotongi rumput-rumput liar ditaman dan di sekitaran sekolah.
"Dan kau!" ucapku seraya mencabuti rumput-rumput liar disekitarku
"Berhentilah tumbuh disini. Kalau kau tetap tumbuh kau akan berakhir seperti rumput-rumput liar disana. " aku melemparkan rumput liar kearah tumpukan rumput yang sudah aku potongi.
Krik.. Kr-
"Psstt-Ppsssssssstttttt!!!" aku sungguh geram dengan jangkrik-jangkrik disekolahku. Suara mereka sangat keras. Mungkin lain kali aku akan mengusulkan mereka kepada Chen Saem yang ahli vocal untuk mengikut-sertakan jangkrik-jangkrik disini untuk ikut paduan suara. Pasti!.
***
📝 pov"Akhh!..akhirnya.. " eunwoo menegakkan tubuh seraya merentangkan kedua tangannya keatas.
Setelah membersihkan sampah rumput-rumput liar dan mengembalikan alat pemotong rumput ke gudang, eunwoo langsung menuju ke kelasnya untuk mengambil tasnya yang tertinggal. Namun saat akan masuk kedalam kelas eunwoo mengundurkan niatnya tersebut. Dari pintu eunwoo dapat melihat yeoja peramal yang ia temui dilapangan tadi tengah bersenda-gurau dengan seorang namja.
"Bukankah dia anak baru kelas 3-1, jinjin? " eunwoo menyadarinya saat jinjin menengok kearah pintu tempatnya berdiri.
Siapa yang tidak mengenal jinjin? Anak baru dengan seribu karisma menurut kata teman-teman eunwoo. Jadi tidak heran jika dia memiliki banyak penggemar terutama dari kalangan para yeoja disekolahnya. Padahal dia baru masuk 6 bulan yang lalu. Tapi eunwoo tidak perduli tentang itu karena pada dasarnya eunwoo di sekolah hanya dituntut untuk menuntut ilmu agar membuat orang tuanya bangga, dibandingkan mencari perhatian dikalangan para yeoja. Dan keberuntungan tengah menyapanya dengan mobil mewah pemberian kedua orang tuanya. Menambah nilai bonus bagi eunwoo untuk mengutamakan prestasi dari pada urusan percintaan yang menurutnya sangat kekanakan.
Blukh
Eunwoo dengan sigap menempelkan tubuhnya kedinding menghindari pandangan yeoja peramal yang hendak keluar kelas. Untungnya yeoja itu keluar dari pintu lain dari kelasnya.
"Huhh.. Tapi, kenapa aku harus takut? Lagipula aku tidak menguping mereka." setelah meraih tas dibangkunya, eunwoo langsung melesat keluar meninggalkan kelas.
Beberapa detik kemudian angin-angin lembut beraroma bunga tulip mengisi seluruh ruangan kelas. Dan terlihatlah sosok baekhyun yang tengah menatap bangku eunwoo dan bangku milik bona.
Karena baekhyun sudah tahu jika bona adalah sosok dahyun dalam wujud manusia.
"Ini membuatku bingung. Bagaimana caraku memberitahunya(eunwoo) jika dahyun berubah menjadi sosok orang lain? " setelah itu angin-angin kembali menyelimuti tubuh baekhyun mengiringi tubuhnya yang perlahan mulai menghilang.
***
Bona (dahyun) povJinjin mengajakku ke cafetaria disaat aku bertemu dengannya pertama kali diseoul.
Kenapa dia mengajakku disini? Kenapa tidak langsung pulang saja?
Aku masih berusaha menyesuaikan diri untuk menjadi manusia seperti yang lainnya. Tapi sepertinya aku masih belum bisa melakukannya. Sekarang saja badanku sangat mudah lelah, mudah mengantuk, mudah kedinginan, mudah kepanasan, intinya jadi manusia itu sangat menyusahkan menurutku. Besok kalau aku kembali ke wujudku semula, aku akan membuat pidato dirumahku tentang tidak enaknya menjadi manusia kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yellow Rose Namja
FanfictionKim dahyun, dia belum mati tapi dia juga tidak hidup. Selama 4 tahun dahyun tidak menyadari keanehan tersebut, karena ia pikir dia memang telah mati. Perjalanan dahyun pun dimulai saat ia telah berhasil meminjam raga milik adik temannya, Kim Ji-Yeon...