lima belas: Pernyataan

138 9 0
                                    

   Pricilla lelah, benar-benar lelah. Namun, satu hal yang Pricilla dapatkan hari ini, dia puas dan juga bahagia. Saat ini, Pricilla tengah berjalan menyusuri apartementnya, setelah seharian ini ia habiskan waktunya bersama Gery.

   "Masih inget apartement Pric? Gue pikir nggak."

   Pricilla spontan menaikkan kedua alisnya, baru saja memasuki kamar apartementnya dan Via langsung memberikan pertanyaan yang frontal.

   "Maksud lo apaan?" tanya Pricilla balik.

   Via bangkit dari duduknya, berjalan mengarah ke arah Pricilla. Spontan, Febby dan Ify jugs mengarah ke arah keduanya.

   "Anjing dah, pura-pura nggak tau lagi." ucap Via yang kini tengah berdiri persis di depan Pricilla.

   "Gue beneran nggak tau anjir." balas Pricilla masih tidak mengerti.

   Via menghela napasnya dalam, kini yang Via lakukan adalah berjalan memutari Pricilla. Sampai Via berhenti kembali di hadapan Pricilla.

   "Lo kan udah 'gitu-gituan' sama Gery." ucap Via spontan.

   Mata Pricilla membulat dengan spontan, tidak percaya dengan maksud ucapan Via.

   "Iya, lo kan memang udah 'gituan' sama Gery, gimana sih lo, pakai acara pura-pura nggak tau! Lo---- juga nggak ada rasa berdosa apa?"

   "Anjing! Gue jadi risih tau nggak sih? Sumpah, jijik banget kalian!" cibir Via dengan tampang yang benar-benar risih dengan Pricilla.

   Pricilla semakin tidak mengerti, apa maksud semua ini? Barusan saja dia sampai apartement dan teman-temannya langsung mengatakan hal seperti itu ke Pricilla. Sumpah, Pricilla benar-benar dibuat bingung setengah mati.

   "Apaan sih kalian? Norak banget sih, maksud kalian 'gituan' apaan?"

   "Astaga Pric, sampai kapan kita harus jelasin ke lo supaya lo mudeng? Lo---- pura-pura nggak ngerti kan karena lo malu, atau memang lo nggak ngerti?"

   "Kalian itu apaan sih?! Gue bener-bener nggak ngerti sama maksud kalian! Jangan ngaco deh!" suara Pricilla kian terdengar emosi.

   Via jadi panik. Kalau kayak gini, Via yakin seratus persen bahwa Pricilla tidak main-main dengan perkataanya.

   "Siapa sih yang bilang kayak gini? Siapa yang sebarin hoax ini ke kalian?" tanya Pricilla yang kini suaranya melemah, ia lelah dan juga mengantuk.

   "Ya siapa lagi kalau bukan Gery sih Pric?"

   Mata Pricilla yang tadi sudah mengantuk langsung kembali segar. Ia mengusap wajahnya dengan kasar, tidak percaya dengan apa yang sudah Via katakan barusan.

   "Gery yang bilang?! Lo serius?" Pricilla membutuhkan jawabannya dengan segera.

   "Ya---- iya lah, lo pikir siapa yang bilang kalau nggak Gery sendiri? Gue juga awalnya nggak percaya, tapi dia benar-benar berhasil buat gue sama Ify percaya, jadi ya kita yakin aja kalau kalian berdua 'gituan'." jelas Via dengan wajah super santainya.

   "Iya anjir! Kata dia---- lo kek gimana gitu, ih ngeri sumpah!" sahut Ify sambil berdigik ngeri.

   Pricilla kembali mengusap wajahnya kasar. Pricilla masih tidak habis pikir dengan jalan pikiran kekasihnya, bisa-bisanya dia mengatakan hal yang jorok ke teman-temannya, dan dengan bodohnya Via dan Ify percaya kalau Pricilla benar-benar telah melakukan hal jorok itu dengan Gery.

   "Dan kalian langaung percaya?"

   Via dan Ify bersamaan mengangguk, ini semakin membuat Pricilla kesal.

Fake Loyal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang