Bagian 31

1.7K 45 1
                                    

Keesokan harinya erlinda, mama, dhefin dan gita kembali mencari erinna. Kali ini mereka dibantu oleh pihak kepolisian dalam mencari keberadaan erinna. Meskipun erinna belum hilang selama 24 jam, tetapi dhefin memaksa kepada om ardi untuk mencari erinna. Karena dhefin tidak tega melihat mama erinna yang terus menangis karena kehilangan erinna.

"Ma, mama tunggu aja di rumah. Aku janji akan bawa erinna pulang ke rumah lagi."bujuk erlinda.

"Ngga, mama gak mau lin. Mama mau cari erinna. Mama mau ikut cari dia, lin."tegas mama.

Erlinda tak bisa berkata lagi. Daripada membuang waktu, pencarian segera dimulai.

Tempat yang akan dituju pun diserahkan pada pihak kepolisian. Mobil dhefin hanya mengikuti jejak mobil polisi.

Tempat pertama yang menjadi target kami adalah kantor andi. Sebelum itu, dhefin memang sudah menjelaskan tentang kronologis kejadian yang ia tahu. Setelah itu, pihak kepolisian segera mengatur strategi. Dan dugaan pertama yaitu kemungkinan erinna diculik oleh papanya.

Perjalanan hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di kantor tersebut. Polisi segera mencari keberadaan andi, namun hasilnya nihil. Andi tidak berada di kantornya dari kemarin. Sekretaris nya mengatakan bahwa andi sedang pergi liburan ke thailand sekaligus memantau proyek baru perusahaan ini.

Namun, pihak kepolisian tidak mempercayai begitu saja. "Fin, biarkan tim kami mengusut kasus ini hingga tuntas. Kamu hanya perlu tunggu di rumah untuk menenangkan bu dewi. Karena kami tidak akan berkonsentrasi bekerja jika bu dewi masih terlihat panik."ucap om ardi.

"Baik om. Dhefin mohon temukan erinna sekarang juga, jika perlu hukum orang yang telah menculik erinna dengan hukuman yang sangat berat."ucap dhefin.

Setelah itu, pihak kepolisian bergerak cepat meninggalkan kantor tersebut dan mulai memasang strategi. Dhefin, erlinda, mama dan gita kembali ke rumah erlinda untuk menunggu kabar dari pihak kepolisian. Meskipun mama sempat memaksa untuk ikut mencari erinna. Namun, erlinda berhasil membujuk mamanya.

"Ma, kita serahin kasus erinna ke pihak kepolisian. Alin yakin pihak kepolisian bakal cepet nemuin erinna."ucap erlinda.

Mama hanya mengangguk lemah, mungkin mama juga sudah lelah karena dari kemarin mama tidak nafsu makan. Mama hanya kepikiran erinna.

Di Rumah Erlinda

Semuanya tak henti-henti berdoa demi keselamatan erinna dan semoga erinna segera ditemukan.

"Tante dewi, lebih baik sekarang tante istirahat dulu. Kalo tubuh tante gak fit, nanti tante gak bisa cari erinna."rayu gita.

Dewi memikirkan perkataan gita. Ya, dia memang butuh istirahat sekarang.  "Yaudah deh mama istirahat dulu. Nanti kalo ada kabar tentang erinna, kalian harus bangunin mama."ucap dewi.

"Oke, siap tante. Ayo tante, aku anter ke kamar tante."ucap gita. Mereka pun berjalan menuju kamar dewi dengan gita yang membantu dewi berjalan. Karena memang, dewi terlihat lemas sekali.

Di ruang tamu ini hanya tersisa dhefin dan erlinda. Dengan fikiran masing-masing. Hingga tiba-tiba suara dhefin lah yang memecah keheningan.

"Lin."ucap dhefin. Erlinda hanya menatap dhefin, tanpa membalas ucapan dhefin. "Gue tau lo capek, gue tau lo sedih dan gue tau lo sangat merasa bersalah. Gue salut sama lo. Lo gak menunjukkan rasa itu semua. Yang lo tunjukkan adalah ketegaran lo. Itu yang buat gue gak bisa berpaling dari lo."ucap dhefin.

Erlinda bergeming, ia masih mencerna setiap kata dari mulut dhefin. Erlinda membalas dengan senyuman sinis.

"Ternyata lo belum move on dari gue ? Terus selama ini kehadiran erinna gak berpengaruh sama perasaan lo ?"ucap erlinda tajam.

"Gue udah coba lin, gue coba buka hati gue buat erinna. Tapi gak bisa, karena di hati gue udah ada seseorang, yaitu lo. Maaf lin, gue udah buat lo kecewa."ucap dhefin.

"Terus apa yang lo harapkan dari gue ? Apa yang buat lo bertahan demi gue ?"ucap erlinda.

"Gue gak tau, gue gak punya alasan kenapa gue pilih lo. Karena bukan gue yang pilih lo, hati gue yang udah simpan nama lo dan gak ada yang bisa gantiin."ucap dhefin.

"Udah, udah. Sekarang bukan waktunya bahas gue sama lo, itu gak penting--"

"Tapi menurut gue itu penting lin, itu menyangkut perasaan gue."ucap dhefin memotong perkataan erlinda.

"Fin, please. Erinna lebih penting."ucap erlinda. Mendengar itu, dhefin tak bisa lagi berkutik. Suasana canggung mulai menyelimuti mereka lagi. Tak ada yang dibicarakan, hanya ada keheningan diantara mereka.

Hingga sebuah ketukan pintu memecah keheningan mereka. Erlinda segera bangkit untuk membuka pintu. Erlinda mendapati seorang pria yang berdiri di balik pintu.

"Ngapain lo kesini ?"tanya erlinda. "Gapapa, gue kangen aja sama lo. Akhir-akhir ini kan gue sibuk kuliah."ucap alex sambil nyengir kuda.  

Dengan santai, alex masuk ke dalam rumah erlinda dan terkejut melihat dhefin yang berada di sana. "Whoa.. Ada lo bro, apa kabar ?"ucap alex. "Baik."ucap dhefin sambil tersenyum canggung. Namun, bukan alex namanya jika ia canggung terhadap orang yang baru dikenalnya. Bahkan kini alex mengajak dhefin untuk ber-high five.

"Ada perlu apa lo kesini ?"tanya alex pada dhefin. Baru saja dhefin hendak membuka mulutnya, erlinda memotong terlebih dahulu. "Yang ada juga, lo ngapain kesini ?"tanya erlinda. "Wah, wah. Santai dong. Gue kesini mau ketemu lo lah. Emang lo gak kangen sama gue ?"tanya alex dengan percaya dirinya.

Erlinda hanya mendengus kesal. "Daripada suntuk gini, lebih baik gue ajak lo makan. Gimana lin ?"ucap alex sambil menaik turunkan alisnya. Mendapat tatapan dari dhefin, alex segera meralat kalimatnya. "Gue ajak lo juga deh. Mau gak ?"tanyanya pada dhefin.

"Gak, gue sibuk."ucap erlinda. "Sibuk apaan ? Lo lagi duduk santai gini."ucap alex. "Gue lagi khawatir tau gak ? Gue lagi nunggu kabar erinna."ucap erlinda. Alex hanya menatap wajah erlinda dengan tatapan bingung.

"Erinna diculik."ucap dhefin. Sontak alex membulatkan matanya tak percaya. "Apa ? Erinna diculik ? Kok lo gak bilang sama gue sih lin ? Dia diculik siapa ?"tanya alex.

"Ya mana gue tau. Makanya gue lagi nunggu kabar dari pihak kepolisian. Jadi, lo jangan ngoceh mulu. Pusing gue dengernya."ucap erlinda.

"Lo tega banget sih sama gue. Masa dia tau kalo erinna diculik, sementara gue gak tau."ucap alex sambil mengerucutkan bibirnya. "Aduh lex, ini tuh bukan saat buat bahas itu. Lebih baik lo doain semoga erinna cepet ketemu."ucap erlinda.

Terima kasih sudah membaca
Jangan lupa Vote dan comment

My Twin Sister (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang