Seungkwan - Afraid

146 24 0
                                    

Malam ini bulan dan bintang enggan menampakkan diri. Yang ada hanya awan gelap yang menutupi langit. Kau yang sedang sendiri diatas balkon sempat bertanya, apakah langit malam sedang bersedih? Ataukah dia sedang marah padamu? Entahlah kau hanya menunduk dan menenggelamkan wajahmu dilekukkan tanganmu sembari angin malam berhembus pelan melewatimu.

Setelah puas menikmati angin malam, kau kemudian bangun dari dudukmu lalu bergegas masuk kedalam kamarmu sebelum kau masuk angin.

Saat sudah dalam kamarmu tiba-tiba lampu kamarmu padam. Kau adalah orang yang takut gelap. Sontak kau langsung berteriak ketakutan.

"Eommaaaa!" Pekikmu sambil menutup telingamu. Air matamu mulai mengalir dipipiku dan kau mulai terisak.

Tanganmu kemudian bergerak meraih ponselmu yang tadi kau letakkan diatas ranjangmu. Saat tanganmu sudah menggenggam ponselmu dengan cepat kau menekan angka 1 dimana nomor itu adalah nomor sahabatmu, Seungkwan.

Nada sambung terdengar hingga beberapa saat sebuah suara terdengar dari seberang sana.

"Eoh, (y/n)-ah. Kenapa kau menelponku?" Tanya suara diseberang sana. tentu saja itu adalah suara Seungkwan.

"S-seungk-kwan-ah. A-aku hiks a-aku takut. Disini gelap" ujarmu sambil terisak.

Seungkwan pov

Saat ini aku sedang berlatih vocal bersama Jeonghan Hyung dan Woozi hyung.

"We gonna make it shine~" suaraku menutup latihan kami malam ini. Tiba-tiba ponselku berbunyi.

"Eoh? (Y/n)?" Aku bertanya pada diriku sendiri. Untuk apa sahabat tercintaku ini menelponku. Asal kau tahu saja, sebenarnya aku menyukainya entah dari kapan dan dimana. Tapi aku menyukainya saat dia tersenyum, aku menyukai caranya tertawa, caranya menatap seseorang i love everything about her.

Aku kemudian menekan tombol hijau lalu mendekatkan ponselku ditelingaku.

"Eoh. (Y/n)-ah. Kenapa kau menelponku?" Tanyaku. Namun yang kudengar hanyalah isakan dari (y/n).

" S-seungk-kwan-ah. A-aku hiks a-aku takut. Disini gelap" ujar (y/n) dengan isakannya. Pikiranku langsung kalut.

"Tunggu aku. Aku akan segera kesana. Jangan takut, okay?" Ujarku menenangkannya.

Kemudian kuputuskan panggilan lalu bergegas meraih jaketku yang tadi kuletakkan diatas sofa lalu bergegas menuju pintu.

"Seungkwan-ah. Kau mau kemana?" Tanya Jeonghan hyung.

"Ah, hyung. Aku akan pergi kerumah (y/n). Tadi dia menelponku dan dia terdengar ketakutan. Dia itu takut kegelapan. Pasti dirumahnya mati lampu. Aish, hyung pokoknya aku pergi dulu" ujarku lalu berlari keluar.

"Berhati-hatilah" teriak Jeonghan hyung yang masih sempat kudengar.

Author pov

Seungkwan berlari dengan sekuat tenaga hingga akhirnya dia sampai didepan rumahmu yang terlihat tak ada kehidupan karena gelap.

"Haish" sesal seungkwan lalu bergegas mengetuk pintu rumahmu.

"(Y/n)-ah kau didalam? Buka pintunya. Aku sudah datang" ujar Seungkwan khawatir.

Kau yang sedang ketakukan perlahan memberanikan dirimu untuk turun ke lantai bawah untuk membukakan pintu untuk Seungkwan. Dengan langkah yang gemetar kau menuruni satu per satu anak tangga namun tiba-tiba kau terpeleset dan terjatuh diatas tangga yang membuatmu meringis.

"Yah. Gwaenchana? Apa yang terjadi didalam? (Y/n)-ah cepat buka pintunya? Kau baik-baik saja?" Ujar seungkwan tak sabaran karena dia semakin khawatir.

"E-eoh g-gwaenchana" kau menjawab lalu bergegas kearah pintu lalu membukanya.

Saat pintu terbuka, kau langsung memeluk Seungkwan erat dan menumpahkan tangismu.

seungkwan juga membalas pelukanmu dan dia mengusap rambutmu berusaha menenangkan dirimu.

"Shh gwaenchana. Aku ada disini" seungkwan berucap.

Tak lama kemudian tangismu reda meskipun kau masih sesenggukan.

"Akhirnya kau berhenti menangis juga" seungkwan berkata sambil melonggarkan pelukannya. Namun kau justru mengeratkan pelukanmu ditubuhnya.

"Jangan lepas. Aku masih membutuhkan pelukanmu" ujarmu sambil menenggelamkan wajahmu didada Seungkwan. Dia hanya tersenyum senang lalu mengeratkan pelukannya padamu.

"Aigoo" ujar Seungkwan.

"Kau tahu, (y/n)? Aku berharap saat ini aku memelukmu sebagai lelaki bukan sebagai sahabatmu" ucapan seungkwan membuatmu mendongakkan kepalamu dan menatapnya.

Rona merah sudah muncul dikedua pipi seungkwan. Kau sedikit terkekeh melihat wajah lucu Seungkwan.

"Kau memang lelakiku" ujarmu pelan yang membuat Seungkwan tersenyum senang.

"Tapi maksudku, aku...." seungkwan menarik napas dalam lalu melanjutkan kata-katanya.

"Aku menyukaimu. Aku benar-benar menyukaimu, Lee (y/n)" Seungkwan menatap matamu.

Kau langsung tersipu dan menahan senyummu. Kau juga menyukainya. Sangat malahan. Kau tak tahu alasan kau menyukainya tapi setiap kali bersamanya kau selalu merasa nyaman dan merasa terlindungi. Dia selalu ada disaat kau butuh. Dia selalu membuatmu tersenyum dengan tingkah lucunya. Semua hal itu membuatmu menyukainya bukan sebagai seorang sahabat melainkan sebagai seorang lelaki.

"Aku juga menyukaimu, Boo Seungkwan" balasmu lalu berjinjit dan mencium pipinya. Kau kemudian terkejut dengan apa yang baru saja kau lakukan. Kau langsung menutup mulutmu tak percaya. Sedangkan Seungkwan sudah tersenyum seperti orang gila.

"Kau lumayan berani, (y/n)" seungkwan mengerling nakal padamu.

Kini kau yang tersipu dibuatnya.

Seungkwan terkekeh lalu mencium keningmu lamaaaaa.

Kau sempat terkejut namun setelah itu kau memejamkan matamu menikmati sentuhan hangat Seungkwan.

"Terima Kasih sudah menerimaku disisimu sebagai seorang lelaki" Seungkwan berucap disela bibirnya.

Kau hanya tersenyum dan mengangguk.

Tak lama kemudian lampu dirumahmu kembali menyala.

"Eoh? Lampu rumahmu sudah menyala. Masuklah" ujar Seungkwan.

"Tapi aku masih takut. Temani aku sampai aku tertidur, ya? Kumohon, sayang" ujarmu.

"Sayang?" Seungkwan menahan senyumannya.

"Arasseo. Sampai kau tidur" ujar Seungkwan lalu merangkulmu dan kalian berdua masuk kedalam rumahmu.

'Karena cowok sama cewek gak bakalan bertahan hanya sebatas sahabat'

======

Yo readers this is your story~
(Son dambi - wake up new version by me wkwkwk)

Bagaimana, readers tercintaku? Apa kalian suka?

Kalo suka tinggalkan aku jejak kalian ya?

Aku menantikan comment kalian semua ; *

Next part we have, Vernon

세븐틴의 사랑 ❤

arniyulita a.k.a Im nara

Carat's DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang