He's my Troublemaker
Story by ⬆
Hari ini, Vanessa merasa enggan untuk masuk sekolah seperti biasa. Tetapi mama dan papanya menyuruh Vanessa untuk tidak mencoba membuat berbagai macam alasan agar dirinya tidak masuk pada hari ini. Dengan menghela napas kasar, Vanessa melangkah keluar rumah dan melihat supir pribadinya sudah siap membukakan pintu mobil.
"Pak, anterin Vanes ke rumah Amel," pintanya.
"Maaf non, bapak tidak bisa melakukan hal itu," ucap supir tersebut.
"Loh kenapa memangnya pak?" tanya Vanessa heran.
"Tuan tengah memperhatikan non Vanes," serunya menunduk.
Vanessa menoleh ke belakang dan melihat papanya tengah berdiri di depan teras untuk melihat anak perempuan satu-satunya itu pergi. Tanpa berbasa-basi Vanessa langsung masuk ke dalam mobil untuk segera pergi menuju sekolah. Tidak sampai satu jam, Vanessa keluar dari dalam mobil dan melihat suasana sekolahnya terlihat begitu sepi.
Sesampainya Vanessa diambang pintu kelas dan membukanya, seragam Vanessa langsung basah kuyup akibat seseorang yang dengan sengaja menaruh ember di atas pintu kelas. Saat itu juga teman-teman sekelas Vanessa langsung menertawakan dirinya.
"Minum tuh air bekas pel!" teriak salah satu siswi dengan penuh kemenangan.
Vanessa tidak berani melawan. Dia hanya menatap dengan kesal teman-teman sekelasnya. Sampai pada akhirnya, salah seorang siswa mendatangi keributan tersebut dan keadaan di sekitar mereka mendadak hening. Pundak kanan Vanessa langsung diraih olehnya dan mereka segera pergi meninggalkan kelas.
"Udah berapa kali gue bilang, lo harus berani ngelawan mereka. Jangan malah diem aja," seru siswa tersebut.
Mereka tiba di depan toilet perempuan. Siswa tersebut membuka isi tasnya dan melempar seragam olahraga beserta handuk miliknyayang biasa ia pakai saat latihan basket ke arah Vanessa. Dengan sigap, Vanessa langsung menangkap seragam serta handuk tersebut ke dalam dekapannya.
"Pake itu biar lo ngga masuk angin," pintanya.
"Terus lo?" tanya Vanessa.
"Udah. Itu urusan gue," jawabnya santai.
Vanessa langsung masuk ke dalam toilet untuk segera mengganti seragam sekolahnya. Setelah selesai, ia segera berjalan keluar dan melihat beberapa siswi tengah mengelilingi Adam.
Seorang siswa yang membantu Vanessa akhir-akhir ini bernama Adam Alexander. Banyak siswi di sekolahnya sangat begitu mengidolakan Adam karena siswa tersebut adalah seorang kapten basket. Selain menjadi kapten basket, wajah putihnya yang tampan bagaikan oppa-oppa Korea, membuat mereka merasa terpana. Belum lagi saat Adam tersenyum, walaupun lelaki itu tidak memiliki lesung pipi, tetapi mereka tetap melihat raut manis dari Adam sendiri. Tingginya diperkirakan 178 cm dan tidak ada yang tau berapa berat badannya. Bukan berarti Adam terlihat gemuk, tubuhnya sangatlah atletis dengan perut kotak-kotak seperti roti kasur.
Sesaat semua siswi mengagumi dirinya, lain hal dengan Vanessa. Kehadiran siswa baru nan tampan tersebut di sekolahnya, sama sekali tidak diharapkan oleh Vanessa. Ini akan menjadi permasalahan yang baru setelah kepergian temannya bernama Tian karena pindah sekolah.
Dan hal itu benar terjadi.
---
Vanessa masuk ke dalam kelasnya setelah guru mereka masuk. Dia langsung duduk di dalam dengan seluruh pandangan mata teman-temannya mengarah ke dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story by WaVers_
RandomSemua cerita dalam satu episode [One shoot] yang hanya akan terbit disetiap rabu dan sabtu. Pastikan kamu menambahkan cerita ini ke dalam daftar kesukaanmu agar dapat pemberitahuannya.💞💕 ⛔Dilarang keras untuk meng-copy paste ya😊⛔ ✔ Teenlit ✔ Roma...