BANGTANVEROSSA: 10

357 22 0
                                    

“Hhha-?” mulut Putri Jisoo ternganga saat melihat Jimin di luar istana sedang berhadapan dengan para penjaga istana. Putri Jisoo masih berdansa dengan Pangeran Taehyung namun ia terus memperhatikan apakah itu benar-benar Jimin.

“Ehm, Taehyung.. Aku ingin ke kamar mandi sebentar..” Putri Jisoo melepas genggaman tangan Pangeran Taehyung dan segera menjinjing gaunnya berjalan keluar dari balai istana.



“Aku bilang kau tidak bisa masuk, Tuan!” bentak penjaga istana itu pada Jimin.

“Park Jimin!” Putri Jisoo sampai di bawah dan melihat dengan jelas pria yang sangat ia rindukan itu.

“Putri Kim?” Jimin menatap sang Putri. Putri Jisoo pun menghampiri Jimin yang berdiri di sana.

“Ikut denganku..” Putri Jisoo menarik tangan Jimin dan pergi ke padang rumput tempat mereka bertemu dulu.

“Putri Jisoo?” GRAB. Putri Jisoo memeluk erat Jimin sambil menangis.

“Jimin-ssi.... Aku sangat merindukanmu....” Ucap Putri Jisoo disela tangisannya.

“Aku juga sangat merindukanmu, Putri..” Jimin membalas pelukan sang Putri.

“Kenapa kau tidak memberi kabar padaku?” tanya Putri Jisoo sambil melepas pelukannya perlahan.

“Maafkan aku, Tuan Putri. Aku tidak sempat mengirimkan surat untukmu..” Bibir Jimin kini mencium lembut bibir Putri Jisoo. Air mata Putri Jisoo terus menetes. Dirinya tidak ingin melepas Jimin yang sangat ia cintai itu.

Jisoo POV

Akhirnya aku bisa bertemu dengan orang yang aku sangat rindukan. Tapi ada satu hal yang menjanggal di hatiku. Apakah aku harus memberitahukannya pada Jimin kalau aku-

“Jimin-ssi....”

“Ya, Tuan Putri?”

“Aku.. Aku ingin memberitahumu sesuatu....”

“Katakanlah..”

“Aku.. Tapi kau-“

“Tidak apa-apa, katakan saja..”

“Aku.. Aku telah bersama Pangeran Taehyung sekarang..”

“Pangeran Taehyung? Dari Kerajaan Gucci?” Jimin terlihat terkejut. Aku hanya mengangguk.

“Kau mencintainya?” Tanya Jimin. Aku bingung harus berkata apa.

“Ehm.. Aku.. Aku.. Aku hanya menghargai perjuangannya untuk mendapatkan cintaku. Dia yang selalu menemaniku saat kau pergi. Aku bingung dengan perasaanku. Ya, aku menyukainya tapi hatiku masih tidak dapat berpaling darimu, Park Jimin..” jelasku. Jimin terlihat begitu patah hati.

“Aku mengerti, Tuan Putri. Perasaan bisa saja berubah..” Jimin menunduk.

“Tidak, tidak.. Maksudku aku-“

“Tidak apa, Putri. Maafkan aku telah membuatmu menunggu lama. Aku tahu Pangeran Taehyung akan membuatmu bahagia..”

“Jimin-ssi. Aku mencintaimu. Tolong jangan berpaling dariku. Maafkan aku, Jimin-ssi. Aku menyesal, aku berusaha untuk setia padamu tapi Pangeran Taehyung-”

“Aku akan mencobanya..” Jimin terlihat begitu sakit saat mendengarkanku tadi. Jimin melangkah pergi meninggalkanku. Aku tidak bermaksud membuatnya sakit hati, tapi bagaimanapun ia akan tahu.

“Jimin-ssi!” panggilku sambil terus menangis hingga aku tidak kuat menopang kakiku sendiri. Jimin telah pergi, hilang dari pandanganku. Aku berjalan lemas ke istana.

“Tuan Putri, kau lama sekali. Apa yang terjadi?” tanya Taehyung saat aku kembali ke balai istana.

“Perutku sakit..” Aku berbohong padanya untuk kesekian kalinya.


“Kim Jisoo! Ayo bangun..” Apakah sudah pagi? WHOA! INI HARI PERNIKAHAN KAK SEOKJIN! Tentu aku ingin tampil cantik di depan semua orang. Aku pastikan mataku tidak bengkak karena aku menangis semalam. Oh, Jimin seandainya kau ada disini, kau yang akan menggandengku bukannya Taehyung.

“Apakah aku sudah terlihat cantik?” Tanyaku pada Taehyung yang sudah menunggu di depan kamarku. Dia tersenyum tipis.

“Ya....”

Kini aku sudah melihat Kak Seokjin dan Putri Jennie berdiri di altar mengucap janji suci mereka. Setelah mereka menikah, Kak Seokjin akan menjadi Putra Raja Blackpink jadi Kak Seokjin tidak tinggal di kastil ayah lagi tapi dia akan kembali pada saat waktunya untuk menggantikan ayah. Tidak akan ada yang menungguku di depan istana lagi, tidak ada yang akan merebut ayam kalkunku lagi, dan aku akan merindukan semua itu. Semuanya terlihat bahagia, akupun tidak boleh terlihat sedih. Taehyung yang duduk di sampingku terlihat sangat tampan dan gagah memakai setelan pakaian kerajaannya. Aku tidak sabar berdansa dengannya lagi. Kuakui itu menyenangkan.

“Jisoo-ah..” Suaranya yang berat itu memanggilku.

“Ya?”

“Bisakah kita bicara di taman istana setelah ini?” Nadanya terdengar sangat serius. Taehyung yang periang sekarang berubah menjadi gelap.

“Tentu saja..”


“Taehyung-ah, semuanya berdansa. Kenapa kita tidak pergi kesana untuk berdansa seperti semalam?” tanyaku sambil menghampiri Taehyung yang berdiri disana. Taehyung tidak menjawabku.

“Atau.... Apa kau lapar? Di sini ada ayam kalkun. Kau pasti mau kan?” Taehyung tidak bergeming sama sekali.

“Taehyung-ah, ayo....”

“Jisoo-ah!” Apa ini? Taehyung berteriak di depan wajahku. Aku menatapnya tidak percaya.








Don't forget to give your comment and vote to get the next part. Thank you!

bangtanverossa👑 [jisooxjimin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang