Menjelang malam, dua pasang kekasih ini tengah menikmati pesanan mereka.
"Btw, setelah ini pulang, tapi kamu tungguin aku, oke? Aku mau main, bosen di apartement." ucap Pricilla sembari sibuk menghancurkan makanan yang berada di mulutnya.
Gery menyodorkan Pricilla segelas minuman."Makan dulu, ngomongnya entar."
Pricilla tersenyum lebar. Lantas mengecup pipi kanan kekasihnya, sontak membuat Gery terkejut. Pricilla kembali tersenyum, tersipu malu karena ulahnya.
"Nakal banget sih Pric? Rame Pric, rame. Nggak punya malu banget." Gery panik, memandang sekeliling dengan perasaan tidak tenang.
Beruntungnya, tidak ada satu orang pun yang melihat kejadian tadi. Pipi merah Pricilla terlihat nyata, tanpa ada dusta. Gemas, Gery benar-benar gemas. Tanpa sadar tangannya mencubit pipi bapao Pricilla.
"Anjay! Sakit tau, memang nggak punya malu kan aku? Kalau punya malu nggak bakalan aku lakuin." balas Pricilla tidak kalah gemasnya.
Gery bangkit dari duduknya, hendak meninggalkan Pricilla sebentar.
"Oke, kamu memang nggak punya malu. Tunggu bentar ya? Aku mau pesenin buat Michelle.""Nitip banget itu bocah, ya udah sana. Jangan kelamaan, kalau aku dibawa pulang orang nyesel kamu." goda Pricilla dengan kekehan kecilnya.
Gery menggelengkan kepala, tidak karuan dengan kelakuan Pricilla. Dirinya segera pergi meninggalkan Pricilla, hanya sebentar.
⚫
Gery tengah memainkan kakinya tidak tenang, menunggu kekasihnya yang sedang membersihkan diri.
"Weh---- artisnya pulang." oke, Setidaknya ada teman untuk Gery mengobrol, sambil menunggu Pricilla selesai.
"Gila, Pricill pulang-pulang bawa satpam baru," ucap Via dengan tawa candanya.
Gery segera bangkit berdiri, kemudian ia menjitak kepala Via cukup keras.
"Anjing banget sih Vi,"
"Baperan amat Ger? Maksud Via itu, satpamnya itu---- ya satpam hati Pricilla, ya nggak Vi?" Ify membelas sahabatnya, kemudian disusul kekehan geli dari Via.
"Tai banget lo berdua, sana mandi, cantik kok bau." cibir Gery yang kemudian kembali mengambil posisi duduknya.
"Cantik juga manusiawi kali, cantik nggak boleh bau apa?"
Gery mengedikkan bahunya, "Bacot mulu, mandi sana."
"Mandiin dong bang----" ujar Via dengan nada lebaynya, membuat Gery ngeri.
"Tai, ngakak---- udah Vi, nanti yang punya marah."
Keduanya berlalu, meninggalkan Gery yang tengah ditemani segelas kopinya.
"Ngobrol sama siapa? Duo kadal?"
Suara Pricilla berhasil menyadarkan Gery dari fokusnya dengan ponsel, ia menoleh ke arah kekasihnya yang telah terlihat rapi.
"Via sama Ify?"
Pricilla mengangguk, kemudian meneguk segelas susunya.
"Iya lah, berangkat sekarang?"
"Sekarang aja, ayo."
⚫
Memakan waktu lima belas menit untuk sampai di rumah Gery, kini dua pasang kekasih ini telah berada di rumah Gery, ditemani Michelle juga Indra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Loyal
Teen FictionIni hanya sebuah kisah antara dua manusia yang telah berpisah dan kembali lagi untuk menjalin sebuah hubungan. Namun, takdir memang tidak pernah bisa di lawan, Tuhan kembali memperpisahkan mereka. Hanya ada satu alasan mengapa Tuhan tidak membiar...