"Ehm.. Sebenarnya aku bingung harus mengatakanya kepadamu bagaimana. Begini, kita memang baru saja menjalin hubungan, tapi aku sudah bisa mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Aku tahu kau memang belum bisa mencintaiku sepenuhnya, tapi itu semua bisa aku pahami. Semua yang aku rasakan, aku mencintaimu, Putri Kim. Apakah kau mau menjadi teman hidupku sampai mati? Apakau kau mau menjadi ibu bagi anak-anakku kelak? Apakah kau mau menjadi orang yang selalu membangunkanku dan ada setiap kali aku bangun tidur? Apakah kau mau menjadi istriku? Jadi, maukah kau menikah denganku?"
Jisoo POV
Begitu banyak pertanyaan, dan aku tahu jawabannya hanya satu.
"Ya, aku mau menikah denganmu, Pangeran Suga.." Aku menjawab semua pertanyaannya itu dengan tegas.
"Wohoooo!"
CLAP! CLAP! CLAP! CLAP! CLAP!
"Ouh, akhirnya Pangeran kita akan menikah.." Aku melihat semua hewan-hewan, maksudku orang-orang istana bertepuk tangan riuh dan begitu bahagia melihat kami. Aku dan Suga saling bertatapan sambil tertawa. Tak lama ia menarikku dalam pelukkanya.
"Ehm, begini, Yang Mulia. Aku dan Putri Jisoo sudah memutuskan.. Bahwa.. Kami akan menikah.." ucap Suga di hadapan ayah dan ibuku. Aku hampir ingin menutup telingaku. Tapi mereka berdua malah tersenyum.
"Apa kalian sudah yakin?" tanya ayahku menegaskan.
"Ya, Yang Mulia Raja. Aku sudah sangat yakin, aku berjanji akan menjaga Putri Jisoo dengan baik.." Ayah dan ibu saling bertatap. Ibu pun mengangguk pada ayah.
"Kami merestui pernikahan kalian. Bagaimana jika pernikahan kalian diadakan di istana ini saja? Kami akan menyiapkan semuanya.." ucap ayah.
"Yaaaaaaaa, terimakasih, Ayah, Ibu.." Aku memeluk erat kedua orangtuaku.
Yoongi POV
Aku mengenalnya saat kami bertemu di hutan. Aku menyelamatkannya dari serigala-serigala itu. Aku sering berbincang dengannya, dan itu membuatku nyaman saat berada di dekatnya. Aku pun menjalin hubungan dengannya, dengan cinta. Bagiku, Putri Kim Jisoo itu menjadi dirinya apa adanya. Terkadang manja dan berlagak polos. Sangat terbuka padaku, aku begitu mencintainya. Walau dia agak keras kepala saat aku menasehatinya, aku tetap mencintainya. Aku berharap dia bisa bertahan bersamaku sampai kutukan ini hancur.
"Tolong jaga kesehatanmu selagi kau ikut menyiapkan pernikahan ini.."
Jisoo POV
Semua undangan pernikahan sudah tersebar, termasuk aku mencantumkan nama Pangeran Taehyung dan Pangeran Jimin.
"Putri Jisoo? Kenapa kau menangis? Cerita padaku.." Suga yang baru datang ke istanaku segera meghampiriku.
"Aku bingung mau cerita darimana. Intinya memang ada beberapa masalah saat menyiapkan ini semua. Undangan terlambat untuk disebarkan tapi itu tidak masalah. Semua sudah beres. Tetapi untuk masalah upacara pernikahan yang akan mendatangkan pendeta, aku begitu bingung dan aku harus memikirkan bagaimana caranya supaya sang pendeta dapat hadir. Kalau aku tidak berhasil, aku putus asa.." Aku menangis. Antara kebahagiaan yang aku rasakan dengan kesedihan karena Suga tidak dapat berada di sampingku saat menyiapkan pernikahan ini.
"Kau sudah bekerja keras, Putri Jisoo. Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Intinya terimakasih banyak. Kau bisa mengerti keadaanku, sungguh aku terharu. Aku sebagai pria malah hanya diam, seperti pecundang. Aku minta kau jangan bersedih karena aku tidak bisa hadir di sisimu karena kesibukanku di istana. Aku tidak pantas untuk kau tangisi. Aku mencintaimu.."
Hari ini datang. Aku sudah bersiap dengan gaun pengantinku yang mewah berwarna putih dengan berlian yang menghiasinya hingga terlihat berkilaukan. Tak lupa aku memakai tiara yang sangat cantik dengan permata yang bersinar. Sebuket bunga mawar putih ada di genggamanku. Ibu menutup kepalaku dengan kerudung putih. Segelintir air mata jatuh di pipi ibuku, aku pun mengusapnya lembut.
"Tetaplah tersenyum, Bu...."
Sampailah aku di depan pintu balai istana. Aku menggandeng lengan ayahku sambil terus tersenyum. Suga telah menungguku di dalam sana.
Yoongi POV
"Semua undangan dimohon untuk berdiri.."
Aku tak henti-hentinya tersenyum bahagia hari ini. Aku sedikit merapikan jas berwarna putih yang kupakai agar terlihat lebih menawan sambil sesekali melirik pintu balai istana yang masih tertutup. Aku tidak sabar untuk melihat cantiknya calon istriku itu.
"Pengantin wanita memasuki altar.."
Dan kini aku melihat Putri Jisoo dengan balutan gaun putih berjalan bersama Raja Kim berjalan mendekatiku di tengah ruangan. Aku masih dapat wajah Putri Jisoo samar-samar walau tertutup oleh kain putih yang sedikit tembus pandang itu. Aku menjemput pengantin wanitaku dan menggandengnya berjalan menuju depan altar.
"Kepada seluruh hadirin yang datang, adakah diantara saudara yang keberatan akan pernikahan ini?" tanya sang Pendeta. Para hadirin pun tidak ada yang keberatan atas pernikahan kami.
"Baiklah, kita akan memulainya. Saya akan memberikan pertanyaan dan Pangeran ataupun Putri menjawabnya dengan tegas dan lantang.." pinta sang Pendeta. Aku dan Putri Jisoo pun mengangguk.
"Pangeran Min Yoongi, apakah kau bersedia menerima Putri Kim Jisoo sebagai istri satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidupmu?"
"Ya, aku bersedia.." Aku menjawabnya dengan lantang dan tegas. Begitu pula dengan Putri Jisoo.
"Sekarang ucapkan janji suci ini bahwa kau, Pangeran Min Yoongi, menerima Putri Kim Jisoo menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya. Dalam suka dan duka. Semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat. Untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai. Seperti Tuhan mengasihi hamba-Nya sampai kematian memisahkan.." Aku menarik nafas panjang lalu menghadapkan diri pada Putri Jisoo dan tersenyum padanya.
"Aku, Pangeran Min Yoongi menerima engkau, Putri Kim Jisoo menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya. Dalam suka dan duka. Semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat. Untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai. Seperti Tuhan mengasihi hamba-Nya sampai kematian memisahkan kita.." Begitu pula diucapkan oleh Putri Jisoo.
"Sekarang sematkan cincin yang melambangan cinta yang utuh ini pada jari manis kanan Putri Kim Jisoo.." Aku mengambil cincin emas putih dari kotaknya dan meraih punggung tangan Putri Jisoo lalu mengecupnya sebentar. Aku menarik nafas dan tersenyum lalu menyematkan cincin itu ke jari manis Putri Jisoo. Ia mengusap air mata harunya lalu mengambil cincin dan memakaikannya pada jari manisku.
"Saya persilahkan untuk Pangeran Min Yoongi membuka kerudung Putri Kim Jisoo dan menciumnya sebagai tanda cinta anda sebagai suami dari istri anda sang Putri.." Aku pun mengangguk mendengar perkataan sang Pendeta. Perlahan kubuka kerudung yang menutupi wajah istriku, lalu mendekatkan bibirku pada kedua pipinya dan menciumnya. Tidak lupa aku mencium bibirnya sekilas sembari tertawa kecil.
"Sepertinya pengantin pria kita sangat bersemangat. Baiklah, para hadirin sekalian, dengan ini maka berakhirlah prosesi pernikahan Pangeran Min Yoongi dan Putri Kim Jisoo. Sekiranya saudara dan saudari memberikan keduanya selamat dan doa untuk hidup rumah tangga mereka. Sekali lagi saya tegaskan bahwa mulai detik ini Pangeran Min Yoongi dan Putri Kim Jisoo resmi menjadi suami istri.." Pendeta pun turun dari altar sambil memberi salam pada kami. Aku menatap istriku, Putri Jisoo sambil tersenyum lalu memeluknya erat.
Jisoo POV
Aku merasa sangat lega sekarang. Aku berada di samping suamiku, Pangeran Suga dengan semangat menyalami satu per satu undangan yang hadir dalam pesta pernikahan kami. Sampai mataku melihat ada satu orang yang-
"Pangeran Taehyung?"
Don't forget to give your comment and vote to get the next part. Thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
bangtanverossa👑 [jisooxjimin] ✔️
FanfictionBANGTANVEROSSA: Finding The True Love by chewtrbl Menceritakan Putri Kim Jisoo dari Kerajaan Bangtanverossa yang mulai menemui cintanya. Bertunangan dengan Pangeran Jungkook namun berakhir dengan air mata hingga ia bertemu dengan sosok juru kuda ist...