Bagian 36

1.7K 45 0
                                    

Hari demi hari berlalu, erinna belum menunjukkan perkembangan yang pesat. Malah sering kali kondisi tubuhnya melemah. Erlinda turut prihatin dengan keadaan itu, ia tidak tega melihat kembarannya yang begitu tersiksa karena penyakit yang dideritanya.

Seperti saat ini, erlinda dan alex sedang menemani erinna yang baru saja menjalani kemoterapi.

"Kak, kok aku gak pernah liat kak dhefin. Kak dhefin kemana?"tanya erinna.

Erlinda diam, matanya menunjukkan kemarahan dan itu terlihat oleh alex. "Dhefin lagi sibuk rin."ucap alex akhirnya.

"Gak, lo gak boleh ketemu dhefin."ucap erlinda tajam. Erinna bingung, pasti ada yang disembunyikan oleh kakaknya. Sebenarnya dhefin kemana?

Tiba-tiba ponsel alex berdering nyaring. "Gue angkat telfon dulu."ucap alex dan langsung pergi keluar kamar rawat erinna.

Tak lama, alex kembali masuk ke dalam kamar rawat erinna. "Lin, gue mau ngomong sama lo."ucap alex serius.

Erlinda hanya menaikkan alisnya. "Lo gak bisa ngomong disini? Lo gak liat gue lagi jagain erinna?"ucap erlinda sinis, karena erinna yang sebelumnya bertanya tentang dhefin.

"Lo harus tau lin. Ini penting banget. Lo ikut gue sekarang."ucap alex sedikit memaksa. Alex membuka pintu kamar rawat erinna, dan kebetulan seorang suster hendak masuk ke dalam kamar ini.

"Sus, saya mau minta tolong. Tolong jaga dulu adik saya, karena saya ada urusan mendadak. Cuma sebentar kok sus, habis itu saya akan cepat kesini lagi."ucap alex.

"Baik, saya akan menjaga pasien ini karena memang ini adalah kewajiban saya."ucap suster berkaca mata itu.

Erinna bingung dengan permintaan alex. "Rin, gue keluar dulu. Kalo ada apa-apa, lo bisa langsung telfon gue."ucap erlinda sebelum pergi dari kamar erinna.

Erinna hanya bisa mengangguk, walaupun ia sangat bingung dengan situasi ini.

Alex akhirnya berhenti di taman rumah sakit. Setidaknya erinna tidak bisa mendengar percakapan ia dan erlinda.

"Lin, tadi gue dapet telfon dari pihak kepolisian dan katanya om andi mau kesini buat jenguk erinna."ucap alex to the point.

Erlinda membulatkan matanya. Amarahnya langsung memuncak begitu saja.

"Gak, papa gak boleh jenguk erinna. Mama sama erinna gak boleh tau kalo papa mau kesini. Gue mohon sama lo, cegah papa buat kesini. Gue gak mau tau pokonya papa gak boleh kesini."ucap erlinda.

"Katanya om andi kesini bukan cuma jenguk erinna. Tapi ada sesuatu yang harus om andi beritahu sama lo."ucap alex.

"Ck, apalagi sih? Lex, gue mohon cegah papa supaya gak datang kesini. Gue gak tau gimana kondisi mama apalagi erinna yang lihat kedatangan papa nanti."jawab erlinda.

"Tapi lin, om andi kesini sama pihak polisi. Pasti dia gak akan berbuat macem-macem."bujuk alex.

"Gak, apapun alasannya papa gak boleh kesini."jawab erlinda mantap. Alex bingung, harus mengatakan apa kepada pihak kepolisian. Erlinda memang tipe orang yang keras kepala sehingga sangat sulit untuk dibujuk.

"Pokoknya papa gak boleh kesini. Kalo sampe papa bisa kesini, gue gak mau kenal sama lo lagi."ucap erlinda sambil meninggalkan alex.

Alex segera menghubungi pihak kepolisian dan mengatakan bahwa kondisi erinna sedang tidak memungkinkan untuk dijenguk.

***

Dhefin sedang termenung di balkon kamarnya. Lebih tepatnya itulah kegiatan yang lebih sering ia lakukan akhir-akhir ini.

My Twin Sister (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang