20. [Mystery] Psycho Spy (Part 2)

12 0 0
                                    

Sebelumnya, Ken, Valerie, Sam, Ray, dan Lovi memutuskan untuk menyamar di sekolah lain—maksudnya sekolah si psikopat dari kabar yang mereka dengar di mading sekolah sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengungkap kasus pembunuhan yang selama ini dilakukan oleh seorang psikopat dimana para korbannya kebanyakan dari kaum laki-laki, yang pernah dekat dengan Luna tentunya. Seketika hal tersebut membuat mereka berlima merasa tercengang.

Kali ini, Ken dan keempat sahabatnya itu berencana untuk memecahkan semuanya. Pada bagian cerita kali ini, akan dituntaskan kasus psikopat yang terjadi di sekolah tersebut, bukan sekolah yang mereka tempati pada asalnya. Selamat membaca.

***

Keesokan harinya, di kelasnya Ken, seorang guru seperti biasanya memasuki kelas tersebut. Di depan kelas, ternyata beliau tidak sendirian. Di sampingnya, sudah ada seorang murid baru yang akan menjadi penghuni kelas ini mungkin untuk beberapa bulan ke depan—semoga saja. Nah, setelah kedatangan murid baru tersebut, guru itu berkata ke semua murid yang beliau ajar, “Nah, muridku sekalian. Sekarang ini, kita kedatangan seorang murid baru di kelas ini. Silakan perkenalkan diri kamu.”

Guru itu mempersilakan kepada orang itu untuk memperkenalkan dirinya. Perkenalan diri pun dimulai.

“Hai, teman-teman. Selamat pagi. Sebelumnya izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Faridatul Ridho. Saya biasa dipanggil Ridho. Saya murid pindahan dari luar kota. Salam kenal ya, semuanya,” ujar murid baru yang ternyata dia itu adalah seorang cowok. Seketika itu pula pandangan beberapa gadis di kelas tersebut teralihkan ke cowok tersebut. Pasalnya, pasti mereka kira bahwa ....

“Wah cowok baru itu ganteng amat!”

“Iya tampan banget! Jadi suka kita mandangnya!”

“Kapan ya aku bisa jadi pacarnya?”

“Ya kapan-kapanlah.”

Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut beberapa gadis yang ada di kelas tersebut. Suasana menjadi sedikit ricuh karena beberapa orang tersebut. Sedangkan Luna yang duduk di belakang Ken—sendirian lagi—pun hanya bisa diam tidak bersuara sedikit pun. Setelah memperkenalkan dirinya, guru itu mempersilakannya untuk duduk seraya berkata, “Nah, Ridho, silakan duduk di tempat yang kosong ya, yaitu di samping Luna.”

Kebetulan di samping tempat duduk Luna itu kosong jadi Ridho bisa duduk di sana. Apalagi ketika cowok itu memandang cewek yang bernama Luna itu, hatinya langsung jatuh kepada perempuan tersebut. Seketika itulah yang membuat para gadis lainnya merasa iri kepada Luna. Pasalnya, Luna itu sangat beruntung karena dihampiri oleh cowok baru seperti Ridho. Tetapi Ridho dan Luna tidak pernah mempermasalahkan itu. Asal baik, maka hubungan mereka akan berjalan dengan baik dan semestinya.

***

“Namamu siapa? Aku Ridho,” ujar cowok itu memulai pembicaraan.

Ceritanya, Ridho mengajak ngobrol pada Ken yang duduk di depannya. Pasti terasa aneh jika seorang cowok hanya mengenal seorang cewek sebagai seorang teman di sekolah—maksudnya di kelas yang dia tempati sekarang.

Ken yang sedari tadi diam untuk sementara itu hanya menjawab dengan dua kata, “Aku Ken.”

Seketika itu pula, Ken dan Ridho saling berjabat tangan. Lalu, Ridho pun meminta sesuatu. “Eh, Ken. Aku pengen ke kamar kecil, tapi sayangnya aku tidak tahu tempatnya. Bolehkah kau menemani aku ke sana?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random Story by WaVers_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang