"Putri Kim Jisoo?" Aku menegakkan badanku dan melihat siapa yang datang.
Sungguh. Aku tidak dapat berkata apa-apa. Ya, Tuhan tolong aku. Hatiku benar-benar remuk.
"Park Jimin?" Jimin dengan seorang wanita dibelakangnya menghampiriku. Anak kecil itu pun langsung berlari pada wanita itu dan digendong olehnya. Aku menutup mulutku dengan telapak tangan, tidak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang.
"K-Kau?" Dadaku terasa sesak sampai air meremas bajuku sendiri dan air mataku sudah tidak terbendung lagi. Jimin hanya menunduk dan wanita itu terus melihatku. Kini Jimin terlihat berbeda. Dulu dia hanya memakai baju pegawai istana dan dia memakai pakaian kerajaan layaknya pangeran.
"Tuan Putri, kenapa kau menangis?" Wanita itu berjalan menghampiriku dan mencoba untuk menenangkanku dari isakan tangis sambil menggendong anak kecil itu.
"Jimin-ssi...."
"Dia.. Dia istriku, Putri Lisa dari Kerajaan Wayjee dan ini anakku.." Aku langsung jatuh tak sanggup mendengar ucapannya. Aku tahu, dia tidak mencintaiku lagi.
"Putri Jisoo, kau tahu? Semenjak kau bilang kau sudah bersama Pangeran Taehyung, aku.. Aku tidak bisa mempertahankan perasaanku padamu. Maafkan aku, Tuan Putri.."
"Dan Pangeran Jimin, kau tahu? Pangeran Taehyung telah meninggalkanku sejak dia tahu bahwa aku masih mencintaimu.." ucapku terbata-bata.
"Jimin?" Sepertinya Putri Lisa baru mengetahui semua ini.
Aku berusaha bangkit dan berlari menjauh dari mereka sambil menyeka air mataku dengan kasar. Hoseok melihatku dari jauh dan segera datang menjemputku.
"Hoseok-ah...." Aku menghambur memeluk leher Hoseok sambil menangis. Kurasa Hoseok mengerti kesedihanku.
"Hoseok, kau yakin ini jalan pulang yang benar?" Ini sudah gelap dan aku rasa aku tersesat. Sebelumnya aku tidak pernah tersesat karena aku selalu pulang sebelum petang. Langkah Hoseok terhenti, aku melihat sekeliling. Hanya ada pohon-pohon rindang.
Rrrrrr-
Oh tidak, kumohon jangan. Sepasang bola mata bersinar terlihat menatapku tajam dan terus bertambah jumlahnya.
"O-Ou.." Tampaklah beberapa ekor serigala keluar dari semak-semak. Semakin mendekat, Hoseok juga mulai ketakutan.
"Kita harus lari, Hoseok.. Sekarang.. LARI!" Aku menarik talinya dan Hoseok segera berlari berbalik arah. Kuminta hanya terus berlari, Hoseok. Serigala-serigala itu terus mengejar kami. Sampai-
HIIIIK-
Seekor kuda besar berada di depan kami beserta penunggangnya. Pria itu turun dan menghadang semua serigala itu. Ia mengangkat pedangnya dan melawan gigitan serigala-serigala itu.
"Oh, tidak!" Aku melihatnya terpelanting karena satu serigala menggigit kerahnya kemudian membantingnya. Aku harus menolongnya walaupun aku sangat takut. Aku segera turun dari punggung Hoseok dan mengambil sebongkah kayu panjang yang lumayan besar. Aku mengangkat tongkat kayu itu dan memukulkannya pada tubuh serigala yang datang menghampiriku.
"Pergilah kau hewan mengerikan!" Hoseok dan kuda milik sang pria itu pun ikut bertindak mengusir serigala-serigala. Akhirnya mereka pergi meninggalkan kami.
"Kau, baik-baik saja, Tuan?" Pertanyaan apa yang- Sudah jelas dia berdarah dibagian bahunya.
"Aku akan bantu kau berdiri.." Aku membantunya hingga ia bisa berdiri sendiri.
"Dimana kau tinggal? Aku akan mengantarmu.." Tanyaku dengan nada cemas karena ia terus merintih kesakitan.
"Aku akan menunjukkan jalannya.." Ia kembali menunggang kudanya yang gagah itu, dan aku mengikuti kemana pria itu pergi.
Aku mulai melihat bangunan yang terlihat seperti kastil. Apa? Kastil di tengah hutan? Terlihat mengerikan kalau sedang gelap begini. Aku dan Hoseok pun sampai di kastil tempat pria ini tinggal. Hoseok aku tinggalkan di depan bersama kuda sang pria itu.
"Silahkan masuk...." WOAHH- Ini benar-benar menakjubkan. Saat aku pertama masuk aku melihat barang-barang mewah keemasan yang bahkan di kastilku tidak ada, di dalam sini tidak terlihat mengerikan seperti yang aku bayangkan. Aku terus melihat sekeliling. Disini tidak ada siapa-siapa.
"Ehm, Tuan. Sepertinya lukamu agak parah. Aku akan mengambilkan air untuk membersihkannya.." ucapku dan menuntun pria itu ke kamarnya. Aku mengambil sebuah baskom kecil yang sudah aku isi air dan kain bersih.
"Maaf, Tuan. Ini akan sedikit terasa perih.." Aku mulai membersihkan luka yang ada di leher dan bahunya.
"Akkh-"
"Ajjajinjja, maafkan aku.." Dia terlihat sangat kesakitan.
"Tidak apa. Apa kau Putri Kim Jisoo?" Pria ini mengetahuiku, aku menghentikan aktifitasku sebentar.
"Ya, Aku Kim Jisoo dari kerajaan Bangtanverossa. Dan kau?"
"Aku.. Aku Pangeran Min Yoongi. Kau sedang berada di wilayah Agustdy.." Kerajaan Agustdy? Aku tidak pernah mendengarnya. Lagipula Negeri Bangtanverossa itu sangatlah luas. Aku baru tahu kalau ada wilayah kerajaan disini.
"Bagaimana kau bisa sampai kesini? Bukankah sangat jauh dari kastil Bangtanverossa hingga kemari?" tanyanya sambil menghadapku.
"Aku- Sebenarnya aku pergi ke Pantai Timur tadinya. Lalu aku tersesat, sebelumnya aku tidak pernah tersesat karena aku tidak pernah pulang sampai larut malam seperti ini.." jelasku. Pria yang bernama Yoongi itu mengangguk.
"Apa kau tinggal sendiri disini? Dimana semua pegawai istana?" tanyaku.
"Ehm, mereka-"
"OH TIDAK! IBUKU AKAN MENCARIKU! Bagaimana ini?" Aku langsung teringat. Aku pun panik dan berlari ke arah jendela dan melihat- ya hanya ada pohon.
"Tuan Putri yang mulia, kau tidak akan bisa kembali saat sudah malam seperti ini. Serigala-serigala itu akan memangsamu. Jadi, lebih baik kau tinggal dulu disini sampai besok pagi dan aku akan mengantarkanmu pulang.."
Aku berpikir. Aku sedikit was-was dengan orang ini. Apa dia orang jahat? Hanya tampangnya saja yang terliat garang, tapi mendengar caranya berbicara tadi aku yakin dia orang yang baik dan dia juga telah menyelamatkanku dari serigala-serigala itu. Seharusnya seperti itu jika menjadi seorang pangeran.
"Tapi.... Aku tidak akan tidur bersamamu kan?"
"Haha- Tentu saja tidak, Tuan Putri. Kau bisa tidur di kamarku, dan aku akan tidur di kamar yang lain.." Senyumnya manis seperti gula.
"Ah- aku akan memanggilmu Suga!" celetukku.
"Apa?"
"Hehe, tidak-tidak. Aku- Ehm, terimakasih telah menyelamatkanku, Pangeran Yoongi.."
"Terimakasih juga telah mengobatiku. Selamat malam, Putri.." Yoongi pergi meninggalkan kamar ini. YEAH- Aku merebahkan tubuhku di ranjang besar miliknya. Sangat empuk dan nyaman. Aku pun mulai memejamkan mata bersiap untuk menyambut esok pagi.
TOK! TOK! TOK!
Apakah sudah pagi? Aku membuka kelopak mataku yang masih terasa berat ini perlahan. Cahaya matahari menembus jendela. Aku bangun dan membuka renda jendela itu.
"Ini menakjubkan...." Pemandangan dari atas sini sungguh indah. Kini hutan itu terlihat cantik dengan burung-burung yang berterbangan sambil mencuit merdu.
TOK! TOK! TOK!
"Iya sebentar.." Aku pun membuka pintu kamar dan- Aku tidak menemukan siapapun. Aku menoleh kanan dan kiri. Tidak ada siapapun.
"Ehm, maaf. Di bawah sini...." Aku menunduk.
"WHAA!" Aku segera menutup mulutku dengan telapak tanganku.
"Ehm, selamat pagi.."
"Kau-Kau bisa berbicara?"
Don't forget to give your comment and vote to get the next part. Thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
bangtanverossa👑 [jisooxjimin] ✔️
FanfictionBANGTANVEROSSA: Finding The True Love by chewtrbl Menceritakan Putri Kim Jisoo dari Kerajaan Bangtanverossa yang mulai menemui cintanya. Bertunangan dengan Pangeran Jungkook namun berakhir dengan air mata hingga ia bertemu dengan sosok juru kuda ist...