He's My Husband
Between Love and HateStory by ⬆
Runner-Up at 1st Story Contest 2017
Sebuah perusahaan yang memiliki pengaruh besar di negara ini. Perusahaan yang banyak menyumbangkan donasi besar dan juga pajak yang besar. Biarpun perusahaan ini adalah perusahaan yang sangat dihormati, disegani, dan ditakuti oleh seluruh masyarakat sekaligus pemerintah. Tapi bagiku perusahaan ini bagaikan neraka. Tidak hanya aku, tapi para karyawati yang bekerja di kantor ini sangat tersiksa. Kenapa tidak! Perusahaan ini adalah perusahaan yang memiliki peraturan yang tidak masuk akal. Perusahaan yang selalu memerioritaskan laki-laki daripada perempuan.
Kupikir sekarang ini bukanlah zaman perang maupun zaman perbudakan, tapi sekarang adalah zaman globalisasi. Dimana zaman yang sudah memperlakukan para wanita samarata dengan para laki-laki. Aku tidak bisa tahu mengapa bos kami memberi peraturan aneh seperti ini, entah untuk kesenangan tersendiri atau masalah pribadi ataupun itu ada tujuan tertentu. Yang jelas aku sangat membencinya.
Benar, aku sangat membenci bosku itu. Karena dialah yang telah membangun perusahaan ini, dialah yang telah memberi peraturan konyol seperti ini, dan dialah yang membuat hidupku tersiksa. Dialah yang membuat hari-hariku bagaikan neraka, dialah yang membuat aku harus menahan amarah, kekesalan dan menguji tiap kesabaranku. Aku bisa gila setiap kali aku bertemu dengannya, saking gilanya, rasanya aku ingin menerkamnya hidup-hidup. Aku benar-benar ingin pergi dari dunia ini. Mau sampai kapan aku hidup seperti budak, aku juga ingin sukses, bisa naik jabatan dan bisa berkarir seperti wanita hebat diluar sana. Setidaknya, semua usahaku di bangku kuliah tidaklah sia-sia. Tapi apalah dayaku, takdir membuatku tidak berkutik sama sekali. Karena apa, orang yang paling kubenci itu tak lain adalah suamiku sendiri. Ya! Bosku adalah suamiku. Aku ulangi lagi, dia adalah suamiku.
"Aurora! Kau diminta bos untuk menemuinya!" ucap salah satu rekan kerjaku yang bernama Claudy. Mendengar ucapannya membuatku berdecak kesal dan memutarkan bola mataku, tanda bahwa aku sangat malas untuk melihat wajah orang yang paling kubenci itu. Aku pun menghela napas dengan kasar dan mencoba menyiapkan diri apabila nanti aku akan berdebat dengannya lagi atau tidak.
Sesampai di titik pintu ruangannya, aku mencoba kembali menarik napasku dan berdiri dengan tegap. Agar aku tidak terlihat seperti wanita lemah yang dapat di perlakukan sesuka hatinya. Aku pun mulai memasuki ruangan tersebut, saat itu aku sudah melihat wajah yang sudah tersenyum menyambutku. Tapi aku sangat tidak menyukai senyuman busuknya itu. Kuakui dia sangat tampan dan menawan, dan senyumnya yang sangat manis, tapi jika mengingat sikapnya, membuat semua itu menjadi kebalikannya.
"Ada apa mencariku?!" tanyaku ketus dan memalingkan wajahku darinya. Karena aku sudah muak untuk menatapnya setiap hari. Baik itu di rumah maupun di kantor.
"Aurora, kenapa kau bersikap seperti itu? Aku ini bosmu, seharusnya kau harus bersikap lebih sopan lagi? Tidak bisakah kau memasang wajah manis setiap bertemu denganku?"
"Aku tidak perlu bersikap sopan pada orang sepertimu! Daripada kita berdebat panjang yang tidak ada ujungnya, sebaiknya katakan kenapa kau memanggilku?" tanyaku to the point. Dan dia memberiku reaksi tertawa, akupun mengernyitkan dahiku, karena aku tidak mengerti kenapa dia bisa tertawa seperti itu.
"Kau tidak sabaran sekali Mrs. Jay, aku baru saja mau mengatakannya" ucapnya membuatku semakin kesal, lagi-lagi dia memanggilku dengan sebutan Mrs. Jay. Sebutan itu akan selalu mengingatkanku pada sebuah ikatan yang begitu kuat dengannya. Aku benar-benar membencinya. Rasanya telinga ku menjadi berasap setiap kali mendengarnya. Melihat wajah kesalku, membuat dia semakin kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story by WaVers_
RandomSemua cerita dalam satu episode [One shoot] yang hanya akan terbit disetiap rabu dan sabtu. Pastikan kamu menambahkan cerita ini ke dalam daftar kesukaanmu agar dapat pemberitahuannya.💞💕 ⛔Dilarang keras untuk meng-copy paste ya😊⛔ ✔ Teenlit ✔ Roma...