Woozi - Cute Cousin

286 30 0
                                    

Hope you enjoy~ 😄

~

Kau mendengus kesal saat ibumu menyuruhmu menginap di rumah bibimu karena kedua orang tuamu akan pergi ke luar kota. Mereka tidak ingin meninggalkanmu sendirian di rumah karena takut kau ketakutan.

"Aish, eomma. Aku bisa sendiri. Aku tidak takut kok!" Ujarmu membujuk agar kau tak perlu menginap di rumah bibimu.

"Tapi eomma yang takut kalau kau sendirian. Kau tahu, biasanya kalau dalam drama anak gadis yang tinggal sendirian akan didatangi psikopat dan dibunuh. Ibu tidak mau itu terjadi padamu." ucap Ibumu panjang lebar.

Resiko punya ibu yang suka menonton drama yah ... seperti saat ini.

"Eomma, ini kehidupan nyata bukan drama. Aku akan baik-baik saja."

"Baiklah. Tapi kau harus berjanji pada eomma kau tidak akan terluka atau apapun. Arraseo?" Ujar ibumu sambil mengusap kepalamu sayang lalu mengecupnya.

Setelah itu kedua orang tuamu kemudian berangkat ke bandara. Kau tidak bisa mengantar mereka ke bandara karena ini sudah terlalu malam.

Setelah mobil orang tuamu sudah tak terlihat, kau langsung menutup pintu depan dan berlari ke kamarmu. Kau langsung mengambil laptopmu da melanjutkan drama korea yang sempat tertunda tadi.

"It's time to drakor." ujarmu terkekeh.

Saat sedang asyik dengan drakor-mu itu, kau tiba-tiba mendengar suara ketukan dari pintu depan. Kau kemudian meletakkan laptopmu di atas tempat tidur dan berjalan menuju lantai bawah.

Saat hampir sampai di depan pintu depan, kau kemudian berpikir bagaimana bisa ada orang yang bertamu semalam ini. Kau pun bertambah gugup karena ketukan pintu semakin keras dan keras.

Kau pun berjalan kearah dapur dan mengambil sebuah panci sebagai senjata kalau-kalau yang akan kau temui adalah pencuri. Dengan bersenjatakan panci, kau kemudian memutar kenop pintu secara perlahan.

Saat pintu terbuka, kau langsung saja memukul apapun yang ada di depanmu sambil menutup matamu.

"Aaaa~ siapa kau? Berani-beraninya kau mau merampok rumahku? Aaa~" teriakmu masih dengan memukul membabi buta.

Tuk

Kau kemudian berhenti saat merasakan kau mengenai sesuatu.

"Argh... yak. Kau gila ya? Aish appo." ujar seseorang yang mungkin tadi terkena panci supermu itu.

Kau sontak membuka matamu karena kau mengenali suara ini.

"Woozi?" Tanyamu heran.

"Iya ini aku. Memangnya kau pikir siapa?" Ujarnya ketus sambil mengusap kepalanya.

"Aku pikir kau tadi pencuri. Mianhae." balasmu sambil mempersilahkannya masuk.

"Yak. Kalau aku pencuri aku tak akan memilih rumahmu!" Ujar Woozi ketus. Rupanya dia kesal sekali denganmu.

"Eiii. Kau marah?" Tanyamu sambil mencolek lengannya.

"Ah, molla!" Balasnya ketus.

"Eiiii. Jangan marah oke?" Bujukmu.

Woozi hanya diam.

"Kau mau minum sesuatu?"

Woozi masih diam.

"Baiklah akan kubuatkan kopi." ujarmu final sambil berjalan ke arah dapur.

Langkahmu terhenti.

Carat's DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang