dua puluh dua: Interaksi

117 10 1
                                    

   Hari ini Gery kembali melakukan rutinitasnya, ia tengah berada di rumah sakit Permata Indah. Kakinya tidak bisa diam sedari tadi, ia tengah menunggu panggilan dari dokter yang akan memanggil namanya.

   "Gery Immanuel."

   Gery menoleh, saat namanya dipanggil oleh salah satu seorang suster yang berada di ruang dokter tersebut, dokter Puji.

   Dengan langkah gontai, ia memasuki ruangan dokter Puji, memperlihatkan dokter Puji bersama dengan asistennya, suster Ikha. Gery tersenyum, saat dokter Puji menyambut kedatangan Gery dengan senyum khasnya.

   "Sore Gery, sehat?"

   Gery menganggukan kepalanya, sebelum ia membaringkan tubuhnya di ranjang dokter Puji.

   "Oke, sekarang saja ya?"

   Tanpa menunggu lama lagi, Gery segera membaringkan tubuhnya, dengan cepat dokter Puji kembali memeriksa keadaan Gery.

                                   ***

   "Hei! Gery, apa kabar? Lama nggak berjumpa ya kita, masih kenal gue kan?"

   Lelaki itu, dia adalah orang yang merusak hubungannya dengan Pricilla, dua tahun yang lalu. Sekarang, ia kembali muncul dan menyapa Gery, siapa lagi jika bukan Fero.

   Mengingat Fero, sebenarnya Gery sudah tidak peduli lagi. Namun, karena Fero, Gery kembali merasakan sakitnya dikhianati, terlebih Pricilla kembali meninggalkannya karena lelaki bernama Putra.

   Fero tersenyum miring dengannya, Gery membalas senyuman Fero sebelum ia membalas sapaan Fero.

   "Fero kan?" tanya Gery yang sok tidak tau, supaya kesannya basa-basi dulu.

   "Seratus untuk lo Ger." balas Fero kembali dengan senyumannya.

   Gery tidak mengerti, mengapa Fero ini jadi suka senyum ke Gery? Ini membuat Gery berpikiran yang aneh tentang Fero.

   'Semoga dia nggak homo deh.' batin Gery dengan raut wajah waspadanya.

   Tingkah Fero saat ini membuat Gery heran. Bagaimana tidak? Fero tengah celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri, seperti memastikan keadaan.

   "Mumpung sepi Ger." ujar Fero dengan suara seriusnya.

   Lantas, jika sepi memang kenapa? Perasaan Gery jadi campur aduk tidak karuan, bukannya ia takut dengan Fero, tapi ia seperti merasakan,

   "Lo ngapain di rumah sakit?" tanya Fero dengan satu alisnya yang tertaut ke atas.

   Belum sempat Gery akan menjawab, Fero kembali melanjutkan ucapannya.

   "Jangan bohong Ger, gue tau orang ke rumah sakit itu pasti karena sakit." sambung Fero dengan senyuman miringnya.

   Baik, Gery jadi tercengang. Tidak habis pikir dengan ucapan yang dilontarkan Fero barusan.

   "Saya----"

   Fero memotong pembicaraan Gery, kedua tangannya dilipatkan di depan dada. Ia kembali berbicara dengan senyum miringnya.

   "Baku banget sih Ger, tapi terserah lo sih. Gue tau Ger, lo putus kan sama Pricilla? Lo kembali disakiti untuk yang kedua kalinya, lo kembali dikhianati untuk yang kedua kalinya dan lo kembali ditinggalkan untuk yang kedua kalinya." ucap Fero yang kini berlagak sok serius.

   Gery mengernyitkan keningnya, ada yang mengganjal bagi dirinya. Fero tau dari mana? Terus, kalau memang Gery sudah ditinggalkan lagi dengan Pricilla apa hubungannya dengan Fero?

Fake Loyal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang