sebelas: Pengakuan

174 8 0
                                    

   "Pric, aku mohon! Sebentar aja ya?"

   Pricilla mendengus kesal, saat ini dirinya tengah ditahan untuk pergi dengan Fero. Lagi-lagi Pricilla bertemu dengan lelaki itu, Fero. Tapi untuk kali ini pertemuannya dengan Fero tidak sengaja.

   "Apa sih?! Ck! Lepasin! Setelah beberapa hari yang lalu lo buat gue nungguin lo kayak orang gila!"

   "Itu gue ada urusan Pric, jadi gue nggak bisa temui lo pada waktu itu. Kalau bukan urusan penting, gue udah datang temui lo." jelas Fero yang masih erat menahan Pricilla untuk pergi.

   Pricilla masih menggerutu tidak karuan, saat ini dirinya harus buru-buru segera ke rumah Putra. Pricilla yakin, Samanta sudah menunggunya.

   "Basi! Lo sengaja! Gue tau itu! Lepasin gue Ro! Gue harus pergi!"

   "Gue mohon Pric, nggak akan lama, lima belas menit." Fero masih memohon, agar dia dapat kembali berbicara dengan Pricilla.

   "Gue harus bilang berapa kali sih?! Gue nggak bisa dan gue buru-buru!" tegas Pricilla dengan penuh penekanan.

   Fero tidak menyerah, saat ini dirinya tengah berpikir untuk menemukan segala cara agar Pricilla tetap bersamanya.

   "Oke, lo buru-buru karena ada janji dengan Gery kan? Lo juga masih pacar Gery kan? Gue akan izin ke Gery setelah ini, gue akan bilang ke dia kalau gue mau pinjem lo sebentar."

   Reflek, Pricilla melongo dengan sendirinya. Ini nggak boleh terjadi, Fero nggak boleh melibatkan Gery! Pricilla nggak mau kalau dia dan Gery harus kembali berdebat karena Fero berusaha kembali untuk mencoba berkomunikasi dengan Gery.

   "Nggak! Lo nggak boleh libatin dia! Gue mohon sama lo Ro, jangan bawa-bawa Gery disini." kata Pricilla yang kini serius menatap mata tajam Fero.

   "Kenapa nggak boleh sih Pric? Malah bagus kan kalau gue izin ke pacar lo dulu biar nggak ada salah paham nantinya?"

   Bagi Pricilla, Fero benar-benar gila, sangat gila. Jelas-jelas Pricilla tidak mau sampai Gery tau bahwa dia dan Fero masih berhubungan.

   "Ck! Lepasin!" Pricilla beerusaha dengan keras melepaskan tangan Fero dari lengannya.

   Fero masih dengan pendiriannya, tidak akan melepaskan Pricilla sebelum Pricilla mau berbicara dengannya.

   "Lepasin! Jangan kasar sama perempuan, nggak punya hati?"

   Baiklah, untuk kali ini Putra pantas disebut pahlawan penyelamat Pricilla. Putra datang saat situasi sudah mendesak seperti sekarang ini, menarik tangan Pricilla sehingga tangan Fero terhempas begitu saja.

   "Dia siapa Pric?" tanya Fero menatap sinis ke arah Putra.

   Pricilla membulatkan matanya seolah tidak percaya, Putra benar-benar di sampingnya saat ini. Bahkan Putra juga yang telah berhasil membuat tangan Pricilla bebas dari cekalan kuat Fero. Fero benar-benar bingung, sekaligus tidak mengerti. Siapa lelaki yang di samping Pricilla saat ini? Tatapan Fero benar-benar seperti seseorang yang kebingungan.

   "Dia bukan pacar kamu kan? Kamu---- masih sama Gery kan? Lalu dia siapa?" tanya Fero yang masih menatap sinis ke arah Putra.

   "Dia,"

   Bagus! Putra terlebih dahulu memotong pembicaraan Pricilla.

   "Iya, dia pacar gue. Pricilla pacar gue. Dan Gery? Jangan sebut dia lagi!"

   Mampus Pric! Mampus! Apa-apaan sih Putra ini? Dengan kecerobohannya langsung mengatakan bahwa memang mereka pacaran, bahkan Putra juga membawa nama Gery disana. Pricilla gemetar, tubuhnya seolah ingin terjatuh dengan bebasnya. Pricilla takut, takut jika Fero benar-benar percaya dengan perkataan Putra dan Fero akan mengatakannya pada Gery. Sampai ketakutannya benar-benar terjadi, bahwa Gery akan tau tentang Putra.

Fake Loyal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang