Enjoy~😄
Siang ini adalah siang yang melelahkan untukmu karena kau harus membantu ibumu pergi ke minimarket untuk belanja bulanan. Kau yang baru saja pulang dari sekolah hanya bisa mendengus kesal sambil menerima nota yang diberikan ibumu. Kau kemudian mengganti pakaian sekolahmu dengan pakaian santaimu lalu bergegas menuju minimarket yang lumayan jauh dari rumahmu itu.
"Eomma. Aku berangkat dulu." ujarmu pada ibumu yang sedang sibuk memasak sebelum kau berangkat.
"Eoh. Hati-hati, ya??" Balas ibumu tanpa menoleh kearahmu.
Kaupun tersenyum lalu pergi keluar dari rumahmu.
>>>(Skip perjalanan)
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, kaupun akhirnya sampai di minimarket yang kau tuju. Kaupun mendorong pintu minimarket lalu masuk ke dalam minimarket itu.
kau kemudian mengeluarkan nota belanja dari kantung celanamu lalu mulai mencari apa yang tercatat dalam nota itu.
"Telur ... sudah, terigu ... sudah, mentega ... sudah, sekarang ... ah minyak goreng." katamu seraya mengecek barang dalam troli yang kau dorong.
Kemudian matamu langsung menangkap bahan yang kau cari, namun letaknya cukup tinggi. Kaupun berusaha meraih minyak goreng itu, namun nampaknya tumpuan kakimu tak seimbang sehingga kau hampir terjatuh. Beruntungnya ada sepasang tangan yang menahanmu sehingga pantatmu tak jadi berciuman langsung dengan lantai minimarket.
"Hati-hati, nona. Bagaimana kalau tadi kau jatuh?" Ujar orang yang menolongmu.
Kaupun menoleh.
Kau kaget.
Dia ... yang menolongmu barusan adalah Joshua, mantan pacarmu. Melihatnya menatapmu khawatir, kau langsung salah tingkah. Kaupun berdeham sebentar lalu bergegas bangun dari tangan Joshua.
"E-eh uhm terima Kasih, Joshua." ucapmu kikuk.
"Sama-sama, (y/n). Tapi mengapa kau tak meminta bantuan pada karyawan disini untuk mengambilkan ini?" Balas Joshua sambil mengambil minyak goreng itu tanpa kesusahan sama sekali.
"Ah itu ... aku ... tidak berpikir tentang itu tadi." balasmu gugup.
'Aduhh kok deg-degan seperti ini sih? Ini Joshua juga mengapa muncul tiba-tiba?' Batinmu.
"Ya sudah. Semua bahan yang mau kau beli sudah ada belum?" Tanya Joshua padamu.
"Sudah kok." balasmu sambil tersenyum singkat.
"Oh. Kalau begitu ayo." ajak Joshua.
"Kemana?" Tanyamu.
"Ya ke kasir dong." balas Joshua sambil terkekeh mendengar jawabanmu.
"Oh. Ayo."ucapmu.
"Tunggu dulu. Apa yang kau lakukan di sini? Kau bahkan tak memegang apa-apa untuk dibeli." tanyamu heran setelah sadar bahwa mantanmu ini tak memegang sesuatu untuk dia beli.
Joshua pun langsung kaget dengan pertanyaanmu. Pasalnya kehadiran dirinya disini hanya untuk melihatmu. Diapun kebingungan. Dia langsung saja mengambil barang disebelah kanannya tanpa melihat dahulu.
"Ah itu. Uhm aku hanya mau beli ini." ujarnya sambil mengambil pembalut.
Kaupun terkekeh geli.
"Kau yakin mau beli itu?" Tanyamu sambil menahan tawamu.
"iya. Memangnya kenapa?" Balasnya sambil menatapmu bingung.
Kaupun mendekat kearah telinganya lalu membisikkan sesuatu.
"Itu pembalut." bisikmu yang langsung membuatnya kikuk dan menaruh kembali pembalut itu.
"A-ah itu ... itu ..." ucapannya terhenti karena kau sudah berbicara lagi.
"Apa kau mengikutiku?" Tanyamu sambil bersedekap.
Kau sungguh sangat mengenal baik mantanmu ini. Dia sudah biasa untuk mengikutimu kemanapun. Beberapa hari yang lalu, saat kau sedang belajar di perpustakaan saja dia mengikutimu. Kau bingung dengan sikapnya.
"Hah~ baiklah. Aku memang mengikutimu" balasnya setelah mendesah pelan.
"Untuk apa kau mengikutiku?" Tanyamu lagi.
"Kau tahu? Aku tidak bisa kalau sehari saja tak melihat wajahmu." Ujarnya yang entah mengapa bisa membuatmu tersipu malu.
'Ah~ rasa ini.' batinmu.
"Entah mengapa aku selalu memikirkan setiap momen disaat kita bersama. Aku merindukan senyumanmu yang selalu membuat hatiku bergetar. Aku merindukan saat dimana kau menangis waktu kau dimarahi ibumu dan membuat bajuku basah karena air matamu." Joshua berhenti sejenak dan menarik napas dalam lalu berbicara lagi.
"Aku merindukan semua tentangmu. Aku merindukanmu. Aku merindukanmu dalam pelukanku. Aku merindukan ciuman selamat malam darimu. Aku merindukan segala sesuatu tentangmu. (Y/n), bisakah kau memulai segalanya dari awal bersamaku?" Ujar Joshua sambil menatapmu dengan hangat.
Kau bingung tak tahu harus berkata apa. Kalau boleh jujur, kau juga merindukan segala tentangnya. Hanya Joshua yang selalu membuatmu uring-uringan dirumah setelah putus dengannya.
"Aku tidak tahu, Josh. Jujur, aku juga sama sepertimu tapi aku masih sakit hati saat kau memutuskan untuk menyudahi hubungan kita saat itu. Kau bilang kau sudah tak mencintaiku lagi." balasmu dengan nada sendu.
"Itu adalah kesalahan terbesarku saat mengatakan hal itu. Aku berbohong bahwa aku sudah tidak mencintaimu lagi. Nyatanya saat ini rasa Cinta itu masih ada bahkan lebih besar dari yang dulu." Katanya yang membuatmu mau tak mau menatapnya tak percaya.
"Saat itu aku terpaksa melakukan hal itu karena aku harus pergi keluar negri bersama orang tuaku. Dan saat itu aku tak mau kau menungguku terlalu lama, makanya aku mengatakan hal itu. Percayalah, rasa ini masih ada." katanya lagi.
"(Y/n), maukah kau memulai kembali semua yang telah kita lalui bersamaku?" Tanya Joshua sambil menggenggam tanganmu.
Kau menutup matamu sejenak lalu membuka matamu dan menatapnya hangat.
"Ya, aku mau." balasmu yang langsung membuat Joshua memelukmu dengan erat.
"Terima Kasih sudah menerimaku lagi. I love you, (y/n). I'll stay by your side and i will never leave you again. Trust me." ucap Joshua sambil mengeratkan pelukannya lagi.
Kau pun membalas pelukannya sambil tersenyum bahagia.
Ada kalanya kau harus memberikan kesempatan kedua bagi yang mau mengulang kembali sesuatu denganmu.
Trust me you'll never know if she/he still love you or not if you didn't gave them the second chance=====
Annyeong, guys!!!
Gimana dengan part ini?? Apakah kurang Bagus, atau masih gaje, kurang romantis atau apa??Aku masih belajar buat merangkai kata-kata romantis jadi maklum kalo masih ada yang kurang Bagus.
Next part ada Jun oppa
Oh ya, jangan lupa vote sama comment-nya ya, guys??
세븐틴 사랑 ❤
arniyulita a.k.a Im Nara
KAMU SEDANG MEMBACA
Carat's Dream
FanfictionIni cuman sarana gue untuk mengekspresikan khayalan gue dan imajinasi gue tentang seventeen. Semua yang gue buat disini cuman imagine doang dan gue harap kalian suka. Ini khusus untuk indonesian's CARAT 😄 Disini kalian yang akan menjadi lawan main...