8

12.6K 929 8
                                    

Author POV

Amoura masih dalam mata terpejam -koma- di ranjang rumah sakit,udah 2 hari Amoura belom bangun dari tidur panjangnya.

Disampingnya,ada laki laki yang setia menunggunya bangun. Dia,orang yang menabrak Amoura. Dia ingin bertanggung jawab atas apa yang dia udah lakuin ke perempuan manis di didepannya ini. Sebenernya,kecelakaan itu bukan sepenuhnya kesalahannya,rem mobilnya blong dan dia tidak bisa menghindari kecelakaan itu.

Dimas? Dia masih berpikir kalo ini cuman tipuan yang direncanakan Amoura dan Fika. Dia juga berpikir kalo Amoura sengaja menginap di rumah Fika.

****

Dimas POV

Amoura belom pulang dari 2 hari yang lalu. Elah kemana sih tu bocah satu. Ck,entar gue lagi yang kena semprot sama emaknya beh pusing dah gue.

Apa gue telfon Fika aja ya? Ah entar gue dikerjain lagi. Tapikan sekarang udah tanggal 3 April? Ih,kok perasaan gue gaenak ya dari kemaren? Gue kenapa sih? Ah bodo mending gue kerumah Fika.

Setelah ganti baju dan ritual lainnya,gue ngejalanin mobil gue kerumah Fika. Sebenernya jaraknya ga terlalu jauh sih rumah gue ke rumahnya Fika. Tapi yaelah kayak lo semua gatau aja bocah jaman sekarang yang udah tengil mentang mentang udah bisa nyetir. Berarti gue tengil dong? Iya deng kata Amoura gitu hehe.

Pas gue nyampe di rumahnya Fika,gue ngeliat dia udah siap kayak mau pergi gitu sambil bawa buah buahan di tangannya.

Gue ngebuka kaca mobil gue,"Fik? lo mau kemana? Ada Amoura ga di dalem?" Tanya gue.

Fika ngeliat gue dengan dahi berkerut. Dia kenapa?

"Lo bego atau terlalu bego atau lemot? AMOURA DI RUMAH SAKIT DIMASSS jangan bilang lo masih gapercaya yang gue bilang?" Kata Fika.

"Ga lucu lo elah." Kata gue.

Fika berjalan mendekat kearah gue,lebih tepatnya mobil gue. Pas udah sampe,dia nyuruh gue turun.

"Turun." Kata Fika.

"Apa apaan?"

"Gue bilang turun. Gue yang nyetir,dan lo duduk di kursi penumpang. Nurut atau lo dapet hadiah bogem mentah dari gue." Kata Fika sadis. Selain anak teater dia juga anak bela diri.

"Ok." Akhirnya gue turutin dia daripada kena jotos.

Setelah lama diem dan Fika yang sibuk nyetir. Gue membuka pembicaraan niatnya mau nanya Amoura dimana.
Tapi yang keluar dari mulut gue adalah,

"Kita mau kemana?"

"Rumah sakit. Dimana Amoura dirawat."

***

Amoura POV

Gue membuka mata gue perlahan. Kok badan gue sakit semua ya? Gue mencoba inget inget tentang kejadian yang nimpa gue sebelumnya. Gue ngelirik kaki gue yang di gips.

Oh iya. Mau ngerjain Dimas,Jalan kerumah Fika,Ketabrak mobil.

"Hai. Lo udah bangun?" Tanya cowok di samping gue sambil senyum. Ganteng omg.

"E-eh i-iya udah. Lo siapa?" Kata gue,gugup.

"Kenalin gue Varo. Maaf ya udah nabrak lo." Kata dia yang baru gue kenal beberapa detik lalu.

Mata gue melotot sempurna,rahang gue kebuka. Gue kaget? banget lah gila.

"JADI LO YANG NABRAK GUE?" Teriak gue histeris.

"Eh iya maaf." Katanya sambil garuk kepalanya yang gue yakin ga gatel.

"MAAF LO BILANG? LO GALIAT KAKI GUE? HAH?" gue masih histeris.

"Gue akan ngelakuin apapun asal lo maafin gue sumpah gue ga sengaja. Rem gue blong." Kata dia.

"Oiya,nama lo siapa?" Katanya lagi.

"Amoura." Gue masih bete sama ini makhluk. Kadar kegantengannya menurun drastis.

"Kelas berapa?" Tanyanya lagi.

"11." jawab gue singkat.

"WAH SAMA DONG!" teriak Varo. Dan itu sukses bikin gue jantungan.

"Lo apa apaansih?!" Kata gue kesel.

"Hehe maaf. Gue akan ngelakuin apa aja suer deh,gue mau tanggung jawab atas apa yang udah gue perbuat. Lo koma 2 hari kalo mau tau." Kata Varo.

"DUA HARI?" Lagi lagi gue histeris.

"Lo toa juga ya ternyata. Heboh lagi." Dia ketawa lembut. Omg,manis banget ga kayak Dimas.

"Sekolah dimana?" Tanya gue. Kayaknya gue udah mulai respect sama dia.

"SMA Nusa Bangsa." Katanya sambil nyengir. Oh men,gue bisa meleleh. Sabar ya jantung.

"DEMI APA KITA SATU SEKOLAH?!" Teriak gue lagi. Demi deh kenapa bisa kebetulan gini.

"OH! JADI LO AMOURA ARELLINA PACARNYA DIMAS?" Kata Varo histeris. Gila,dikira gue anaknya kalem.

"BUKAN. Dunia kiamat kalo gue pacaran sama Dimas. Gue sobatnya dia dari tk." Kata gue.

"Oh hehe." Lagi lagi Varo nyengir. Bisa ga sih ga bikin gue jantungan?

Tiba-tiba pintu ngejeblak kebuka diiringin dengan pekikan Fika dan kelakukan Dimas yang rusuh.

"AMOURA LO UDAH SADAR?"

"AMOURA JADI LO BENERAN KECELAKAAN?"

Mereka berdua kompak.

"Iya gue kecelakaan. Dan iya gue udah sadar." Kata gue.

Tiba-tiba gue sadar sesuatu,

"Dim,lo gatau kalo gue kecelakaan? Gue kira lo care sama gue." gue tersenyum kecut.

Dimas nunduk,
"Gue kira lo sama Fika mau ngerjain gue Mour. Lo kan selalu ngerjain gue."

"Yaudah lah ya. Udah lewat ini." Kata gue sambil ngibasin tangan di udara.

"Ehem." Varo bersuara. Gue baru sadar kalo ada dia disini.

"Varo? Kok lo disini?" Tanya Fika.

"Kalian berdua saling kenal?" Tanya gue heran.

"Gue sama dia satu ekskul bela diri." Kata Fika.

Gue mandang Varo dengan kagum. Gila,ada yang lebih dari Dimas? Sumpah udah ganteng,kece,jago bela diri. Yatuhan,dia perfect. Gue mikir apaansih?

"Ngeliatinnya biasa aja kali." Celetuk Dimas. Gue mendelik kearahnya. Ganggu aja sih.

"Haha iya,gue udah nemenin dia 2 hari ini. Gue mau tanggung jawab atas apa yang udah gue lakuin ke Amoura." Kata Varo sambil senyum. Oh,gue gakuat disini.

"JADI LO YANG BIKIN AMOURA KAYAK GINI?" Teriak Dimas,mukanya merah nahan marah.

"Dimas udah. Dia udah minta maaf kok,lagi pula selama ini yang nemenin gue itu Varo." Kata gue sekaligus nyindir.

Dimas diem. Dia akhirnya keluar kamar sambil ngebantin pintu dengan emosi. Apa perkataan gue dalem banget ya?

Tbc.

HAIII HEHE wayolo Varo muncul muehehe tambahan karakter nih. Gimana sampe sini? seru gak?:D Udah panjang belom?

5+ votes for next chap? thanks!

Xx Andien

AmouraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang