At the past
Disebuah taman, dibawah sebuah pohon besar, ada sepasang anak kecil yang sedang bermain. Si anak gadis kecil memanggil si anak laki-laki kecil yang bermain disampingnya.
"Hansol-ah, apa besok kau benar-benar akan pergi?" Tanya gadis kecil itu dengan suara imutnya yang sudah mulai serak karna dia sudah mulai menangis.
"Hmm" ujar anak laki-laki kecil itu tanpa menoleh pada gadis kecil yang sementara menahan tangisnya.
"Apa kau akan meninggalkanku?" Tanya gadis kecil itu lagi.
Mendengar ucapan gadis kecil itu, anak laki-laki kecil bernama Hansol itu kemudian bangun dari tempat duduknya dan berdiri disamping gadis kecil itu.
"Aniya. Aku pergi takkan lama. Aku akan kembali" balas Hansol.
"Jinjja? Baiklah. Aku akan menunggumu. Tapi dengan satu syarat!" Ujar gadis kecil itu lagi.
"Syarat apa?" Tanya Hansol.
"Saat kau kembali nanti kita harus berpacaran dan menikah" ujar gadis kecil itu sambil mengusap air matanya.
"Baiklah"
"Janji?" Tanya gadis kecil itu sambil mengancungkan jari kelingkingnya.
"Janji" balas Hansol sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari gadis kecil itu.
Dengan cepat gadis kecil itu melingkarkan sebuah gelang yang lumayan kebesaran ditangan Hansol.
"Jaga ini untukku agar aku dapat mengenalimu nanti" ucap gadis kecil itu sambil tersenyum manis.
Hansol kemudian tersenyum membalas senyuman imut itu yang akan segera dia tinggalkan.
Dan kedua anak kecil itu membuat sebuah tanda pada pohon besar dimana mereka berada. Tanda yang hanya diketahui mereka berdua.
And that little girl was you.
======
At the present
kau sedang mendengus kesal karena sudah mengantri terlalu lama untuk masuk kedalam stadion dimana Seventeen, boyband tercintamu akan melaksanakan konsernya.
"Aish, kenapa lama sekali?" Ujar Hyunrim, sahabatmu yang berada disampingmu.
"Bersabarlah mungkin sedikit lagi" ujarmu yang sebenarnya juga mulai lelah.
"Hing! Aku sudah tak sabar mau melihat Mingyu oppa" ujar Hyunrim sambil menenggak minuman dingin yang entah sejak kapan ada ditangannya.
"Minumlah. Aku tak mau kau mati karena dehidrasi" Hyunrim lalu menyodorkan minuman yang dipegangnya padamu.
"Gomawo!" Ucapmu lalu menerima minuman itu dan menenggaknya hingga tandas.
"Tinggalkan sedikit untuk— yakk kenapa kau menghabiskannya?" Ujar Hyunrim yang melihatmu sudah meremas kemasan minuman yang sudah kau habiskan.
Kau kemudian hanya cengengesan melihat ekspresi sahabatmu.
"Aish jinjja" dengus Hyunrim.
"Yak yak yak. Pintunya sudah dibuka. Kajja" Pekikmu saat melihat pintu stadion sudah dibuka. Kau dan Hyunrim langsung berlari masuk kedalam stadion.
Stadion besar yang kini sudah di-setting untuk konser masih terlihat agak kosong. Dengan agak berlari, kau dan Hyunrim mendekati tempat paling depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carat's Dream
FanfictionIni cuman sarana gue untuk mengekspresikan khayalan gue dan imajinasi gue tentang seventeen. Semua yang gue buat disini cuman imagine doang dan gue harap kalian suka. Ini khusus untuk indonesian's CARAT 😄 Disini kalian yang akan menjadi lawan main...