sembilan belas: Pertanda?

98 11 1
                                    

   Dua minggu belakangan ini sepesang kekasih yang sering menghabiskan waktu bersama, sekarang justru jarang bersama. Ada berbagai alasan yang masuk akal dan ada juga yang tidak masuk akal.

   "Kok belakangan ini gue jarang lihat lo sama Gery ya?" pertanyaan yang dilontarkan Via sangat tertuju untuk Pricilla.

   "Ya mau gimana lagi? Orang sama-sama sibuk kan? Dia-nya juga nggak peka, kalau memang sayang ya kesini donk, main bentar kan nggak apa-apa. Apa harus gue yang setiap kalinya samperin dia ke rumahnya? Nggak kan?" suara Pricilla benar-benar tendengar sedang kecewa.

   Via mati rasa, perasaannya mendadak tidak enak. Baru kali pertama ini Pricilla berkata seperti itu, apa yang sebenarnya terjadi dengan hubungan keduanya? Apa kekhawatirannya selama ini benar adanya?

   "Pric, kok lo ngomongnya gitu? Lo nggak lagi ada masalah kan sama dia?" tanya Via dengat sangat berhati-hati.

   "Tergantung lo nganggapnya gimana, kalau gue nggak ada." balas Pricilla cuek.

   Baik, Via benar-benar semakin yakin bahwa keduanya sedang ada masalah. Kalau memang tidak, mengapa Pricilla seperti tidak mood membicarakan Gery?

   "Kalau gue, lo ada masalah sama dia." balas Via dengan tatapan wajah sangat serius.

   "Ya udah, terserah lo aja, karena yang jelas gue bener-bener anggap kalau nggak ada masalah sama sekali." ujar Pricilla sembari berlalu pergi meninggalkan Via yang masih diam mematung.

   Via pastikan bahwa hari ini, tepatnya malam ini, ia akan datang menemui Gery dan membicarakan ini semua. Via ingin, agar semuanya cepat kelar, ia juga tidak ingin kalau hubungan kedua sahabatnya kembali hancur karena masalah sepele.

   "Lo kenapa Vi? Kok lo kek tegang gitu?" suara Ify tiba-tiba terdengar jelas merasuki telinga Via.

   Via segera menoleh, guna melihat ke arah sumber suara. Via menghela napasnya gusar, mengambil posisi duduk di sofa, dengan diikuti Ify.

   "Pricilla."

   Dengan spontan Ify mengerutkan dahinya. Pricilla? Memang ada apa dengan Pricilla? Mereka berantem?

   "Kenapa sama Pricilla?" ify bertanya dengan tampang yang tidak mengerti.

   "Dia---- dia aneh."

   Aneh. Satu kata yang muncul dari bibir Via. Via tidak tau, apa ia harus menceritakan ke Ify? Tapi---- mungkin alangkah baiknya jika Via menceritakan ke Ify.

   "Lo kenapa sih Vi? Kalau cerita jangan setengah-setengah, gue malah bingung anjir."

   "Pricilla itu aneh, dia kek ada masalah sama Gery, tapi dia nggak mau akuin." ucap Via yang akhirnya menceritakan ke Ify.

   "Jadi----" Ify sengaja tidak melanjutkan perkataannya, masih mencoba berpikir dengan matang.

   Via menghela napasnya panjang, ia sangat paham dengan jalan pikiran Ify.

   "Iya. Dia berubah, gue ngerasa ada yang berubah dari dia. Gue---- gue hanya takut kalau kejadian dua tahun yang lalu akan kembali terulang."

   Ify paham, Via sangat panik dan khawatir karena kemunculan Fero yang tiba-tiba. Tapi---- Ify tau pasti bahwa penyebabnya bukanlah Fero, namun seseorang yang berbeda.

   "Dia bukan Fero kok, santai aja."

   Via segera menoleh, menatap Ify dengan tajam. Apa maksud Ify kalau bukan Fero? Lantas---- siapa?

   "Lo akan tau siapa orang itu Vi. Jadi, jangan libatkan Fero ya, bukannya gue nggak mau beritahu lo, ada bagusnya kalau kita mencoba berpikir yang positive dulu, siapa tau prasangka buruk kita tentang Pricilla salah." Ify segera bangkit berdiri, meninggalkan Via yang mulai kebingungan.

Fake Loyal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang