BANGTANVEROSSA: 3

568 40 7
                                    

Jisoo POV

"Oh Tuan Putri kau sudah kembali?"

"Jimin?"

"Kau sudah tahu namaku? Itu bagus.." Senyumannya terlihat sangat ramah.

"Ah iya Jimin-ssi, apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku membuyarkan lamunanku menatap wajah Jimin dan turun dari punggung Hoseok. Ya, ini adalah kandang kuda istana.

"Ada tugas untuk membersihkan semua kuda-kuda ini Tuan Putri. Sebaiknya kau pergi kedalam istana karena makan siang telah disiapkan.."

"Aku belum merasa lapar. Apa aku boleh ikut bersamamu membersihkan Hoseok?" Aku mengangkat sebelah alisku.

"Tidak, tidak Tuan Putri. Gaunmu yang indah itu akan kotor terkena kotoran kuda.."

"Aku tidak peduli, selama ini aku tidak melakukan pekerjaan apapun, aku bosan. Biarkan aku membantumu membersihkan Hoseok.." pintaku sambil mengusap tubuh Hoseok.

"Kau yakin Tuan Putri?" Aku pun mengangguk pasti.

"Baiklah, bawa kudamu kemari.."

Aku pun menggiring kuda kesayanganku ke dalam kandangnya. Aku mengikuti Jimin dari belakang melewati kuda-kuda yang lain. Dan....

"Yak, ibuu!" Gaunku yang berwarna biru muda sekarang terkena kotoran kuda. Bau.

"Sudah kubilang kan Tuan Putri. Sudahlah, serahkan semua padaku.."

"Tidak! Aku telah berjanji pada diriku akan membersihkan Hoseok dengan tanganku sendiri.." Aku menjinjing gaunku dan berjalan menyusul Jimin. Jimin terlihat mentertawakanku. Mungkin pipiku sudah memunculkan semburat merah kepiting.

"Ayo ajari aku bagaimana caranya.."

"Baik Tuan Putri, sekarang kau pegang ini.." Jimin memberikan sesuatu yang kasar padaku.

"Apa ini?"

"Ini sabut untuk membersihkan tubuh kudamu.." Aku pun mengangguk mengerti.

Pertama, tubuh Hoseok disiram dengan air, tapi ups, sepertinya aku salah melakukannya. Hoseok mengibaskan tubuhnya hingga air terciprat mengenaiku dan gaunku. Jimin kembali menertawakanku.

"Yak, ini susah sekali.." keluhku.
Kedua, menuangkan sabun khusus kuda agar rambutnya tetap bagus.

"Apakah sabun ini juga akan membuat rambutku sebagus Hoseok?" tanyaku pada Jimin. Jimin malah tertawa terbahak.

"Tentu saja tidak Tuan Putri. Kalau kau memakai sabun ini maka rambutmu akan seperti surai singa.." Jimin masih melanjutkan tawanya. Pertanyaan bodoh apa yang telah kulontarkan sampai-sampai Jimin tidak hentinya tertawa.

Ketiga, menggosokkan sabut dengan sabun ke tubuh Hoseok. Ini mudah.

"Kau harus menggosoknya lebih kuat lagi Tuan Putri.." tangan Jimin kini berada di atas tanganku yang sedang memegang sabut. Tangannya menuntun tanganku untuk menggosok tubuh Hoseok. Lengannya terlihat berotot.

"Yak, Jimin-ah! Kau menyakiti tanganku!" pekikku karena kuatnya genggaman tangannya. Dia pun segera melepaskan tangannya dari tanganku.

"Maafkan aku Tuan Putri. Kau harus menggosokkan sabut itu dengan kuat agar semua kotoran di tubuh kudamu itu bisa bersih.."

"Ya, lakukanlah. Aku lelah, aku lapar.." Aku pun melemparkan sabut itu kepadanya. Aku menjinjing gaunku lagi untuk pergi dari kandang kuda. Rupa gaunku sudah tidak karuan, dan aku tahu yang akan terjadi bila aku membuka pintu istana.

"Yak! Jisoo-ah!!" Sudah kuduga. Kakak laki-lakiku yang sangat menyebalkan ini akan berteriak ketika melihatku.

"Ada apa hm? Teriakanmu begitu keras sayang.." ibu datang dan melihatku.

bangtanverossa👑 [jisooxjimin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang