Bagian 5

3.1K 106 0
                                    

"Kalo hubungan lo sama keluarga lo mau kayak dulu lagi. Berarti lo harus mencoba peduli lagi sama mereka."usul Adena.

"Contohnya ?"tanya Erlinda bingung. "Ya contoh kecilnya sih lo mulai dari bikin sarapan buat mama dan adik kembar lo, it's easy right ?"usul Adena. "Ngga ada cara lain ?"tanya Erlinda, sepertinya itu akan sulit untuk dilakukan menurutnya.

"Udah lo coba dulu deh, sebentar lagi istirahat selesai. Kita ke kelas sekarang aja deh."ucap Adena.

Di Kelas Erlinda

Bayu, sang ketua kelas maju ke depan untuk mengumumkan sesuatu. "Guys..Ujian praktek seni budaya nanti, pak amir minta kita nyanyi per grup. Satu grup 2 orang."ucap sang ketua kelas.

Erlinda jadi ingat dengan saudara kembarnya, Erinna. Erinna memang sangat pandai sekali menyanyi. Di ruang keluarganya, banyak sekali piala-piala milik Erinna dan erlinda. Erinna dengan kemahirannya bernyanyi dan Erlinda yang jago karate.

"Lin.. gimana kalo kita latihan di rumah lo nanti. Biar gue bisa tau rumah lo, mama lo sama saudara kembar lo."ucap Adena. "Kalo mau ngomongin tentang keluarga gue jangan keras-keras. Gue gak mau orang orang tau kalau gue punya kembaran."ucap Erlinda sinis. "Iya..iya.. sorry"ucap Adena.

Pulang Sekolah

"Lin liat deh itu mobil keren banget. Kayaknya belum ada deh di sekolah ini yang bawa mobil sekeren itu."ucap Adena dengan mata berbinar. Erlinda tak memperdulikan ucapan sahabatnya itu. Mereka fokus berjalan menuju gerbang sekolah, namun ada seseorang yang memanggil Erlinda.

"Alin."panggil orang tersebut. Erlinda kaget, seingatnya tidak ada di sekolah ini yang tahu nama kecilnya bahkan sahabatnya pun tidak tahu. Tapi sepertinya ia sudah tak asing lagi dengan suara itu. "Kenapa lin ?"tanya Adena yang memang bingung karena sahabatnya tiba-tiba diam mematung.

Orang tersebut berlari dan menghampiri Erlinda. "Akhirnya gue ketemu lagi sama lo, gue tadi tanya sama mama ternyata lo sekolah disini. Terus gue juga tanya sama siswa-siswa yang lewat dan sekarang kita ketemu lagi."ucap orang tersebut dengan wajah tanpa dosanya.

Erlinda ingat sekarang, dia adalah kekasih pertamanya yang meninggalkan kenangan yang sangat manis dan juga pahit untuknya. Alex Pratama, ya cowok itu adalah mantan kekasih erlinda yang meninggalkannya saat ia butuh seseorang yang bisa melindunginya saat ia kehilangan sosok ayahnya.

Erlinda yang masih menyimpan benci kepada alex, mencoba menghindari alex. "Alin kamu mau kemana ?"tanya alex dan menahan agar erlinda tidak pergi. Erlinda tidak ingin sahabatnya berpikir macam macam tentang alex, akhirnya ia menyuruh Adena untuk pulang duluan. Meskipun Adena sempat khawatir dengan Erlinda. Namun Erlinda meyakinkan Adena bahwa ia tidak akan apa-apa. Ia harus menyelesaikan urusannya dengan alex sekarang juga.

Erlinda membawa alex menjauh dari kawasan sekolah. "Alin aku kangen banget sama kamu."ucap alex membuka suara. "Gampang banget lo ngomong kalo lo kangen sama gue. Kemana aja lo selama ini ? Lo ninggalin gue tanpa alasan. Lo ninggalin gue saat keadaan gue sedang rapuh. Dan sekarang lo datang dan bilang kalo lo kangen sama gue ?"ucap Erlinda sambil tersenyum sinis.

"Maafin gue lin, gue ngaku gue salah. Gue ngga sempet ngabarin lo kalo gue pindah sekolah ke luar negri."ucap alex. "Lo gak usah temui gue lagi, karena pada saat lo mulai pergi dari kehidupan gue tanpa alasan gue udah putusin lo!"jawab Erlinda dengan nada penuh kebencian.

"Alin lo berubah, lo bukan alin yang gue kenal."ucap alex tak percaya. "Ini semua karena lo!"ucap Erlinda sambil pergi meninggalkan alex. Erlinda semakin bingung, ia sudah melupakan semua kenangannya bersama alex. Namun, apa maksud pria itu datang lagi di kehidupan Erlinda ?

Jujur, alex adalah mantan pertama dan terindah bagi Erlinda.Alex adalah kakak kelasnya dulu saat ia masih duduk di bangku SMP. Selain itu, alex juga ketua dari eskul karate yang ia ikuti. Ia mulai menyukai pria itu dan mereka pun resmi berpacaran. Alex adalah tipe cowok yang baik, lucu walaupun tak romantis dan tapi dia perhatian.

Sampai akhirnya alex meninggalkan Erlinda dan itu adalah kesalahan terbesar yang dilakukan alex.

Rumah Erlinda

Beberapa langkah lagi, Erlinda sudah sampai di rumahnya. Namun, ia melihat ada sebuah mobil berhenti di depan rumahnya. Erlinda pun menghentikan langkahnya, melihat siapa yang keluar dari mobil tersebut. Dan ternyata, itu adalah Erinna dengan seorang cowok. Erlinda tak bisa melihat jelas siapa cowok itu. "Siapa tuh ? Pacarnya erinna kayaknya."ucap Erlinda pada dirinya sendiri. Tanpa sadar bibir Erlinda membentuk senyuman kecil. Ia merasa senang jika Erinna memiliki pacar, karena Erinna adalah tipe cewek yang sangat susah untuk didekati cowok.

Sesudah mobil itu pergi, Erlinda melanjutkan langkahnya menuju rumah. Saat masuk ke dalam rumah, ia menemukan mama dan adiknya sedang berada di ruang tamu.

"Erlinda sini duduk."ucap sang mama sambil menepuk sofa di pinggirnya. Erlinda pun menurut, sedikit demi sedikit ia sudah bertekad untuk mengubah kembali sikapnya demi keluarganya.

"Malam ini mama mau ngajak kalian makan malam di luar. Ngga jauh kok, cuma di Restoran depan komplek. Mau ya ?"pinta sang mama. "Oke ma, arin ganti baju dulu ya."sahut Erinna sambil berlalu pergi ke kamarnya untuk mengganti baju. Sebenarnya ini memang moment yang pas untuk ia memperbaiki hubungannya bersama mama dan adiknya. Tetapi hatinya sudah dipenuhi lagi oleh rasa kebencian karena kedatangan alex.

"Alin gimana ?"tanya mama kepada Erlinda. "Ah maksud mama Erlinda gimana ? Kamu mau kan makan malam sama mama dan erinna ?"tanya sang mama hati-hati agar Erlinda menyetujui ajakannya. "Iya."sahut Erlinda ketus dan pergi ke kamar meninggalkan mamanya.

Dewi sedikit lega karena akhirnya sang anak sulung mulai menjawab pertanyaan yang ia tanyakan meski jawabannya masih ketus.

Restoran

Mereka pun memesan makanan dan memakan makanan mereka dalam keadaan diam. Selama kurang lebih 30 menit mereka berada di dalam restoran tersebut. Mereka pun memutuskan untuk pulang, saat Erlinda hendak menarik pintu restoran untuk melangkah keluar. Ia dikejutkan dengan sosok laki-laki yang tadi siang bertemu dengannya, Alex.

Erlinda cukup terkejut. Mengapa bisa ia bertemu dengan alex saat ia bersama Erinna dan mama ?
Namun, ia berusaha bersikap setenang mungkin dan menganggap bahwa ia tak pernah mengenal alex.

"Alin ? Hahaha kita ketemu lagi. Emang ya kalo jodoh itu gak akan kemana." Alex melihat disana ada juga mama alin dan saudara kembar alin yaitu arin. Ya, ia masih mengingat itu karena memang nama mereka cukup mudah untuk dihapal, ditambah satu lagi sahabat mereka yaitu agit.

"Alex ?"tanya dewi."Mama pake nyapa segala lagi sama cowok ini"batin Erlinda kesal. "Iya ini ka alex, ka alex kemana aja ? Kok gak pernah nongol lagi ?"tanya Erinna. "Iya ma, aku sekolah di luar negri. Kemarin baru sampai di indonesia."jawab alex sambil tersenyum.

Erlinda pun semakin tidak betah dengan situasi seperti ini. Ia memilih untuk meninggalkan orang-orang yang sedang melepas rasa rindu mungkin ?

Terima kasih sudah baca cerita ini...
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Comments kalian..
Kalo ada kritik dan saran silahkan tulis di komentar..

My Twin Sister (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang