13
Kaefsi ❌ @WaVers_
Story by ⬆
Tak ada suara langkah dan hanya bisikkan kecil keluar masuk telinganya membuat seluruh tubuhnya gemetar, sesosok bayangan mendekat dan Helena hanya bisa menutup mata dan menundukkan kepala. Air mata lolos begitu saja..
Helena menepis tangan yang telah mendarat sempurna di bahunya dan mencoba berlari, namun gagal! Pergelangannya dicengkram kuat dari belakang, "gw masih pengen idup!" jeritnya. Sosok di belakangnya memnggil dan membuat Helena menoleh setelah suara yang familiar itu terdengar.
"Lo!!"
"ngapain malem-malem disini?" Helena memeriksa sekitar yang sudah mulai terang dengan cahaya lampu taman, bukankah tadi mati listrik?
"listrik nya udah nyala ya?"
"ngomong apaan sih lu? Gw dari tadi di sini manggil lu yang tiba-tiba jerit gak jelas.. Mending tidur sono" Dean menjitak keningnya, "gw gak boong, tadi tuh sempet mati listrik terus ada..."
"ada cewe yang duduk di bangku pake baju putih gitu?" potong Dean sebelum Helene menyelesaikan perkataannya, "lu tau?"
"kayaknya lu kebanyakan nonton film deh, udah ah gw ngantuk mending kita balik ke kamar aja" sahut Dean membalik badan lalu mulai berjalan.
Helena masih membayangkan apa yang baru saja ia lalui, terlebih soal wanita yang duduk di bangku taman belakang hotel. Sosok itu terasa tidak asing, bagaimana Dean tidak merasakan apa yang ia rasakan? Bulu kuduknya mendadak menegang, Helena segera menarik selimut dan mencoba tidur.
***
Pagi menjelang, pikiran Helena masih tetuju pada kejadian semalam yang berhasil membuatnya tida nyenyak tidur, semua itu membuat pertanyaan besar dalam kepalanya yang menjurus pada rasa penasaran. Ada bagian dari dirinya yang ingin mencari tau.
Untungnya penginapan menyediakan sarapan pagi, walaupun tidak seberapa yang penting kocek mereka bisa di pergunakan untuk bersenang-senang. Rasya dan Thio mengambil lauk lebih dulu, sementara Helena juga Dean mencari tempat karena pengunjung yang ramai.
Pandangan Helena tertuju pada bangku di sudut ruangan, bangku yang terlihat usang mungkin karena lama tidak di gunakan. Tak lama wanita yang sangat mirip atau lebih tepatnya memanglah wanita yang semalam ia lihat di bangku taman duduk disana. Dengan pakaian yang masih sama.
Mengedipkan mata beberapa kali untuk memeriksa apakah ini bukan mimpi, wanita itu benar-benar nyata. Tak lama ada orang lain yang duduk dengan wanita tersebut, seorang lelaki. Apa mereka adalah pasangan? Helena semakin penasaran dengan sosok itu.
Bola mata mereka bertemu, seketika Helena meringis kesakitan dan semua pandangannya buram. Sekitarnya berubah menjadi abu-abu dengan situasi yang berbeda. Dean yang melihat kondisi Helena segera memeluk sahabatnya itu.
Menepuk-nepuk lembut pipi Helena, "lo kenapa? Sakit?" tanya Thio cemas, "Len" Rasya memegang bahu Helena
"mending lo istirahat aja" saran Thio, "gw gak papa, tadi maag gw kambuh" bohonh Helena, tidak mungkin ia menceritakan masalah ganjal ini pad sahabatnya. Responnya pasti tidak berbeda jauh seperti Dean semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story by WaVers_
AlteleSemua cerita dalam satu episode [One shoot] yang hanya akan terbit disetiap rabu dan sabtu. Pastikan kamu menambahkan cerita ini ke dalam daftar kesukaanmu agar dapat pemberitahuannya.💞💕 ⛔Dilarang keras untuk meng-copy paste ya😊⛔ ✔ Teenlit ✔ Roma...