Putra kesepian, malam minggu ini terasa biasa saja bagi dia. Entah mengapa, Putra sendiri juga tidak tau. Saat ini, Putra tengah memainkan ponselnya, sampai aktivitasnya terhenti saat melihat foto Gery yang sedang di cafe, dan itu berada di media sosial milik Pricilla. Baik, Putra yakin, bahwa Gery dan Pricilla telah jalan berdua. Putra tidak tau ini cemburu atau apa, yang jelas Putra tidak senang melihat Gery bersama dengan Pricilla. Jemari Putra segera mengirim pesan untuk Pricilla.
'Bahagia banget Pric?'
Belum ada satu menit berlalu, ponselnya sudah berdering terlebih dahulu. Nama Pricilla tertera disana.
'Pasti donk, jangan iri ya.'
Bagi Putra, ini merupakan suatu penghinaan. Tapi---- kalau boleh mengakui langsung di depan Pricilla, Putra akan jujur dan mengatakan bahwa memang Putra iri, sangat iri.
'Terserah, btw nikmati ya Pric.'
Sudah sembilan menit berlalu, tidak ada pesan balasan dari Pricilla. Pricilla hanya membacanya saja, mungkin pesan dari Putra sangat lah tidak penting bagi Pricilla.
***
"Kan---- belum tidur, masih kangen ya sama aku? Ngaku deh."
Pricilla benar-benar terkejut, tiba-tiba saja kekasihnya sudah muncul di balik pintu. Pukul tiga dini hari, dan Gery belum tidur? Gila!
"Ko! Ngapain sih? Kamu kok belum tidur? Udah jam berapa ini?! Tidur sana, bandel banget." ucap Pricilla seraya bangkit dari ranjang, berjalan mengarah ke Gery.
"Lah---- kamu marah karena aku belum tidur? Kamu juga apa kabar? Kenapa belum tidur juga?" Gery balik bertanya.
Kini keduanya sudah berada di ruang tengah, gelap, sangat gelap. Ya walaupun gelap, setidaknya keduanya bersama, keduanya tidak ingin menganggu tidur nyenyak Michelle.
"Ya kan---- aku kan nggak bisa tidur, ngantuk tapi nggak bisa tidur." ujar Pricilla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ya kalau gitu sama, aku belum ngantuk jadi ya nggak bisa kalau dipaksain suruh tidur."
"Alah! Kamu kan udah biasa begadang kek gini, ya kan?" tanya Pricilla menatap mata kekasihnya yang sedikit tidak jelas.
Sama seperti Pricilla, Gery juga sedikit tidak jelas menatap mata Pricilla. Ini benar-benar merupakan faktor dari kurangnya cahaya.
"Kamu juga kan Pric? Kek nggak pernah tidur malem aja." sindir Gery seraya mengacak-acak rambut Pricilla gemas.
"Ih! Berantakan kan?! Nakal banget sih!" ucap Pricilla kesal sembari merapikan rambutnya yang sudah terlebih dahulu acak-acakan.
Gery terkekeh geli, dirinya sangat suka melihat Pricilla yang kesal karena perbuatannya.
"Udah ya, ngelihat kamu jadi ngantuk aku," ungkap Pricilla setelah menguap selebar-lebarnya.
Cup.
"Selamat tidur ko, mimpi indah."
Sudah Gery duga, Pricilla pasti nelakukannya. Bukannya kepedean atau apa, tapi memang itu kan kebiasaan Pricilla maupun Gery, jadi ya tidak heran.
***
Pagi ini adalah hari minggu dan Pricilla tidak lupa tentang itu. Matanya baru saja terbuka, mengingatkan dirinya bahwa Pricilla sedang berada di rumah Gery. Pricilla berada di kamar Michelle, dan Michelle tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Loyal
Teen FictionIni hanya sebuah kisah antara dua manusia yang telah berpisah dan kembali lagi untuk menjalin sebuah hubungan. Namun, takdir memang tidak pernah bisa di lawan, Tuhan kembali memperpisahkan mereka. Hanya ada satu alasan mengapa Tuhan tidak membiar...